3. The Forebodings (II)

520 81 62
                                    

"Di mana dia?" Loki mendengus.

Pagi datang, dan biasanya Loki menganggap saat-saat itu menyenangkan dan menyejukkan.

Tapi hari ini berbeda.

Dia membenci pagi ini.

"Di mana boneka sialan itu?!" Dia berteriak frustasi. "Tidak mungkin dia--"

Loki dengan waspada menemukan boneka itu duduk di pagar balkon, menatap matahari terbit. Loki mengira seseorang telah mengambilnya, tapi ternyata dia salah. Ada sesuatu dalam boneka itu dan Loki merasa dirinya setengah terpesona dan setengah ketakutan karena hal itu.

Loki mengambilnya dan menatapnya.

Itu masih tampak sama.

"Bagaimana kau bisa menghilang dari satu tempat ke tempat lain?" Loki bertanya. "Apa kau sebenarnya?"

Boneka itu hanya menatapnya dengan tatapan menghina.

Sihir hitam.

Itu harusnya menjadi satu-satunya alasan, tapi bagaimana dan mengapa benda ini bergerak? Loki mengusap boneka itu dengan ibu jarinya, karena terlihat aneh ketika benda itu duduk di sana, menatap matahari. Loki tidak percaya bahwa boneka ini tidak berbahaya, karena bagaimana mungkin bagi All-Father dan sekian banyak cendekiawan melewatkan hal kecil belaka? Mereka harusnya merasakan sesuatu yang aneh tentang boneka ini.

Mereka bilang sihir hitam di dalamnya tidak berbahaya.

Bagaimana bisa mereka berkata begitu?

Loki menggelengkan kepalanya dan memutuskan bahwa dia harus melakukan sesuatu tentang ini. Tidak ada yang akan menghentikan jejak kaki Loki yang murka. Matanya yang hijau dan posturnya yang kaku tampak begitu teguh untuk mengetahui jawaban bahwa tidak ada yang akan menentangnya.

"Kau dan aku akan pergi jalan-jalan." Loki memelototi boneka itu.

Dia keluar dari kamarnya dan menuju lorong.

Dia memegang tangan kanan boneka itu di tangan kirinya, seperti anak kecil yang memegang mainan kesukaannya. Namun, Loki tidak memiliki cinta atau kasih sayang, juga tidak menghargai keberadaan boneka itu. Dia membencinya sekuat tenaga, tetapi dia adalah orang yang penuh akan rasa ingin tahu, yang berarti dia memiliki keinginan untuk tahu semua hal-hal dibalik semua ini. Setengah dari dirinya berharap benda ini terbuang ke dunia antah-berantah, jika ada kesempatan seperti itu, tetapi bagian dari dirinya juga menginginkan jawaban.

"Aku pasti menjadi gila." Loki bergumam pada dirinya sendiri.

Loki tahu itu tak terelakkan.

Boneka itu tampak seperti bibit yang berasal dari kedalaman Helheim dan Muspelheim. Memang begitu atau seseorang yang benar-benar jahat, gila dan kejam memiliki seorang bayi. Selain itu, Loki ingin benda ini pergi tetapi tidak sebelum ia mencapai kesimpulan.

Hanya saja itu adalah suatu penghinaan bahwa benda ini mengujinya.

Boneka itu bergoyang tidak merata di samping Loki saat langkahnya menjadi tegang ketika ia mencapai kamar Thor. Alih-alih mengetuk dengan cara normal, manis dan hormat seperti yang seorang adik lakukan, dia menggunakan sihirnya untuk mendobrak pintu.

Dia masuk dengan cepat.

Kosong.

Loki mendengus dan melambaikan tangan untuk menutup dan mengunci pintu.

"Thor!" Dia berteriak. "THOR!"

"Di kamar mandi!" Thor balas berteriak. "Kenapa kau berteriak dan kenapa kau menghancurkan pintuku?!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 11, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The UnforgivingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang