Awal

18 0 0
                                    

    Saat ini aku berada di sebuah cafe, menunggu seseorang yang sudah tujuh tahun bersama ku, dia adalah kekasih ku orang yang sudah menemaniku selama ada di jakarta menemaniku dalam suka dukanya aku, dia adalah Adipta Agung seorang pengusaha terkenal akan kepiawaian dalam berbisnis, dia sukses saat dia masih terbilang masih muda. Dan aku mengaguminya dari dulu hingga sekarang dipta termasuk lelaki yang berjuang keras dalam bekerja, sampai-sampai aku selalu menghawatirkan keadaannya.

"Maaf aku sedikit terlambat sayang". Yang hanya di bales senyuman dan anggukan kepala olehku saat dia duduk di depanku dan bertatap muka.

"Gimana tempat kerja baru kamu? Enak nggak?".

"Alhamdulillah enak, di sana juga orangnya baik juga, jadi aku cepat punya temannya". Jawabku dengan senyuman manis.

"Ah.. syukur alhamdulillah aku senang mendengarnya....". Balasnya tersenyum kearahku.

Setelah menghabiskan 1 jam mengobrol akhirnya kami berpisah karna sudah larut malam, kami sedikit berdebak saat ini di mana dipta yang ingin mengantar ku ke kontrakan ku, dan aku pun mengalah karna percuma dipta itu sedikit keras kepala, bukan aku tidak mau diantar olehnya tapi aku tahu dia pasti capek sekali bekerja seharian ini di tambah malamnya menemuiku pasti double capeknya kan?  Tapi ini lah dipta ku lelaki yang selalu menjaga kehormatanku.

Sampai di depan rumah kontrakan yang di tempatiku akupun keluar dari mobil dipta dan di ikuti olehnya.

"Makasih sudah mengantarku mas". Kataku

"Iya sama2, sudah kewajibanku kan mengantar kekasihku sampai selamat". Jawab dipta sembari mengelus kepalaku yang di tutupi hijap berwarna biru langit itu.

"Yaudah pulang gih, sudah larut malam, kabari aku kalau sudah sampai di rumah ya".

" Oke boss... nanti sesampainya di rumah aku akan segera melapor pada tuan putri". Jawab dipta sembari hormat ala tentara dan tersemyum yang di bales kekehen kecil olehku.

Setelah mengucapkan salam dipta pun menjalankan mobilnya meninggalkan nisa yang masih setia berdiri sampai mobil dipta hilang dari penglihatannya. Nisa pun masuk ke dalam rumah kontrakannya dia tinggal berdua dengan seorang yang sudah menjadi sahabatnya yang akan menjadi sahabat tempat menumpahkan keluh kesahnya selama ini.  Aulya namanya cantik seperti orangnya, baik seperti ahlaknya itulah yang aku rasa untuk sahabatku satu ini semoga kedepannya dia mendapat jodoh yang baik, begitupun aku, amin......

"Assalamualaikum"

"Wealaikum salam nisa"

"Kau sudah pulang nis?, Gimana pertama saat masuk kerja lancarkan?"

"Iya lya tadi habis ketemu sama mas dipta dulu makanya pulang agak malam, alhamdulillah lancar aja" Jawab nisa yang ikut duduk di samping alya.

"Mandi gih sana sebentar lagi sholat isya', eh udah sholat magrhib belum nis?"

"Udah tadi di masjid sama mas dipta yang belum itu mandinya aja kok kekeke". Jawab nisa sembari pergi ke dalam kamarnya.

Melihat tingkah nisa, aulya hanya geleng-geleng kepala, aulya sudah menganggap nisa seperti adiknya sendiri meski seumuran beda bulan tapi entah kenapa Melihat nisa ada rasa ingin melindunginya.

Saat ini alya dan nisa duduk di depan meja makan yang bersatu dengan ruang tamu, mereka makan dengan damai tanpa ada yang membuka pembicaraan. Setelah makan mereka pun membersihkan piring kotornya dan kembali ke ruang tamu.

"Kau sudah mau istirahat nis?". Tanya aulya saat melihat nisa menuju ke kamarnya.

"Iya besok aku harus masuk kerja pagi,selamat malam". Jawab nisa dan di bales selamat malam oleh aulya.

Pagi nya aulya sudah siap untuk pergi bekerja dan sudah berada di halte buss menunggu buss yang akan mengantarnya ke tempat kerjanya. 'Titt... tit...' terdengar suara klakson mobil yang sudah tiba di depannya, Melihat mobil di hadapannya nisa sudah tahu siapa yang ada di dalamnya, saat pintu mobil terbuka muncullah seseorang yang nisa sayang.

"Assalamualaikum nisa". Sapa seseorang itu dengan senyum manisnya.

"Wealaikum salam mas dipta". Jawab nisa

"Ayo, mas akan mengantarmu ke tempat kerja".dan  Di jawab anggukan kepala oleh nisa dan merekapun pergi dari tempat itu ".

Sesampainya di depan cafe tempat kerja nisa, nisa pun turun dari mobil dipta sesudah mengucapkan Makasih dan salam. Setelah nisa keluar dari mobilnya diptapun meninggalkan nisa di depan cafe bernama cafe bazaar.

"Kau sudah datang.. Setelah selesai ganti pakaian tolong  bersihkan meja yang ada di sana ya nis". Ujar teman kerja nisa yang bernama ayu sembari menunjuk meja yang belum selesai di besihkan.

Melihat itu nisa menjawabnya dengan senyuman dan anggukan kepala, Melihat itu ayu tersenyum juga dan mengucapkan terima kasih dan melanjutkan bekerjaan ya sebelum cafe di buka.

Tepat pukul 08:30 pagi cafe bazaar di buka dan sudah banyak pelanggan yang berdatangan, kebanyakan dari mereka adalah para remaja yang sedang menghabiskan hari libur melepaskan penatnya menjadi seorang pelajar. Semua karnyawan di cafe itu sibuk sekali begitupun nisa.

Hari yang melelahkan untuk nisa dan juga semua pegawai yang di dalam cafe itu, tepat pukul 09:00 malam cafe pun sudah tutup dan semua pegawaipun sudah pulang begitupun nisa, nisa yang kini berdiri di haltel buss menunggu buss yang akan membawanya pulang. Sambil menunggu buss datang nisa teringat akan kata-kata temannya di dalam cafe tadi bahwa besok bos nya akan datang ke cafe, entah mengapa saat mendengar itu tiba-tiba hati nisa dag dig dug, mungkin karna untuk pertama kalinya dia akan bertatapan langsung dengan pemilik cafe ini, Iya mungkin karna itu aja.

Ta'arufTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang