25

17 2 0
                                    

Kau melupakan senja,
Untuk banyak alasan hidup.
Letih dirimu yang mengabaikannya,
Atau kebencianmu pada senja hingga kau jijik.

Senja terulang, dan kehidupanmu terulang.
Banyak elegi yang teramu menjadi sayatan pahit,
Berdarah saat senja memaksa muncul sejenak.

Dia ingin meringankan bebanmu,
Tapi kebencianmu terlampau besar,
Hingga senja ikut merasakan pesakitanmu.

Apa salahnya?

Hingga dia menangis dengan warna jingga yang menyayat hati.
Dia berusaha melukiskan sakitmu pada langit yang menjelang gelap,
Tapi kau semakin membencinya.

Senja lelah, mengaburkan warna, mengalah pada malam.
Berharap seluruh amarahmu luruh dan dibawanya.

Tapi bara masih menetap dalam jiwamu,
Mereda sejenak,
Untuk bisa kau luapkan esok pada senja yang kembali datang.

*Hai, untuk semua pembaca yang mampir kesini. Terimakasih telah membaca The Words. Dan jangan lupa untuk meninggalkan jejak dengan memberikan VOTE dan KOMENTAR*

Salam hangat, M.F

THE WORDSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang