Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Rintik-rintik air hujan itu mereda seiring tenggelamnya sang mentari. Namun kamu masih enggan untuk beranjak dari cafe itu, cafe tempat dimana kamu biasa menghabiskan waktu bersama Mingyu yang kini telah berganti status menjadi mantan kekasihmu.
Kamu memandang miris foto kebersamaanmu dengan dirinya yang diambil sekitar 6 bulan lalu sebelum ia benar-benar berubah. Sebelum ia pergi meninggalkanmu mengejar wanita lain.
Miris memang, menyadari bahwa seseorang yang pernah berkata sangaat mencintaimu itu pada akhirnya akan bersanding diatas pelaminan bersama wanita lain. Perasaan kesal, marah, kecewa, sedih bercampur jadi satu. Kini kamu bahkan tak tau dengan pasti apa yang tengah kamu rasakan. Pasalnya dia pergi meninggalkanmu begitu saja tanpa penjelasan apapun.
Dan betapa terkejutnya kamu pada saat sebuah undangan sampai ditanganmu dengan nama Mingyu yang terukir indah diatasnya, akan tetapi bukan namamulah yang bersanding disebelah namanya melainkan nama gadis lain. Sedangkan namamu hanya terukir sebagai tamu undangan saja.
Jahat bukan? Meskipun begitu kamu memutuskan untuk melihatnya untuk yang terakhir kali sebelum ia benar-benar menjadi milik orang lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Namun pada akhirnya kamu malah terjebak di cafe ini karena hujan yang sedari tadi siang terus mengguyur. Seolah-olah tak merestui kehadiranmu di pernikahannya.
Satu-satunya hal yang bisa kamu lakukan saat ini adalah menunggu hujan reda sambil memandangi undangan yang kamu terima tempo hari.
❝ Miris bukan?❞
Tiba-tiba seseorang mengejutkanmu dengan kedatangannya. Tanpa permisi ia langsung mengambil lempat duduk di hadapanmu.
Kamu otomatis menghadap ke arahnya karena merasa pria itu sedang berbicara kepadamu. Setelan kemeja formal terlihat pas sekali dikenakannya.
❝ Apa maksudmu.❞
❝Mantanmu dan mantanku sedang bersanding di atas sana. Sedangkan kita hanya datang sebagai tamu undangan. Dan parahnya lagi kita berdua malah berada di cafe karena terjebak hujan. Haha.. miris sekali bukan?❞
