Hakim Dunia

3 1 0
                                    

Sebelum menjabarkan rasaku, aku akan bercerita mengenai hidupku terlebih dahulu.

Sesuai dengan pepatah tak kenal maka tak... tahu.

Aku seorang wanita cuek, egois, keras kepala dan hidup di dunianya sendiri. Yah, begitulah kata mereka tentang diriku.

Ntahlah, aku tidak begitu yakin dengan kata mereka.

Baik. Semuanya berjalan baik hingga hari kelulusan. Mereka para hakim dunia mulai memerintahku sesuai taraf hidup mereka.

Menjadi wanita modis, sosialita dan penuh karisma.

Ahh, menyebalkan. Pertama, aku tidak pandai untuk berpakaian bagus dan modis. Kau tahu pakaian favoritku; baju tidur dan sebuah traning yang ditambah kaus kebesaran. Kedua, aku tidak pandai menjaga suatu hubungan; kau tahu kenapa karna mulutku tidak ada filternya termasuk ke temanku sendiri. Dan yang ketiga, benar-benar dibenci para hakim dunia itu; aku suka mengurung diri di dalam kamar menikmati duniaku sendirian.

Aku membenci para hakim dunia itu yang selalu menyuruhku hidup sesuai taraf hidup mereka. Apalagi saat mereka mengatakan aku akan gagal dengan semua hal favoritku itu.

Ahh, saat itu aku tersadar julukan hakim dunia tidak cocok bagi mereka melainkan 'tuhannya dunia'. Karna mereka telah mengetahui masa depanku, pada saat aku belum memulainya sama sekali.

Benar, mereka benar ketika mengatakan aku tidak akan menjadi apa-apa dengan semua kebiasaan burukku itu. Namun, apakah mereka Tuhan? Sampai bisa memprediksi hasilnya dengan begitu.

Okey, mungkin mereka belajar dari pengalaman. Seperti kata orang, semakin banyak umurmu maka semakin banyak pula garam yang kaumakan. Benarkah seperti itu? Hahaha aku tidak tahu...

Namun tetap saja, tidakkah mereka memakai hati pada saat mengatakan itu? Karna jika mereka memakai hati dan otak pintar mereka. Sudah di pastikan kalimat itu tidak akan pernah terucap dari mulut manis mereka.

Karna mengapa? Hati si pendengar hancur ketika mendengar itu. Rasanya dia seperti makhluk terbodoh dan paling gagal di dunia. Bahkan Tuhan yang menciptakannya saja tidak pernah mengatakan hal sekasar itu padanya.

Tidak pernah sekalipun. Sekalipun Tuhan membenci makhlukNya dia tetap memberikan mereka oksigen untuk bernapas. Padahal jika Dia ingin, aku yakin telah banyak manusia kejam yang mati saat ini. Karna Tuhan membenci orang yang merusak.

Hakim Dunia, pernahkah sekali saja dalam hidupmu yang panjang itu, kau tidak mengurusi hidup yang lain. Karna sungguh, mulutmu itu lebih berbisa dari ular paling beracun sekalipun.

Aku tahu. Sekarang duniaku itu aneh bagimu, tapi siapa yang tahu jika nanti orang-orang malah menginginkan dunia anehku ini daripada dunia hebatmu itu.

Karna sekarang sandal beda sebelah saja menjadi tren di dunia ini termasuk anak kecil yang hanya pandai bergaya  aneh di aplikasi yang aneh pula menjadi idola semua orang mengalahi seoarang artis bintang film.

Liat bukan, duniamu ini lebih aneh daripada dunia kamarku.

Mungkin kau hanya melihatku berdiam diri di dalam kamar mengerjakan sesuatu yang menurutmu tidak bermanfaat. Namun siapa yang tahu jika nanti ternyata sesuatu itu malah menjadi sumber penghasilanku yang membuatmu terkejut karna banyaknya nol di belakangnya.

Sekarang ini kesuksesan tidak bisa diukur dari banyaknya teman yang kaumiliki ataupun dari banyaknya teman yang kaumiliki di sosmed; yang senantiasa mengkomentari setiap foto yang kaumasukkan.

Karna sekarang di belahan dunia lain. Seseorang bisa mendapatkan jutaan dolar walau dia berdiam diri di dalam kamar tidak mengerjakan apapun ataupun bertemu siapapun.

Dan ketika hal itu terjadi padaku...

Wahai semesta, ingatkan aku untuk mendatangimu Hakim Dunia. Membawakan rekening tabunganku ke hadapannya dan mengatakan pada mereka bahwa mereka telah gagal menjadi Tuhan Dunia.

Karna ternyata aku berhasil dan sukses dengan rencanaku sendiri tanpa harus mengikuti tafaf hidupmu itu.

Dan jika seandainya aku kurang beruntung. Wahai pemilik semesta izinkan aku menjadi lebih baik dari mereka. Setidaknya izinkan aku menjadi penghibur bagi mereka yang gagal karna sebuah cibiran yang tidak bermanfaat.

Karna sungguh rencana Tuhan itu lebih indah daripada mulut komentar para Hakim Dunia.

Love💙

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 09, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Live In the MomentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang