3💜

883 142 10
                                    

Typo ada di mana mana....
Kalian harus waspada....
.
.
.
.
.
.
.
.
"Mikirin apa sih? " seru taeyong. Dia menyentil pelan pelipisku. "Apa yang ada diotak lo? Otak rumit yg ampe sekarang gak bisa gua pahamin"

"Ngg.... Gak ada pikiran apa-apa kok. Cuma kepikiran mami"

"Relain lis" ujarnya sambil menepuk bahuku. "Kan masih ada gua, jennie, rose, Irene, jisoo juga. Lo gak sendiri"

"Iya sih, gua cuma belum rela cara meninggal mami. Kenapa harus ketabrak?"

"Relain, mami gak bakal bahagia kalo liat lo sedih mulu"

"Iyaiya, "

Tiba-tiba taeyong membalikkan badannya. "Yaallah gayoung.... Uangnya jangan di masuk masukin ke tong sampah! Duh... "

"Anak elu tuh" Ejekku senang.

"Iya gua tau, itu emang anak gua! Busyet... "

Ku tepuk tepuk bahunya "urusin tu anak, gua cabs dulu ya? Pengen liat warnet"

"Buka medsos sekalian, sapa tau dapet jodoh" seru taeyong.

"Elo tuh ya!! Eh Gayoung!!!! Mami pulang ya? "

"iya.. Mami hatihati ya"

----------------------------------------------

Hospital scene part 2

Jungkook POV

Ting

Dari dalam lift, berhamburan orang-orang keluar, yg kebanyakan membawa bingkisan. Jam itu memang jam besuk pasien, tidaklah heran pada jam tersebut banyak sekali orang datang.

Aku bergegas keluar dari dalam lift yg sesak dan mencari-cari ruangan suster.

Aku menemukannya. Disebelah pintu, terdapat papan berisi nama-nama suster yang menjadi penanggung jawab dan bertugas pada sore hari itu.
Aku menghampiri ruangan tersebut dan disambut senyuman suster.

"Annyeong.. Ada yang bisa saya bantu pak? " sapa suster itu.

"Ne... Maaf sus.. Pasien yang namanya Lalisa Manoban ada diruangan berapa ya?"

Suster itu membuka buku besar yang ada dihadapannya dan mulai mencari.

"Maaf pak, tapi disini sama sekali tidak ada nama Lalisa Manoban, baik nyonya atau nona. Apa pasiennya pria?"

"Wahh.. Bukan, perempuan kok sus. Tulen. Namanya aja Lalisa Manoban"

"Aduhh, tapi maaf pak, dari kemarin-kemarin nama itu juga tidak ada, coba bapak tanya ke bagian persalinan. Ruangannya ada disebelah kanan lift" tunjuk suster.

"Persalinan? Oh.. Ng...  Iya deh. Makasih ya sus"

Aku berjalan tampak ragu. Aku berpikir, mana mungkin taeyong berbohong, jelas-jelas ia mengatakan bahwa istrinya sakit. Tapi masa bagian persalinan? Emang si nenek ngelahirin apa ya? Biawak? Batinku.
Ketika aku hendak membuka pintu koridor sebelah kanan lift, tibatiba ada yang meneriakinya.

"Om!!! Om!! Om kuki!! " sama gayoung semangat. Aku menghampirinya.
"Om bawa apaan tuh?"

"Eoh? Bawa buah-buahan, bukannya mami kamu lagi sakit?"

"Kok mami sih? Ihh.. Yang sakit itu mama. Kalo mami baru aja pulang"

Aku menggaruk-garuk kepala, bingung. Seminggu yang lalu gayoung memanggil Lisa 'mami', lalu sekarang 'mama'.

"Oh gitu ya?" ujarku.

"Om, bagi duit dong" seloroh gayoung tiba-tiba. "Duit young kan dicuci sama papa, sekarang young gak punya duit lagi" gayoung menunjukkan raut sedih.

LOVE COME BACKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang