Chapter 2

55 5 1
                                    

Pagi yang cerah, seperti biasa Amal berangkat ke sekolah. Em tapi kali ini Amal nggak telat loh ya. Hari ini Amal berangkat lebih awal karena Amal tumben lagi bangun pagi hehe.

"Pagi Am" ucap sesosok pria yang kemarin ke kelas Amal, ya dia adalah Raja.

"Ya pagi" ucap Amal sambil menaruh tas nya.
"Jangan jutek dong Am. Gue minta maaf ya kemaren bentak lo" ucap Raja sambil memohon.

"Iya gue maafin kok Ja. Gue juga minta maaf gue akhir - akhir ini sibuk jadi jarang ada waktu buat lo" ucap Amal.

"Iya gapapa Am. Nanti lo pulang sama siapa?" tanya Raja.

"Sama temen, gue juga bawa mobil tuh" jawab Amal.

"Berarti nggak usah aku anter nih? "

"Iya nggak usah"

"Ya udah gue balik ke kelas ya? dah sayang"

Akhirnya Raja meninggalkan kelas Amal, dan kembali ke kelasnya.

***

Tak lama setelah Raja pergi dari kelasnya Amal, tiba-tiba ada seorang pria dengan postur tubuh tinggi, berkulit putih, dengan rambut yang hitam sedikit disempong kanan, hidung mancung, mata sipit,datang dengan muka datarnya tak ada ekspresi sama sekali ADIRTA  HARAHAP ya itu namanya panggil aja Adirta. Banyak yang katanya nge-Fans sama dia apalagi dia Ketos SMA Jagad Raya, dan katanya juga dia anak dari pemilik sekolah ini. Tapi sayang, dia tak pernah terlihat tersenyum, ngomong aja jarang banget. Kalo lagi ngobrol sama dia itu serasa kaya ngomong sama tembok, tanpa ekspresi, tanpa suara, tapi berwujud, udah kayak benda mati aja nih hehe.

"OSIS" ucapnya.

"OSIS kenapa? Ada masalah?" tanya Amal kebingungan, Amal takut kalau OSIS ada masalah lagi. Sedangkan Amal selaku wakil ketua OSIS merasa kebingungan.

"Rapat" jawab Surya.

"Ada rapat OSIS? Kapan?" tanya Amal kembali.

"Sekarang" jawab Surya sambil meninggalkan Amal karena dia tau Amal sangat cerewet dan dia tidak ada waktu untuk menjawab semua pertanyaanya.

Akhirnya rapat OSIS pun selesai. Dilanjutkan dengan pelajaran seperti biasa.

***

Bel pulang berbunyi.
"Nit, Nes, Sha!" teriak Amal memanggil ke 3 temanya itu.

"Iya Am?" jawab mereka bersamaan.

"Kita jadi jalan?" tanya Amal.

"Jadi dong, lagian lo kemana aja si kita cariin juga ngilang mulu lo" ucap Nita.

"Eh sory sory gue tadi ngumpulin proposal ke ruang OSIS" jawab Amal.

"Lah lo pake acara jadi pengurus OSIS si" sambung Nesya.

"Gue jadi OSIS juga bukan kemauan gue, lagian guru juga yang milih kalo gue ogah sebenarnya" jawab Amal.

Akhirnya mereka berempat jalan bersama menggunakan mobil Amal.
Sampai mereka di sebuah cafe dekat dengan kota. Mereka menghabiskan waktu bersama.

Sampai akhirnya Shasa melihat Raja yang ada disana juga dengan seorang perempuan.

"M.. Mal mal. Itu si Raja pacar lo bukan si?" tanya Shasa pada Amal.

"I... I..  Itu beneran Raja Sha. Bentar gue samperin" ucap Amal sedikit gugup.

Amal pun pergi ke tempat duduk si Raja dan si cewek itu.

"Lo ngapain disini!?" tanya Amal kepada si Raja.

"Eh lo M.. Mal. G.. Gue L... Lagi sama temen nih hehe" jawab si Raja dengan sangat gugup.

Aku Ingin HijrahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang