Bukan Jeon Jungkook namanya jika ia mau melaksanakan piket. Dan juga, bukan Kim Taehyung namanya jika ia segan mengamuk ketika mengetahui ada yang tidak melaksanakan piket.
Seperti sekarang; dimana seorang Jeon Jungkook harus melaksanakan piket yang 'diawasi' oleh Kim Taehyung secara langsung.
"Hei! Menyapulah dengan benar! Jika seperti itu terus maka aku tak akan membiarkan mu keluar dari ruangan ini!" Teriak Taehyung kepada Jungkook.
"Ck, bisakah kau diam? Mengapa kau terlalu berisik?" Sarkas Jungkook.
Taehyung duduk di atas salah satu meja dengan kaki yang disilangkan, "Jika aku diam, maka kau akan kabur dari ruangan ini, Jeon,"
Jungkook menghela nafas kasar dan menatap Taehyung, "Aku tidak akan kabur. Jadi berhentilah memerintah dan berteriak. Itu sangat mengganggu,"
"Baiklah, aku akan diam,"
🌿🌸🌿
Lima belas menit berlalu, dan selama itu pula Jungkook membersihkan kelas dan dibarengi dengan tatapan intens dari seorang Kim Taehyung.
"Jeon, apa ada yang akan menjemput mu?" Tanya Taehyung ketika Jungkook selesai mengerjakan tugasnya.
"Sepertinya tidak. Hyung tidak akan menjemput ku bila sudah hampir gelap. Dan ia juga tidak mengirimi pesan atau menelpon untuk sekedar memberi kabar,"
"Ingin pulang bersama?" Tawar Taehyung.
"Sepertinya tidak perlu. Aku bisa pulang sendiri,"
Sebenarnya Jungkook tidak ingin menolak. Hanya saja—letak rumah Taehyung dan rumahnya itu ujung ke ujung.
Mungkin jika rumah mereka berdekatan, Jungkook tak akan menolak tawaran Taehyung yang bisa disebut lumayan menggiurkan.
"Kenapa tidak mau? Aku tidak akan berbuat macam-macam, Jeon,"
"Oh ayolah, aku bahkan sangat tau kau tidak akan macam-macam, Kim. Tapi, apa kau gila? Apa mentalmu terganggu? Hah?"
Taehyung berdecak, "Ck, jangan sebut margaku. Kau 'kan bisa memanggilku dengan nama panggilanku. Dan lagi, mentalku masih sehat, Jeon. Aku tidak gila. Memangnya kenapa sih?"
"Kau juga memanggilku dengan margaku, Kim. Dan—apa kau lupa? Rumahku dengan rumahmu itu jauh, Kim. Rumahku berada di ujung, dan rumahmu juga berada di ujung,"
"Baiklah-baiklah, Jungkook, apa kau yakin?" Tanya Taehyung untuk sekedar memastikan.
"Aku bahkan sangat yakin,"
"Baiklah, ayo kita keluar. Aku akan menunggumu hingga menaiki bis,"
"Bagaimana dengan mobilmu?"
"Aku akan mengantar mu sampai halte menggunakan mobilku,"
"Okay,"
🌿🌸🌿
"Haish, kenapa harus hujan disaat seperti ini?" Gerutu Jungkook.
"Mungkin karena kau memang harus pulang bersama ku, Jungkook," Ucap Taehyung santai.
"Ooooo, tidak bisa. Aku harus pulang sendirian, Taehyung,"
"Kenapa sih?" Taehyung tetap penasaran. Ia merasa bahwa alasan Jungkook tidak masuk akal. Bagaimana mungkin ia tetap bersikeras untuk pulang seorang diri sedangkan hujan sedang turun dengan derasnya?
"Rumah kita berjauhan, okay?"
"Ayo pulang bersama ku. Aku memaksa dan takkan meminta bayaran sedikitpun, Jungkook,"
KAMU SEDANG MEMBACA
[3] Oneshot or Twoshot
Short StoryTop; tae, jimin, namjoon, hoseok Bot; kook, yoongi, jin. FREE REQUEST~! Start; 07/18 Finish; ?? ©mochijungs, 2018.