Seperti jembatan yang mengait dua pulau, jarakpun tak jadi masalah lagi hingga dua hati ini saling menyatu.
Namun petaka, fondasinya tidak begitu kuat. Tiang cinta yang belum terlalu dalam serta rasa percaya yang rapuh menghancurkan jembatan itu dengan mudah.
Sepertinya ada jarak baru di antara kita. Ada jurang nan curam di antara hati ini.
Lantas, bagaimana aku menggapaimu di sebrang sana? Haruskah aku melompat dan mengambil resiko terjatuh dan mati di dalam jurang? Aku rela, namun bagaimana denganmu? Ketika aku rela mati demi menjangkaumu sedang kamu hanya diam menunggu uluran tangan ku?
Ah, aku lupa. Belum tentu juga kamu menungguku di ujung hati sana. Baik, aku tidak akan beranjak dari sisi ini. Sisi nyaman kesendirianku.
-Aku-
KAMU SEDANG MEMBACA
A Poem By: Sela Juwita
PoesíaIni berdasarkan pengalaman pribadi. Maaf jika tidak sesuai isi hati. Kalian bisa terus membaca dan mencari, mana puisi yang kalian sukai. Tulisan ini rutin dibuat setiap malam, berdasarkan isi hatiku.