Da Capo 1: Unsaid Love Confession

167 29 29
                                    

Untuk memenuhi req readernim yang minta JinHwi sad story versionnya dipost, ini diaa~

Note: Daehwi GS

Selamat membaca♥


Unsaid Love Confession


★★

Jinyoung sudah lama memendam perasaannya pada Daehwi. Gadis cantik yang bertubuh mungil itu sudah menjadi sahabatnya sejak SMA. Sejak itu pula Jinyoung jatuh cinta pada sosok manis yang penyayang itu. Jinyoung sudah berniat ingin mengungkapkan perasaannya pada Daehwi, namun ia tak kunjung mendapat keberanian. Terlalu banyak perasaan ragu dan takut yang hinggap dihatinya. Meskipun kakak kelas mereka, Woojin sudah sering sekali menyuruhnya untuk segera mengatakannya, tetapi Jinyoung terkadang tidak menggubrisnya dan membalas, "Nanti saja. Masih ada kesempatan lain, kok."

Walau begitu, kini setelah mereka sudah berada di tingkat kedua di perguruan tinggi akhirnya Jinyoung mulai mengumpulkan niat untuk menyatakan cintanya pada Daehwi. Karena semakin lama ia semakin tau kalau sahabat cantiknya itu memiliki banyak pengagum yang bisa menyatakan perasaannya kapan saja, dan Jinyoung takut mereka mendahuluinya.

Hanya saja, kadang niat saja belum cukup. Keberaniannya selalu meluntur setiap melihat tatapan penasaran yang dilayangkan gadis itu padanya setiap kali ia hendak mengatakannya. Meskipun Jinyoung tau bahwa walaupun seandainya Daehwi menolaknya nanti gadis itu tidak akan menjauhinya karena sifatnya yang baik hati, tapi Jinyoung tidak mau mengambil resiko kehilangan sosok keberadaan orang yang dicintainya.

Namun tak ia pungkiri, ia selalu berangan-angan untuk menjadi sosok kekasih bagi Daehwi. Sebab itulah ia masih berusaha untuk menyatakan perasaannya.

. ★

Dalam perjalanan pulang Jinyoung sesekali mencuri pandang pada Daehwi yang sibuk bermain game The Musician di handphonenya. Dentingan piano lagu Never favoritnya memenuhi keheningan yang ada di mobil itu. Jinyoung diam-diam tersenyum saat melihat gadis mungil itu menggembungkan pipinya kesal sembari mengomel saat dirinya lagi-lagi tidak mendapatkan predikat S.

"Enough! Thats it! Aku akan menguninstall game terkutuk ini saja!" gerutu Daehwi.

Senyum Jinyoung melebar. "Jangan. Aku tau kamu nanti akhirnya pasti akan mendownload ulang game itu. Sayang kalau level yang sudah kamu dapatkan nantinya akan terreset ulang." Sarannya.

Daehwi terdiam. Ia tau ucapan Jinyoung ada benarnya sih. Karena itu gadis manis itu lebih memilih untuk mengalihkan pandangannya pada kaca disampingnya untuk mendinginkan kepalanya.

"Daehwi..." panggil Jinyoung.

Daehwi menolehkan wajahnya pada Jinyoung. Merasa Daehwi menatapnya, Jinyoung merasakan tangannya mulai mengeluarkan keringat gugup.

"Eum.. Itu..."

Daehwi mendekatkan kepalanya pada Jinyoung. "Apa?"

Jinyoung menggeleng. "Err tidak. Hehe."

Daehwi menatap Jinyoung heran, kemudian mengangkat bahunya tak acuh. Ia kembali membuka game tadi dan memainkannya.

Jinyoung menghela nafas. 'Gagal ternyata. Akan aku coba lagi besok.' batinnya.

.★

Esoknya Jinyoung kembali berniat untuk mengutarakan perasaannya. Ia menjemput Daehwi di depan kelasnya seperti biasa. Senyumnya otomatis muncul saat melihat gadis mungil kesayangannya menghampirinya sembari bersenandung kecil.

Da Capo (JinHwi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang