Hujan di kemarau

15 1 5
                                    

Alam tak beri restu
Perihal kekekalan ini nyatanya hanya kefanaan
Bukan pradigma abadi yang turun dari nenek moyangnya
Padahal, ini bukan zaman klasik.
Haru ku lihat paras tampannya
Paras tampan hatinya.
Iya, halus budi, perkasa, perlente, bukan perlenteh komunitas gardu di kampungnya.
Ah, begitu penyegan tampangnya.
Sayang, sampai habis kalender ku hitung tak kan ada hujan di kemarau.

Gerimis atau hujan? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang