Chapter 4 - No Name

128 6 0
                                    

"Haha serius mereka nyuruh begitu?" Ucap Meida di sela sela tawanya

"Iya, bener lah"

Flashback On

"Nah skrg kau bersihkan seluruh ruangan ini" Ucap Richrad sambil memberikan alat alat kebersihan kepada Jeslyn

"Ha?"

"Jangan banyak bicara kalau kau tidak ingin mendapatkan yang lebih dari ini" Ucap Richrad santai dan menyusul Brayan yang sedang duduk di kursi sambil membaca

"Cih!"

Jeslyn menatap tajam kedua laki laki tersebut. Lalu ia melihat kesekitar ruangan tersebut dan menelan ludahnya dengan sulit

"Aku memang memuji perpustakaan ini yang sangat indah dan luas. Tapi, ku tarik lagi pujianku sekarang!"

Beberapa saat kemudian

"Jeslyn!" Ucap Richard dengan kencang hingga Jeslynpun menoleh dan ia melihat Richard yang melambaikan tangan menyuruhnya untuk menghampiri Richard

"Kau tidak bisa lihat seluas apa ruangan ini? Butuh waktu dan tenaga yang extra! Jd bersabarlah" Cerocos Jeslyn ketika Richard hendak membuka suaranya

"Kita punya petugas kebersihan yang sangat kompeten jadi ku rasa kau tidak perlu melakukan itu, dan lagi sepertinya kau bukan membantu mereka tapi menambah pekerjaan mereka" Ucap Brayan tiba tiba dengan nada suara dan tatapan yang dingin

"APA?!" Ucap Jeslyn terkejut

"Aku sudah hampir menyelesaikan setengahnya dan kau baru mengatakan itu? Aku sudah seperti akan mati karenanya d.."

"Jeslyn, duduklah dan jangan banyak bicara" Ucap Richard dengan santai

Tanpa babibu Jeslyn langsung duduk di kursi dengan kasar sampai dia merutuki kebodohannya karena ia langsung merasa kesakitan di bokongnya

"Sebenarnya tadi itu adalah hukuman tambahan untukmu..

'Apa katanya? Hukuman tambahan? Ck!' Batin Jeslyn

.. Hukumanmu sebenarnya hanya kau membaca, memahami dan menerapkannya" Ucap Richard dengan nada santai

"Jika memang hanya itu kenapa tidak bilang dari awal? Apakah kalian ingin masuk penjara karena melakukan percobaan pembunuhan? Ah sudahlah, kalau hanya membaca memahami dan menerapkan aku ahlinya" Ucap Jeslyn

"Oke baiklah..

BRAK!!

".. Ini dia buku yang harus kau baca, pahami dan terapkan" Ucap Richard setelah ia menaruh buku di meja

"APA?!!"

"Apa kalian sudah gila? Tadi aku diperintahkan membersihkan ruangan ini namun sekarang aku diperintahkan untuk melakukannya dengan buku setebal ini? Lagipula buku apa ini!" Ucap Jeslyn sambil mengukur buku itu dengan kedua tangannya

"Bukankah tadi kau bilang itu keahlianmu?" Ucap Brayan tanpa melihat Jeslyn

"Ck!" Jeslyn mendengus sebal

"Ini buku tentang tata krama, sopan santun, menghormati dan banyak lagi. Kau harus melakukannya dengan segera" Ucap Richard dengan beberapa tekanan di setiap kalimatnya

'Kalian ini..

Flashback Off

"Aku membayangkannya saja tidak kuat Jeslyn!" Ucap Meida sambil terus tertawa

"Ah sudahlah, aku kesal jika harus mengingat itu terus" Ucap Jeslyn sambil memakan makanannya dengan kasar

"Hahaha yasudah, aku beli minum dulu ya, pedes banget ini gak kuat" Meida langsung bangkit dari tempat duduknya

Jeslyn melanjutkan makannya dan menatap ke depan, lalu ia melihat sesuatu yang tidak asing baginya

Jeslyn langsung mengucek matanya pelan dan melihat lagi bahwa ia tidak salah liat atau berhalusinasi

Dan ternyata benar! Ia melihat seseorang yang sangat tidak di harapkan

Drtt drttt

Tak lama kemudian, handphone Jeslyn bergetar yang sedang ia letakkan di meja makan, lalu ia melihat notif yang masuk

Incoming Call - No name

Jelsynpun terhentak, ia langsung mengambil handphonenya dan menatap orang yang ia lihat tidak jauh dari tempatnya makan

Iapun menggeser slide answare

"...."

" Mau apa kau?"

"...."

"Pergilah"

"Oh, kau ingin aku menghampirimu? Aku tau kau sedang makan, kalau beg.."

Jeslyn memutus sambungannya, iapun melihat tajam kearah orang tersebut, namun orang tersebut malah melambaikan tangannya

_________________

Saat Jeslyn  telah sampai, orang tersebut langsung memeluknya dengan erat

"Sweetie, miss u"

"Lepaskan!" Ucap Jeslyn brontak,

"bukankah kau sudah tau bahwa kekuatanmu itu tidak ada apa apanya dibanding denganku? Jadi percuma jika kau brontak" Ucapnya tepat di telinga Jelsyn membuat Jelsyn merinding

"Lepaskan Jason!!"

"LEPASKAN BRENGSEK" teriak Jeslyn karena Jason tidak mendengarkan, hingga akhirnya Jeslyn menginjak kaki Jason dann..

BUGH!!

Jeslyn menendang Jason hingga Jason tersungkur kebawah

"Langsung saja katakan apa maksudmu datang kemari"

Jason tersenyum miring dan dia bangkit kembali

"Ah, cukup menyakitkan ya"

Jeslyn terdiam, ia menunggu Jason untuk menjelaskan apa yang sebenarnya ia inginkan

"Aku merindukanmu sweetie, apa kau tidak merindukanku?"

"Pergilah, jason"

"Ah, kau masih marah ya? Maafkan aku, ayo kita pergi dari sini" Ucap Jason mencengkram tangan Jeslyn dan menariknya

"Tidak Jason, lepaskan!" Teriak Jelsyn sambil mencoba melepaskan cengkraman Jason

Namun Jason tidak mendengarkan, ia terus menyeret Jeslyn dan mencengkram tangannya sangat kuat hingga sepertinya aliran darah Jeslyn di tangannya tersumbat

"Sakit Jason! Lepaskan!!" Ucap Jeslyn terus menerus merintih kesakitan, namun tidak di hiraukan oleh Jason

"Lep.."

"Memperlakukan wanita dengan kasar dalam bentuk apapun adalah suatu tindakan pengecut, bukankah begitu?"

_____________

TBC😘 VOMMENTNYA SAIANK 😍

YEAY, EM KOMBEKKK 💕 maaf bgt acu bru sempet buka wattpad lg, karena kemarin ada kesibukan. Aku minta dukungan kalian agar aku tambah semangat dan mencuri waktu di sela kesibukanku😇

Happy Reading bep 💋

Cold vs Heat ( Completed ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang