"Heh dek, cepet bangun kebo amat lo jadi cewek!" teriak lelaki itu dari luar kamar gadis tersebut.
"Dek! hari ini kan pertama lo masuk sekolah. Mau telat lo!" lelaki itu terus berteriak didepan pintu kamar adiknya, tetapi apa? Tidak ada jawaban dari dalam.
Tak lama kemudian pintu kamar itu terbuka dan menampakan seseorang yang memakai seragam barunya dengan rapih.
"Pagi-pagi udah nyabe aja, sakit nih telinga gua," ujar gadis itu dingin.
"Ajir!! Bilang apa lo barusan, gua bukan cabe," ujar lelaki itu kesal.
"Telat, ham." Kiara yang tidak mau berlama-lama akhirnya pergi dari hadapan Ilham.
"Maksud lo apa, ki?" tanya Ilham yang masih bingung terhadap perkataan Kiara. "Lo tuh bisa gak sih bicara jan sekata dua kata? Gak paham gua maksud lo!" ujar Ilham yang tak mengerti dengan perkataan Kiara yang hanya dua kata.
Kiara hanya melirik Ilham sekali, lalu dia melanjutkan mengoleskan selai coklat ke atas rotinya.
"Pas ada masalah doang, ngomongnya panjang kali lebar." Ilham kini mengikuti Kiara mengoleskan selai ke atas rotinya sendiri.
"Serah! mulut siapa?" tanya Kiara.
"Au ah ngomong sama anak dugong mah bikin pusing." Ilham mulai mengalah dan melanjutkan aktifitas nya.
"Ada apa sih terik-teriak?" tanya Marisa ibu Kiara yang kebetulan itu baru saja keluar dari kamarnya.
"Gak papa tan" ujar Ilham.
Tidak ingin membuang waktu, Kiara langsung menghabiskan makanan nya. Sebagai murid baru Kiara tidak ingin terlambat di hari pertamanya sekolah.
"berangkat, bun" kata Kiara yang setelah menghabiskan satu gelas susu.
"Ilham anter Kiara dulu tan, sekalian ngeliat-liat sekolahan. sebelum masuk sekolah," ujar Ilham. lalu ia menyalami tangan ibu Kiara diikuti kiara. Mereka berangkat menggunakan mobil Ilham.
****
Semua siswa berbaris rapi dihalaman belakang untuk mengikuti MOS hari pertama. Kiara yang memasang wajah datarnya berbaris bersama siswa-siswi lainnya.
Setelah beberapa menit siswa mengikuti MOS di SMA Bina Bangsa. Mereka diberi waktu untuk beristirahat. Sebelum melanjutkan aktivitas berikutnya.
Kiara tidak suka dikeramaian bahkan ia takun jika ia dikeramaian, dan Kiara memutuskan menghabiskan waktu istirahatnya untuk membaca novel ditaman. Taman tempat yang Kiara sukai, memiliki tenang dan damai.
Sebelum Kiara pergi dari pijakannya dua gadis menghampirinya. "kantin bareng mau gak?"
"Em, gak makasih!" jawab kiara dingin.
"Kenalin gua Rasia Syahrin, dan disamping gua Elena Natasya, semoga kita jadi teman ya," ujar Rasia ramah sambil mengulur tangan perkenalan.
Kiara menatap tangan tersebut, "Kiara Melvana, ya semoga aja" Kiara menerima uluran tersebut.
"Btw, lo mau kemana?" kini Elena bertanya.
"Taman, baca novel," ujar Kiara dingin.
Mereka mengerutkan dahinya dan saling pandang satu sama lain.
"Oh gua tau, lo mau ke taman sambil baca novel ya?" Elena telah paham dengan sifat Kiara yang dingin.
Kiara mengangguk mengiyakan. Lalu mereka menuju taman, Kiara yang diam dengan sifat dinginnya dan Rasia yang masih bingung akan sifat Kiara.
"Ra, gua sama Rasia beli minum dulu! Entar kita balik lagi kesini ko," kata Elena.
"Hm," gumam Kiara.
"Lo, mau ni___" kata Rasia.
Ucapan Rasia terpotong. "Air mineral satu." potong Kiara. Elana dan Rasia hanya menganggukan kepalanya.
Kiara melanjutkan aktivitas yang sempat tertunda. Waktu istirahat hampir habis, Kiara segera merapihkan tas nya dan berjalan di koridor. Tidak memperdulikan dimana Elena serta Rasia sekarang, yang ada dipikiran Kiara adalah dia harus segera sampai dihalaman tengah. Sangking terburu-buru Kiara tak melihat jalan yang terlalu lalang didepannya.
Bruk!! ...
Seseorang menubruk Kiara, Kiara pun tersungkur kelantai. Karena tubrukan yang sangat keras.
Darrel Zennanta. Cowok dingin, bedboy, merupakan ketua geng T-Rex yang beranggota lebih dari dua puluh orang dari luar sekolah. Pentolan 4 anggota SMA Bina Bangsa. Cowok tampan yang dikagumi para kaum hawa. Wajah dingin dan datarnya mampu memikat semua kaum hawa. Barang siapan yang melihatnya saja udah beruntung. Apa lagi berbicara dengan nya. Surga duniawi.
Tetapi dia tidak lepas dari sifat jeleknya. Darrel terlalu suka tawuran, bandelnya engga ketulungan, semua guru Bk menyerah untuh memarahi, memberi hukuman kepadanya.
Tetapi semua berubah dengan adanya gadis yang masuk kehidup Darrel. Gadis itu mengubah sifat dingin nya menjadi hangat.
"jalan liat- liat!" ujar Kiara dingin. Dengan cepat, gadis itu mendongakan wajahnya untuk melihat seseorang yang telah menabraknya. Satu kata.
Tampan!!
Laki-laki yang tengah berdiri dihadapannya berpostur tubuh tinggi tegap, rambutnya sangat cool, kulitnya putih bersih, hidung mancung, dan rahang yang kokoh, serta bola mata yang indah berwarna coklat.
"Jalan itu liat-liat!"
Yang menjadi lawan bicara hanya memasang wajah datar, sesekali ia mengangkat kedua bahunya. Kemudian melengah pergi, meninggalkan Kiara yang masih duduk dilantai.
"tembok!!" gumam Kiara.
Kiara melangkahkan kakinya menuju lapangan. Para siswa/i berbaris rapi bahkan ada yang berlari menuju halaman tengah.
"Cepet jalan! " entah dari mana lelaki itu ada disamping Kiara.
Kiara melirik dengan wajah datar nya. Tak peduli ujapan lelaki itu untuk berjalan cepat bila perlu berlari.
Darrel hanya diam. Dan sesekali melirik ke arah Kiara. Kiara yang risih dilihati pun mempercepat langkahnya menuju barisan.
Darrel manatap punggung Kiara yang mulai menjauh. Senyum tipis muncul diwajahnya. Wow sejak kapan Darrel senyum pada seorang perempuan yang ia baru kenal.
"Gak jelas tuh cowok," gumam Kiara.
Dilain tempat Rasia dan Elena kebingungan karena setelah dari kantin mereka ta menemukan Kiara ditaman.
"Eh kalian ko masih disini? bentar lagi kan kumpul," tanya kakak Osis.
"Iya kak, ini juga mau kelapangan," jawab Elena.
"Lah terus kiara nya gimana?" tanya Rasia.
"Sekarang kita kelapangan aja! mungkin Kiara ada disana," jawab Elena. Mereka pun berjalan menuju lapangan.
*****
"El. Ras," seru Kiara dari belakang mereka.
"Dari mana aja sih lo?, bikin pusing tau ga" kata Elena.
"Bumi" jawabnya singkat.
"Au ah!"
"Lah, tadi gua nyari kalian terus ketemu...." kata Kiara menggantungakan kalimatnya.
"Ketemu siapa ki?" tanya Rasia dan Elena bersamaan.
Kiara segera menggelengkan kepalanya cepat.
"Ayo cerita" bujuk Rasia dan Elena.
"Brisik!" ujar Kiara dingin.
"Wow... Kamu ketahuan... sedang bergosip dengan teman mu...." Rasia bernyanyi lagu kamu ketahuan dengan lirik yang diganti.
"Ah. Gila lo!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold Couple
Teen Fiction"Sifat dingin lo tidak berpengaruh bagi gua!" ~Kiara Melvana "Gua gak mau dingin sama lo, karna gua tau dingin pasti butuh hangat. Dan gua ingin hangat sama lo!" ~Darrel Zennanta.