Fajar

12 0 0
                                    

Ku temukan sebuah keajaiban di penghujung waktu malam. Mungkin, aku sedang halu, namun ternyata hal itu nyata tak keliru.

"Kekasih... Apakah dirimu sudah bangun?"
"Sudah sayang... Diriku juga menyaksikan atraksi galaksi di langit yang hitam kelam"
"Dirimu juga melihatnya?"
"Bahkan, ku kira suasana di langit sama dengan namamu, hmm"

Wajar, namaku adalah Fajar, juga sama dengan kekasihku. Mungkin dia beranggapan bahwa fajar yang di langit sama sepertiku. Namun sedikit ku luruskan padanya.

"Bukan sayang... Fajar yang di langit berbeda denganku."
"Loh, iya kah? Beda dari mananya?"
"Jelas beda dari segala sesuatunya. Fajar yang di langit bisa menenteramkan hati semua makhluk yang melihatnya. Namun aku, hanya untukmu seorang. Berbeda bukan?"

Tak ambil waktu lama, Fajar kekasihku memelukku dengan tulus. Mungkin, dia merasa terharu atas ucapanku barusan. Tapi setelah ku tanyai, ternyata bukan. Bukan sekedar itu maksudnya, hehe. Ku lihat dari raut mukanya yang imut, terdapat cahaya dari Tuhan, yang membuatku tak segan untuk segera mencubit pipinya.

Hmm, tak berlangsung cukup lama, fajar di langit menghilang, tanpa pamit, tanpa salam. Namun, aku sangat yakin dia menitipkan salam pada kekasihku. Buktinya, cahaya fajar tetap ada dalam setiap langkah kekasihku, membuatku selalu merasa segar tuk sekedar menjalani hari yang tak kunjung kelar.

Tenangkan AkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang