Hanya karena manik mata, gadis itu telah menerbitkan senyum yang lama memudar.***
TIBA DIPARKIRAN sekolah. Kiara langsung menuju kelasnya sedangkan Ilham berjalan kekantin menemui ke empat sahabatnya. Lelaki itu berjalan kearah Kantin paling pojok karena melihat sahabatnya yang sedang bergurau. Seolah menyadari kehadiran dirinya, mereka berempat menoleh kearahnya.
"Sendiri lo?" tanya Brayden sambil bersalaman ala anak lelaki kepada Ilham, lalu Ilham menyalami semuanya.
"Iya. Emang lo yang setiap satu minggu satu cewek," ejek Ilham. Ya, begitulah Brayden satu minggu pasti ganti cewek, patut dijuluki playboy cap landak.
"Maruk amat lo, jadi cowok!!" timpal Bisma yang sedang menghisap nikotin, lalu membuangnya.
"Cabut kuy?" tanya Erik.
"Kuy kuy!!" ucap Brayden.
"Kuy ae aink mah," ujar Bisma sambil memainkan ponselnya.
"Lo mau ngikut cabut nggak Rel?" tukas Ilham jengkel dengan sifat dingin Darrel.
"Hmm, sekarang ada tawuran sama anak Cendrawasih," ucap Darrel membuat merek mengangguk serempak.
"Kuy cabut!!" ucap Brayden dan mereka langsung cabut meninggalkan sekolahan.
***
Disinilah mereka sekarang, setelah melakukan aksinya dijalanan. Dengan penuh luka lembab diwajah Mereka, belum lagi kena ceramah guru BK. Ya, sekarang mereka sedang di ruang BK. Kelas kedua mereka setelah XI Ips 2
Ya jika saja aksi mereka tidak dilihat oleh salah satu anak Bina Bangsa mereka pasti telah ada di salah satu rumah mereka, dan tidak mungkin lagi mereka untuk kembali kesekolah.
"Apa mereka orang nya?" tanya pak Baterai yang sering dipanggil pak Ali, selaku guru BK. Kepada salah satu siswa Bina Bangsa.
"I-iya pak, mereka," jawab anak tersebut sambil menatap mereka berlima. Dan tentu mendapat tatapan maut dari mereka masing-masing.
"Kalian itu telah mencoret nama baik sekolahan kita, dengan tindakan kalian," kata pak Ali.
"Siapa pak? Perasaan saya gak pernah mencoret nama sekolah kita, dengan Pilok, sepidol, dan lainnya," celutuk Brayden tanpa dosa.
"Heh kamu-!!" geram pak Ali.
"Iya saya, Brayden Brilian. Yang paling ganteng santero Bina Bangsa," kata Brayden dengan pede nya. Yang lainnya hanya diam dan menatap tajam lurus.
"KAMU!. Bapak akan panggil orang tua kalian untuk kesini," geram pak Ali sambil menunjuk-nunjuk wajah mereka dengan telujuk tangan.
"Percuma pak, mereka gak akan dateng kemari," kata Darrel dingin dan menatap tajam seseorang didepannya. Siswa yang melaporkan aksinya dijalanan.
"Gak mau tau orang tua kalian harus datang!! nih," kata pak Ali seraya menyerahkan selembar surat pemanggil orang tua.
Setelah diberikan surat penggilan orang tua mereka keluar, dan ternyata sudah banyak siswi yang telah berada didepan ruang BK. Ya ini nih para penggemar cogan Bina Bangsa.
"Kia mana?" tanya Ilham kepada Rachael.
"A-ada dikelas," jawab Rachael gugup.
"Ngapain lo disini?," tanya Bisma saat melihat adiknya ada disana.
"Mau marahin lo lah, ngapain sih lo ikut tawuran kayak gak ada kerjaan aja," semprot Rachael.
"Cabut gays!! ada perdebatan rumah tangga,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold Couple
Teen Fiction"Sifat dingin lo tidak berpengaruh bagi gua!" ~Kiara Melvana "Gua gak mau dingin sama lo, karna gua tau dingin pasti butuh hangat. Dan gua ingin hangat sama lo!" ~Darrel Zennanta.