Scrambled Egg-12

8 3 2
                                    

Kesepian Jasey selama 2 hari ini ditemani oleh Sabtu dan Minggu. Setelah kejadian ‘tangga’ itu ia tidak berani bicara kepada Daniel, begitu pula Daniel tidak berani memulai percakapan dengan Jasey.

Farrel? diamkan saja, ia terus terusan mencoba untuk berkomunikasi dengan Jasey, namun Jasey tidak mau menjawabnya, ia masih merasa ada yang mengganjal sejak kejadian ‘itu’ bahkan SMS dari Farrel pun tidak ia buka sama sekali.

Kesepian yang menganggu ini membuat Jasey tidak bisa menikmati 2 hari liburan ini.

Jasey yang tengah berendam di bath-up itu pun mengerutkan dahinya berpikir untuk lebih baik ia mendatangi Daniel dan meminta maaf.

"tapi gue gasalah, ngapain minta maaf"
Ucapnya membenarkan pikiranya itu.

Jasey pun berdiri dari rendaman dan keluar dari bath-up nya. Mengambil handuk yang ia gantungkan di gantungan handuk yang menempel di tembok kamar mandi di kamar tidurnya.

Ia melilitkan handuk nya di badanya hingga badanya itu pun tertutup rapih dengan handuk putih. Ia berjalan menggunakan sandal rumah, dan membuka pintu kamar mandi dan duduk di sofa depan kasur tidurnya.

"jadi kesana gak ya?" Tanya nya bergumam dengan diri sendiri.
"iya deh"

Ia pun bangun dan memasuki walk in closet miliknya membuka handuk nya dan memilih pakaian yang akan ia pakai.

Ia memilih kaus biru dongker dengan tulisan MONDAY berukuran sedang di bagian dada. Dan mengambil celana pendek jeans. Ia pun memakai kaus yang sudah ia ambil dan memasukkan kaus kedalam jeans pendeknya lalu dibiarkan kaus itu keluar sedikit demi sedikit secara natural.

Selesai ia mengenakan pakaian, ia pun keluar dari ruangan tidur dirinya itu dengan membawa HP, dan dompet nya. Ia pun berjalan keluar setelah menutup pintu kamar nya.

Ia menuruni anak tangga dengan dahi yang mengkerut, ia masih tetap berpikir. Apakah lebih baik bila ia pergi ke rumah Daniel. Atau sebaiknya jangan? Ia sempat mengurungkan niatnya dengan kembali duduk di sofa dan menaruh segala yang ia bawa dari kamarnya.

Namun setelah berpikir kembali akhirnya ia pasti dengan anggukan kepalanya dan mulai mengumpulkan niat untuk datang ke rumah Daniel. Akhirnya ia mengambil dompetnya, HP, kunci mobil yang tersimpan di laci meja TV. Ia pun memasuki mobil nya dengan tergesa gesa. “elah gue lupa gue kan gabisa nyetir” lontaran kekesalan Jasey didalam mobil dengan memukur setiran mobil milik nya. Jangan tanya apakah Jasey mempunyai sopir. Tentu ia punya namun benar ia risih dengan sopirnya itu. Ia merasa tidak punya privasi jika semobil dengan sopirnya itu. Bahkan diluar mobil sopir itu tetap menanya-tanyakan banyak pertanyaan kepada Jasey bak reporter melaporkan berita.

“duh gimana ya, naik angkot aja kali ya?” tanya Jasey sendiri di dala. mobilnya. “okelah angkot” Jasey turun dari mobil nya dan tetap membawa mobilnya itu. Ia pun keluar pagar rumahnya 

Satpam yang menjaga rumah Jasey itu melihat anak majikan nya menuju pagar untuk keluar rumah, ia pun bertanya kepada Jasey

"pergi neng?".
“iya pak, bi sunem didalem lagi beresin rumah” ucap Jasey lalu melesat pergi ke jalanan mencari kendaraan umum yang ia cari cari.

Ia membuka HP miliknya dan sudah sekitar 3 menit tidak ada angkot yang lewat satupun. Ia pun menjadi sedikit resah, karena biasanya banyak sekali angkot yang sering ia jumpai namun kali ini satupun tidak.

TIIIIN TIIIIN TIIIIINNNN

Terkejut Jasey sebab klakson yang berbunyi tiba tiba saat ia sedang resah, ia pun tidak menghiraukan itu, ia berusaha untuk cuek terhadap lingkunganya.

TIIIIN TIIIIN TIIIIINNNN

Lagi lagi klakason itu berbunyi. Tidak akan Jasey biarkan untuk ketiga kalinya. Ia pun mendatangi mobil itu dan mengetuk jendela mobil. Ia sudah memasang muka sekesal mungkin saat jendela mobil itu turun, Nampak seorang pria tengah duduk dibangku sopir dan memainkan HP nya. Laki laki itu menoleh kearah Jasey.

“siapa lo?!” tanya nya ketus
“lo siapa klakson klakson di siang bolong” jawab Jasey.
“suka suka gue lah, mobil gue kan?!”

Kali ini pria ini membuat wajah Jasey memerah karena menahan amarahnya dengan memutar bola mata, Jasey memajukan wajahnya sedikit dengan berharap laki laki itu terintimidasi dengan tatapan nya itu.

Namun apa yang ia harapkan jauh 180°. Laki laki itu keluar dari mobilnya dan membuat Jasey mundur agar tidak terkena pintu mobil laki laki itu. Jasey yang kini melipat tangan nya di dada dengan wajah tertekuk menatap tanpa takut ke mata laki laki didepan nya. Ia mendekati Jasey dengan sengaja dan menghimpit Jasey dengan tangan kanan yang menahan bagian kiri pundak Jasey. Laki laki yang tidak tahu namanya itu menghimpit sang gadis di jendela mobilnya.

“gue tau lo Jasey kan? Lo gainget gue?” nafas Jasey berburu tidak karuan, karema takut. Bayangkan saja laki laki yang tidak kalian tau itu tiba tuba menghimpit kalian.

Jasey mencoba mengingat ingat siapa laki laki itu namun ia benar benar tidak ingat bahkan wajah laki laki itu terasa tidak pernah ter memori di otaknya.

“tadi lo nanya siapa gue” ucapan Jasey ini tidak membuat laki laki itu minggir dari hadapanya.
"lo gabisa bercanda ya dari dulu" Laki laki itu tersenyum tipis dan sambil menoleh ke samping.

“kenalin gue Raka Agasmara, dulu kita satu sekolah gue pernah nyelametin lo dari anak badung waktu kita SD lo pernah di palak” jelasnya dengan menatap Jasey intens. Namun apadaya ingatan Jasey sangat tidak membantunya kali ini, ia tidak ingat dan mengrenyitkann dahinya.

‘tunggu tunggu, apa dia bilang Agasmara?’ secara tiba tiba batin Jasey mengucapkan hal yang sudah seharusnya ia pikirkan.

Tak lama ia berpikir seseorang berusaha menggapai tangan Jasey dan dapat. Walaupun Jasey sempat menolak namun ia pun segera mendapati bahwa seorang yang menariknya tak lain tak bukan, Daniel.

Daniel segera menarik Jasey memeluknya erat dan membuat Raka berdiam diri dengan kaget.

“lo ngapain Jasey? Hah?!” ucapnya bernada tinggi. “Daniel” gumam Jasey pelan sambil menatap Daniel, tentu tanpa Daniel tahu bahwa seorang gadis yang tengah ia peluk itu menatapnya.

“tanya aja ama tu anak gue gangapa ngapa in” Raka pun segera meninggal kan 2 orang didepanya dan masuk ke mobilnya dan melaju pergi dengan senyuman sombong semi licik ala ala mafia.

Daniel melepaskan pelukanya terhadap sahabatnya dan Jasey hanya bisa diam dengan ke awkward an ini.
“lo gapapa?” tanya Daniel tidak menatap Jasey
“kok kesini?” tanya Jasey balik berharap Daniel menatapnya dan menanggap sudah selesai dari masalah 'tangga' itu.

“jawab gue” kali ini Daniel memutar badanya dan menghadap ke Jasey, setidaknya Daniel sesuai dengan harapan Jasey tadi.

“iya gapapa” Jasey pun berjalan duluan dan dibelakang dirinya sudah ada Daniel yang lebih memilih berjalan dibelakang untuk menuju kembali ke dalam rumah Jasey.

Sampai di gerbang ia disambut dengan satpam yang baru saja ia tinggal mungkin 5 menit?

“loh gajadi pergi neng? Eh mas Dan” satpam yang membukakan gerbang itu menyapa Daniel, Daniel dengan senyuman ramah pun menyapa nya balik. Sedangkan Jasey menggelengkan kepalanya dan melenggang masuk.

Tidak Daniel tidak mau mempunyai sahabat tidak sopan Daniel pun menyusul kesamping Jasey dan menceramahi Jasey

“lo tuh di tanya kayak gitu dong gak sopan dia lebih tua bodoh” Daniel pun menggelengkan kepalanya dan berjalan didepan Jasey. Jasey menjawab dengan ‘iya’ saja dan terfokus dengan pikiranya.

‘apakah sudah baik baik sekarang?’ tanyanya dengan batinya sendiri.
‘udah kayaknya’. Daniel masuk kedalam rumah Jasey disusul dengan Jasey yang menutup pintu dengan segala pikiran yang melayang layan di otaknya. Keheningan rumah Jasey ditambah dengan tidak ada yang memulai percakapan pun menjadi canggung. Mereka berdua kini sedang fokus dengan ponsel berlayar kecil ditangan nga masing masing.

TV yang menyala seakan tertawa melihat tidak ada yang membuka percakapan. Jasey pun memutuskan untuk membuka suara nya dan merubah kecanggunan ini.

“ehmm, Raka Agasmara itu siapa?” Daniel hanya menatap Jasey. Kali ini Jasey bingung harus apa. Karena tidak biasanya Daniel seperti ini.

Apakah ia bertanya membuat suatu kesalahan? Tanya nya sendiri didalam hatinya.

“lo mau tau?” Daniel yang sedang duduk itupun meletakkan HP nya di meja didepan mereka berdua. Dan menatap Jasey lebih dalam membuat Jasey mengalirkan darah dengan cepat. Dan membuatnya semakin penasaran dan mengerti dengan maksud raut wajah sahabatnya itu, Daniel.

Scrambled EggTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang