Tour

6.1K 585 18
                                    

* Zayn POV *

Adik yang keras kepala, tapi aku menyayanginya.

"Ayolah, kita minta maaf karena melukai hatimu. Kita berlima juga tetap kakak kandungmu, Deandra" aku menyender pada bangku dan menyedekapkan tangan.

"TIDAK! Kalian tidak tahu rasanya dipojoki. Kalian tidak merasakan bagaimana aku butuh ibu. Bagaimana aku butuh pelindung. Aku butuh kakak yang menjagaku, tapi apa? mereka justru sibuk tanpa memikirkan aku" Deandra bangkit dengan gusar.

Aku menatapnya berdiri. Paras yang damai dan sejuk keturunan ayah melekat kuat dia wajahnya.

"Jangan pernah mencariku. Aku benci keluargaku!" Deandra pergi.

Aku sedikit melihat ia menitikan air matanya. Aku ikut bangkit mengikutinya.

*****

Deandra. Ia berhenti di sebuah taman yang sepi. Aku mendengarnya menangis. Ia juga berbicara sendiri, meluapakan kesedihannya.

"Aku tak peduli dengan hidupku! Seandainya ayah disini, mungkin aku bisa bercerita banyak hal dengannya. Apakah nasibku harus dijauhi seperti ini? hah?!  apakah aku harus seperti ini! Aku benci! aku butuh pelindung, aku rindu masa kecilku. Aku rindu! Aku rindu belaian kasih sayang seorang ibu, kasih sayang seorang ayah, kakak-kakakku"

Aku mengelus pundaknya. "Kami berlima memang salah, justru itu kami ingin menebusnya dengan mengajakmu pergi tour" aku duduk di sebelahnya.

"Tidak akan. Salah kalian terlalu melukaiku. Luka itu terlalu dalam"

Deandra masih terisak.

"Kalau kau tidak mau ikut tour. Setidaknya kau ikut denganku pulang" Aku menggenggam tanganya yang kedinginan. Ia hanya menurut.

*****

Di rumah.

Liam, Louis, Harry dan Niall duduk di ruang tamu.

"Hey kemana saja kau Deandra? Pergi tanpa pamit dan menghilang" Nada suara Liam yang seperti marah, aku buru-buru memberinya isyarat untuk diam.

* Harry POV *

Aku menaikan sebelah alisku, dan bertanya dalam isyarat, 'Ada apa denganya?'

Deandra yang menunduk kupikir telah pingsan. Keheningan itu terpecah oleh suara Mom.

"Ada apa kalian membawa anak tidak berguna ini?!! Gadis ini tidak berguna, lebih baik lagi kalau dia tidak ada di rumah ini!!" Mom masuk ke rumah.

Kepala terkulai Deandra, tergantikan oleh tatapan sedih bercapur amarah.

"Mom" aku memanggilnya berusaha mengalihkan kemarahannya.

* Zayn POV *

"Mom! jangan seperti itu, Deandra juga adik kami, anak Mom" Aku mengelus pundaknya.

Tatapannya masih penuh amarah dan kesedihan. Ia tiba-tiba berlari ke atas, ke kamarnya.

"Mom tidak pernah melahirkan anak seperti itu" Nada sarkasme keluar dari mulutnya.

Tak lama, Deandra turun menyandang tas punggungnya. "Aku pergi dari rumah ini atas kehendakku. Aku tidak peduli dengan kalian, termasuk MOM" Deandra menenkan kan pada kata terakhir.

Aku menatapnya yang keluar rumah.

*****

Note: ini sampe sini aja yahh dulu, author nya galau nih :"'

Nanti chapt selanjutnya masih zayn POV kok

jangan lupa vomments yaaa :* Thanks before

One Direction SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang