Aku sedang duduk di Starbucks yang berada disalah satu mall. Saat aku melihat sekitar, aku menemukan seseorang ini yang sedang sibuk dibalik laptop-nya mengenakan kacamata dan jaket abu-abu yang menurutku sudah terlalu tua dipakai.
Aku meminum greentea-frappe sambil memerhatikan dia dengan seksama. Apa kalian pikir kita akan berkenalan dan berakhir bahagia? Sayangnya tidak, aku hanya mengingat kejadian itu yang mungkin buatnya tidak berarti atau bahkan sudah terlupakan. Aku sangat ingat detil hari itu.
Aku datang dengan teman-teman, tidak menyadari keberadaanya diawal. Aku duduk disebrangnya dan saat aku menoleh kekiri, aku melihatnya. Dia terlihat sibuk dengan laptop-nya. Hanya dia dan laptop juga kopi yang semakin dikit. Kurasa dia bukan perokok karena dia memilih dalam ruangan dibanding luar ruangan. Aku senang mengetahui itu.
Selanjutnya yang terjadi hanyalah aku sibuk berbincang dengan teman-teman, dia hanya sibuk dengan laptop-nya. Ntah mungkin karena ia sudah lebih dulu sampai, maka dia lebih dulu keluar dari kafe. Setelahnya yang aku tau, Starbucks jadi sepi. Dan sekedar informasi, insiden itu terjadi empat tahun lalu.
Ada sebuah fantasi pula yang sangat ingin aku lakukan di waktu sekarang. Aku ingin bisa membicarakan hal-hal imajinatif dengan orang yang nyata. Sayangnya orang ini tidak pernah kutemui. Atau mungkin pria jaket abu-abu itu adalah orangnya? Aku harap kamu jangan nikah dulu ya mas!
YOU ARE READING
Surat Cinta
PoesíaSebenarnya ini hanya diary seorang remaja perempuan yang ingin melampiaskan pikirannya