3

318 2 0
                                    

Tok tok tok  suara ketukan sehun dan di buka oleh sang istri. "Udah subuh no" ucap sang istri. "Udah, minggir" jawab sehun langsung menerobos menuju ranjang. Kemudian indrawati mengikuti di belakanngnya. "Albino gimana rasanya no?" ucap indrawati seraya mengamati sehun dengan senyum mengejek. "Au ah gelap, sana lu bikin sarapan, siapin air dan jangan lupa bangunin gua" ucap sehun seraya memejamkan mata dan memeluk gulingnya. "Oh ya satu lagi siapin baju kantor gua juga soalnya entar mo pergi ke kantor buat ngecek setelah saat jam istirahat di dorm." lanjut sehun. " y no. Emang gua pembantu elu?" jawab indrawati. "Itu bukan perintah tapi tugas plus kewajiban istri hahaha" jawab sehun "udah sana gua mo lanjut berlayar" lanjut sehun. Kemudian indrawati turun untuk beberes ruang keluarga yang habis di acak-acak sehun gegara harus tidur di sofa. Setelah itu dia masak buat sarapan lalu lanjut nyiapin baju buat sang suami plus nyiapin air buat mandinya. Tunggi dulu gua kok berasa kaya babu yak gua kan istrinya. Iya emang ini tugas istri tapi koj ada yang  aneh gitu apa ya?'  guman indrawati seraya nyiapin air. Ibi gua yang bego apa sapa ya?" guman indrawati. Au ah pusing ikhlas bae gua sekaliam permintaan maaf gua gegara ngerjain dia. Guman indrawati menuju ke kamar untuk membangunkan sehun si kebo. "Albino bangun lu" ucap indrawati sambil ngeguncang tubuh sehun yang tidur sambil mulutnya menganga. "Bangun oei dah siang airnya keburu dingin dudul" ucap indrawati agak keras dengan menarik lengan sehun supaya bangun. Tapi sia sia karana tambah lengan indrawati yang di tarik sehun dan langsung menimpa tubuh kekar sehun. "Nanti ae biar gini dulu." ucap sehun sambil memelul erat tubuh indrawati yang di atas tubuhnya. "Hmm, tapi entar kebablasan tidur goblok" jawab indrawati sambil menarik hidung mancung sehun. "Awwww sakit goblok" ucap sehun seraya menjitak indrawati. "Sakit goblok jitakan elu hun" jawab indrawati sambil mengelus keningnya. "Tapi enak juga ya tidur di dada elu. Kapan-kapan lagi yak?" lanjut indrawati yang memdapat tatapan melotot sehun. "Bener mau?" tanya sehun. Sang istri hanya mengangguk dan tersenyum. "Oke nanti malam" jawab sehun dengan senyum dan langsung bangun buat mandi. Setelah ritual mandi sehun segera turun ke bawah. Di bawah sudah ada sang istri yang tengah menyiapkan sarapan. Mereka sarapan berdua. Hening hanya ada suara dentuman sendok yang mendominasi. "Nyet nanti pulang jam berapa?" tanya sehun di tengah-tengah makan. "Emm sekitar jam 8 kalau gak 9 malam" jawab indrawati. "Oooo nanti gua antar plus jemput lu ok? Ok" ucap sehun. "Serah penting gua gak keluar uang hahaha bisa hemat" jawab indrawati dengan kekehannya. Setelah itu mereka berangkat bersama.

Mobil

Suasana mobil hening. Tapi gak mungkin buat duo sejoli ini. Mereka akan memutar lagu di mobil dan mengikuti alunan lagu tersebut di sertai gerakan-gerakan alay mereka. Mereka hari ini memutar lagu..................
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Lagi Syantik

Indrawati memang sering mutar lagu penyanyi indo dari pada korea. Ia hanya memutar lagu kpop di saat di rumah dan jarang untuk di mobil.

"Hai sayangku hari ini aku syantik.
Syantik bagai bidadari. Bidadari di hatimu"  indrawati  penuh penghayatan.

"Hai sayangku perlakukan diriku seperti seorang raja Ku ingin di manja kamu." sehun dengan kedipan matanya.

"Emang lagi manja lagi pingin di manja pingin berduaan dengan dirimu saja" lanjut indrawati seraya mengoyangkan tangan dan badannya.

"Emang lagi ganteng tapi bukan syok ganteng. Ganteng ganteng gini hanya untuk dirimu"  lanjut sehun dengan agak mendorong tubuh indrawati. Dan refleknya langsung memukul pundak sehun.

Hok a hok e
"Lanjut bang hak e hak e hak e " gemuruh indrawati. Ketika terlarut menyanyi berdua hinga terbawa suasana sampai lupa kalau mereka sudah sampai di rumah sakit. Ckitttt suara rem dadakan mobil sehun.
"Oei no kalau ngerem biasa aja kali sakit ni kepala dudul" sahut indrawati tak terima. "Sorry tapi gua sengaja nyet gimana dong?" jawab sehun. "Sapa?" ucap indrawati. "Orang gila guling-guling" sehun dengan sewot. "O" dan tanya hanya ber o ria y saat memdengar jawaban sang suami. Setelah cipika cipiki indrawati langsung turun dan masuk ke rumah sakit untuk kencan dengan suntik, tosteskop dkk. Beda dengan sehun ia langsung melajukan mobilnya ke petshop untuk membeli makanan si vivi.

Rumah sakit

"Dok kemarin ada pasien kecelakan yang baru masuk. Tolong nanti di cek lagi ya keadaan pasien soalnya saya nanti mo jemput kakak saya di bandara" ucap dokter yesung ke indrawati. "Oke dok, emang kakak dokter dari mana?" jawab indrawati sambil melihat berkas pasiennya. "Oo dia habis dari liburan sama suami dan anaknya di luar negeri di london" jawab dokter yesung. "Oalah  gitu ta. Kalau gitu saya permisi dulu dok mau ke kantin lapar dah demo perut saya. Dokter yesung sekalian mo ikut?" ucap indrawati. "Boleh, di bayari ya dokter indrawati?" jawab dokter yesung dengan senyum.
"Iya saya bayari.  Mana? " Ucap indrawati sambil mengarahkan tangan minta uang dokter yesung.  "Lha katanya dibayari dokter,  kok minta uang ke saya? " Ucap dokter yesung dengan penuh selidik.  "Iya saya bayari pakek uang dokter yesung.  Hahahahah" Jawab indrawati dengan  di sertai gelak tawanya. "Hahahaha" Tawa dokter yesung dengan muka datarnya.  *
Krik krik krik krik bunyi jangkrik nangkring di empang. Lanjut dokter yesung.  "Emang tu jangkrik mo berenang  dok? " Tanya Indrawati dengan tawa.  "Iya berenang ma turis Amerika saudaranya Donal struk" Jawab dokter yesung.  "Wkwkwkwk ada ada aja ni dokter yesung.  Dah kalau gitu saya  mo  cuss dulu pai pai. " Ucap indrawati dengan riangnya sampai sampai tong sampah ia tabrak.  Gedubrakk suara tong sampah.  " Hahahaha gak sakit kok cuma malu saja wkwkwkwk ckckkk" Ucap indrawati setengah malu.  Ia pun lanjut jalan.  Tanpa memperdulikan tawa dokter yesung yang mengeleggar dan tatapan memuja dari orang-orang alias tatapan  hina.  "Aku sabar mbak mas Sabar kok nak gak sabar paling wis Ngemplok sampeyan sampeyan." Batin indrawati dalam hati yang paling kuecilnya ampek gak besar besar. 















Pasutri GajeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang