Scrambled Egg-3

27 7 3
                                    

Alangkah terkejutnya saat ia menoleh kebelakang ia menemukan Daniel berdiri dan menyuruh Jasey berdiri “berdiri, ikutin gue”.

Jasey kini jadi bahan mulut oleh semua cowok maupun gadis di kantin saat ini, ia ditarik tangan mungilnya oleh  Daniel disitu. Tidak banyak wanita yang klepek-klepek, maupun iri serta cemburu. Jessi hanya menganga menunjukan bahwa ia sangat bingung dengan apa yang terjadi.

Genggaman di tangan Jasey pun sudah tidak mengeras dan sudah terlepas. Jasey tidak tau dia dimana, tapi yang jelas ia masi didalam wilayah sekolah. Ia tidak memberontak hanya diam saja tidak mengerti mengapa cowok itu menariknya.

“kenapa?” Tanya Jasey dengan mata yang langsung menajam menatap mata biru yang tua milik Daniel.

“liat tangan lo” Daniel menunjuk ke tangan Jasey yang segera Jasey toleh dan mendapati gelang berwarna coklat, dengan manik-manik simple yang dimana Jasey menyukai itu.

Jasey mengangkat tanganya ke depan muka Daniel membuat Daniel mengangkat tanganya juga dan menunjukan ia juga mempuanya gelang yang sama seperti gelang yang tergantung di tangan Jasy dengan begitu peliknya.

“kok sama? Itu sama karena kita bestie dulu, kita beli gelang ini di pasar malam deket rumah gue, waktu itu hari selasa, gue inget banget karena pasar malam di dekat rumah gue cuma ada selasa malam.” Ia mengatakan hal yang ia harap membuat Jasey yakin bahwa ialah bestie nya sembari memutar putar tanganya ke kiri lalu balik ke kanan, lalu menatap mata Jasey.

Jasey hanya ‘oh’ ria karena setidaknya itu 60% membuat nya yakin bahwa memang Daniel sahabatnya dulu. “ngomong dong Jas” permohonan itu seperti pernah ia dengar, penah termemori diotaknya seperti bayangan kenangan yang membuatnya mengingatkanya pada sesuatu.

“ngomong apa?” Tanya Jasey “yaudah gpp” jawab Daniel dengan menghela napas.
Daniel meninggalkan Jasey yang masih saja termangu-mangu karena bingung saat Daniel memintanya untuk bicara, tak lama pun kemudian Jasey menyusul Daniel.

“jadi lo sahabat gue?” Tanya Jasey saat ia sudah berada disamping Daniel. Daniel mengangguk dan menoleh ke Jasey lalu memberhentikan kakinya yang sedang berjalan.

“Lo udah inget gue?” kedua tangan Daniel meraih tangan kanan Jasey yang tergantung gelang coklat. “lo udah inget gue yang kasi ini gelang?” Tanya Daniel “lo inget gue bestie lo karena gelang ini?” Tanya Daniel kembali yang membuat Jasey ingin menjawab pertanyaan sebelumnya namun sudah terpotong oleh pertanyaan yang Daniel lontarkan kembali.

“gue masih gak yakin lo sahabat gue” “mungkin, gue inget lo yang kasi”
“ga juga”

satu per satu Jasey menjawab pertanyaan Daniel dengan mata masih menatap gelang yang bergelantungan di tanganya dan tangan yang masih memainkan manik-manik gelang tersebut. Daniel membulatkan mulut nya, dan menganggukan kepalanya kecil.

Setelah itu Jasey menaikan kedua alisnya dan mengangguk kan kepalanya pula lalu berjalan kembali ke kantin.
-


Saat ini memang saat yang sudah ditunggu Jasey, ya pulang kembali kerumah. Jasey keluar kelas nya dan menundukan kepala memainkan HP nya.

BRAKKKK

Jasey menabrak seseorang dan yang membuat Jasey shock adalah tangan reflek menjatuhkan HP nya karena terkejut. Sontak hal itu membuat orang yang ditabraknya berdecak kesal.
“anjing, jalan yang bener dong” dari suara nya Jasey bisa mengkira-kira bahwa ia seorang laki-laki.

“maaf” Jasey mengambil HP nya yang masih tergeletak dilantai, Jasey berdiri kembali lalu mengecek HP nya, dan beruntung nya dia, tidak ada yang rusak sama sekali

“ngapain masih disini?” ia menyilangkan tanganya menatap Jasey dengan wajah sinis. “ngambil HP” jawab Jasey santai dengan masih mengusap usap HP nya. “awas gue mau lewat”nada bicara laki laki itu pun sudah meninggi

“kanan, kiri masih luas, gabisa liat? Buta ya?” Jasey meninggalkan laki-laki itu dengan wajah yang menahan kekesalan. Jasey cuek dan tidak perduli.
“siapa sih tuh bocah, berani amat ama gue tapi lucu juga mukanya” gumam pintas laki laki itu.

“mana gue tau” laki laki disebelahnya menjawab. Laki laki pertama berjalan kembali menyusuri koridor dengan susulan laki laki kedua. Mereka berjalan dengan tatapan para siswi yang seperti terpesona.

Scrambled EggTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang