03. Mostwanted

10 3 2
                                    

Keduanya bersiap untuk menjalankan aktivitas yang sebenarnya malas untuk dilalui, sekolah di hari senin yang membuat otak di dalam sana terkuras kembali.

Devina masih sibuk dengan segelas susu dan sepotong roti tanpa peduli jam terarah pada angka berapa sekarang dan Nichol pun masih terus bermain game, mungkin hingga matanya terjatuh kelantai baru ia akan berhenti.

"Na, udah yuk," ternyata Nichol lebih dulu menyadari waktu yang terus berjalan.

"Tanggung ni," Devina yang belum siap menghabiskan semuanya, terlihat tergesa-gesa memasukkan setengah roti yang sudah dimakannya ke dalam mulut.

     ---

Mereka terus berjalan sambil mengeluarkan candaan dan tawa yang terdengar nyaring, tanpa memperdulikan tatapan dan omongan sampah orang-orang disekitarnya.

Banyak orang beranggapan, mereka sudah melakukan hubungan lebih dari sahabat tapi, kenyataanya tidak.

Dan banyak juga yang tidak suka dengan Devina karena dianggap mengambil pangeran tampan disebelahnya ini, begitu juga dengan Nichol yang telah mengambil putri cantik ini.

Tapi, yang lebih menguntungkan mereka adalah mostwanted di SMA Garuda ini.

"Cute banget kamu," ucap Nichol sambil menarik bibir Devina, ketika Devina mengerucutkan bibirnya akibat Nichol telah mengejeknya.

Sekarang mereka sudah sampai dikelas Devina yang bertuliskan 'IPS XII. 1'.

"Ihh! Nichol rese,"

"Masuk, itu udah terlambat."

     ---

Dikelas yang membosankan bermata pelajaran IPS ini Devina berada, mata yang dihantui oleh rasa kantuk tapi, dengan teman yang terus memaksanya bercerita tentang Nichol.

Teman Devina yang satu ini sangat sangat menyukai Nichol ia Celine Olivia, orang yang heboh, penambah cerita tapi, pemalu jika dihadapkan pada cowok.

Dan yang berada tepat di depan meja Devina itu Ayla Quinn, orang yang suka dandan, centil, cerewet, dan ceweknya Leo.

"Na, demi apa Lo tidur sama Nichol?!" Dengan tidak tahu malu nya Celine melontarkan pertanyaan itu didepan orang-orang yang berada dikelas ini.

"Mulut Lo tu ya," ucap Devina sambil mendekap mulut Celine dengan tangannya.

"Yahh, gue kan kaget," Celine kembali dengan suara yang lebih direndahkan.

"Kalian ribut kok gak ngajak-ngajak sih?" ucap Ayla yang beralih ke belakang dari bangkunya.

"Na, terus gimana cara tidurnya Nichol, Lo harus ceri--" dipergoki guru killer memang suatu pengalaman yang seru.

"Celine Olivia! Devina Azalea! Ayla Quinn! Silahkan maju ke depan!" Ucap Buk Rini, Satu persatu bentakan datang menghampiri telinga ketiga princess cantik itu.

Bukan tampang bersalah yang mereka tampilkan melainkan wajah santai yang ingin segera guru itu layangkan ke langit.

Tangan buk Rini sudah dilengkapi dengan penggaris panjang yang digenggam dan mengarah kepada tiga murid nya.

     ----------

Hai,
Kasi saran, oke?
Jangan lupa voment nya :)

Luv u

DnRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang