2

940 94 30
                                    

Ga pinter buat cerita bagus, apalagi bahasa baku. Tapi makasih udah mau vomment dan mengapresiasi karya gue :)

Gue harap cerita ini bisa ngehibur walau ntar bikin kalian sedih WK!

🌟🌟🌟

Beberapa bulan kemudian...

Chara turun dari taksinya dan melangkah lunglai, memasuki perkarangan rumahnya yang lebih pantas di sebut mansion dari sekedar rumah biasa itu. Lokasi rumahnya sendiri terletak di Gangnam. Distrik di Korea yang terkenal akan penduduknya yang kaya raya, tidak sedikit dari mereka adalah idol papan atas bahkan pengusaha.

Disekeliling perkarangan rumah itu ada berbagai macam tanaman-tanaman. Mulai dari tanaman yang biasa hingga tanaman langka. Tidak dapat dipungkiri lagi, keluarga Lee memanglah keluarga kaya raya. Berbagai macam bisnis ditekuni oleh anggota keluarga masing-masing.

Tapi tidak untuk Chara, karena dia tidak tertarik untuk memulai sebuah usaha, ia berpikir lebih baik menjadi pegawai kantoran. Pekerjaannya tidak terlalu melelahkan tetapi menurutnya gajinya bisa memenuhi kebutuhan hidupnya.

Dan disinilah Chara, ia berada di dalam ruang makan keluarga. Di kelilingi oleh Ibunya ㅡEun-Giㅡ, Ayahnya ㅡLeeㅡ , dan beberapa pelayan rumah yang siap melayani kebutuhan sang pemilik rumah. Mereka berencana melakukan makan malam seperti biasanya disini, tentunya dengan mewah sebagai perayaan kembalinya Chara ke Gangnam. Walau hanya sebentar dan perintah dari ayahnya, bukan karena kemauan Chara.

"Chara sayang, bagaimana kabar pekerjaan mu di Jung-Gu?" Tanya Ibu-nya sambil menatap mata anaknya berkaca-kaca. Lembut sekali. Ibu dari Chara sendiri terkenal sangat baik hati juga memiliki wajah yang begitu cantik juga gaya berpakaiannya elegan. Surainya yang pendek tetapi indah itu mempercantik penampilannya, bahkan tak jarang Chara dan Eun-Gi nya dikatakan adik-kakak. Padahal, Chara saja adalah anak tunggal.

"Semuanya baik-baik saja Eomma. Aku sangat menyukai pekerjaan ku. Orang-orang di sana sangatlah berbaik hati dengan ku." Jawab Chara manis sambil tersenyum lalu melanjutkan makannya.

Lee hanya mendengus sedikit kesal mendengarnya. Bukan, bukan karena ia membenci anaknya sendiri. Itu tidak mungkin.

Tetapi karena Chara yang nyaman hidup di sana. Itu cukup berat sebenarnya melepaskan anak tunggal perempuannya tinggal jauh dari nya. Lagi pula, Lee ingin anaknya nanti akan mengatur perusahaan yang kini tengah ia pimpin. Tetapi tampaknya, Chara tidak tertarik.

Padahal, perusahaan itu sudah diwarisi untuk anak satu-satunya.

Dan itu cukup membuat Lee kebingungan, untung saja ia sudah menemukan jalan keluar dari masalah yang sebenernya cukup memusingkan kepalanya.

Entah hal ini akan memperbaiki hubungannya dengan anaknya atau malah memperburuknya.

Ya... memang hubungan Lee dengan Chara tidak terlalu dekat. Mengingat Chara ketika lahir hingga duduk di kursi sekolah menengah keatas tidak pernah menghabiskan 24 jam penuh dengan Lee, membuat Chara sedikit canggung ditambah sikap Lee yang tegas juga mengekang membuat keadaan semakin memburuk.

"Dan aku harap Appa tidak lagi memaksa ku untuk memimpin perusahaannya suatu hari nanti." Ucap Chara sarkas dengan senyuman palsunya.

Eun-Gi menatap Lee dengan cemas, ia mengusap tangan suaminya. Bermaksud menenangkan rasa kesal suaminya tentu saja.

"Aku ingin bekerja dan sukses dengan cara ku sendiri. Tanpa embel-embel berasal dari keluarga konglomerat. Juga, aku ingin menyukai idol ku sesuka hati ku." Kali ini, Chara mengucapkannya dengan nada ceria. Tidak maksud menyinggung keinginan ayahnya. Tapi ia hanya ingin ayahnya tau bahwa ia benar-benar ingin sukses sendiri, tanpa menyusahkan keluarganya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 16, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

for you // kaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang