MY LOYALITY

My Husband and Me

Maaf sebelum-nya untuk para readers yang masih dibawah umur harap bijak dalam memilih bacaan.

Bacaan ini mengandung adegan berkontent dewasa dan hanya diperuntunkan untuk usia 18+ keatas.

Rated: M (language and content)

Saya sebagai Author tidak akan bertanggung jawab dengan apa yang terjadi pada readers karena saya sudah memperingatkan dan silakan dosa-nya ditanggung sendiri.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Syukurlah rumah tangga kami selalu harmonis walaupun baru menginjak bulan ketiga pernikahan kami.

Aku Sakura uchiha istri dari Sasuke Uchiha, wanita yang terlahir dari keluarga berpengaruh dalam dunia kedokteran dan aku menikahi seorang pengusaha pemproduksi obat-obatan atau bisa dibilang pharmasi no. 1 didunia. Dia adalah Sasuke Uchiha, klan yang terkenal dengan rambut dan manik sewarna onyx pekat. Plus wajah rupawan dan kepribadian tenang, banyak dari sahabatku mengatakan 'kau wanita beruntung menikahi pria seperfect Sasuke. Sudah rupawan, keren, dan berbody atletis pula' tapi aku tidak pernah menganggap hal itu sebagai suatu keberuntungan. Pasalnya pria pantat ayam itu sungguh sulit ditebak sikap-nya, aku tahu kita berdua perlu menyesuaikan diri dalam hubungan ini. Tapi setidak-nya berbicaralah, agar aku tahu hubungan kita ini mau dibawa kemana.

Setiap kali aku mengajak-nya bicara jawaban-nya selalau anggukan atau 'hn' kebanggaannya itu. Ya Tuhan rasanya kadang otak-ku memanas kala bibir ini mengucap ribuan kata dan jawaban-nya adalah 'hn'.

Aku akui emosiku selalu saja terpancing ketika kami berinteraksi. Melihat raut tenang-nya disaat emosiku meluap membuatku ingin mencakarnya dengan kuku yang kurawat selama bertahun-tahun. Hei!! Aku tidak menuntut lebih disini agar diperhatikan layaknya pasangan suami-istri yang masih hot-hotnya menikah. Hanya saja bersikaplah seolah kita adalah manusia biasa yang berinteraksi dalam bisnis, yah setidaknya itu masih dibilang beruntung dibandingkan hanya anggukan 'hn' dan ekspresi datar sialan itu, bukan-nya malah interaksi layaknya manusia yang terjadi disini tapi malah seperti dipertemukan dengan makhluk astral yang pada umum-nya tak berinteraksi dengan jenis yang berbeda. Tidak mungkin kan alien berbahasa jepang seperti-ku dan tidak mungkin juga kan aku berbahasa alien.

Entahlah aku akan melanjutkan hubungan ini berlanjut atau hilang begitu saja dan berakhir di meja hijau. Yah, walau begitu aku tetap berusaha menjadi seorang istri yang pantas untuk mendampinginya dengan ketulusan yang kumiliki dan kuharap suatu saat nanti dia menyadari ketulusan ini.

"Sasuke-san tas dan dasimu telah kupersiapkan diatas ranjang"

Aku berdiri berharap dia akan berbalik dan mengatakan terima kasih, tapi itu sirna karena pria itu bersikukuh memasang dasinya tanpa bantuan-ku bahkan yang paling menyakitkan dia membelakangi-ku seakan aku pembantu pajangan buat-nya. Terkadang sikap acuh pria tampan ini membuat-ku tersinggung dan ingin menyerah begitu saja, lagipula untuk apa mempertahankan hubungan yang hanya dipertahankan oleh sepihak, lagipula tidak pernah ada hubungan yang bertahan secara sepihak.

Kesedihanku pasti terpancar keluar hingga raut-ku menyendu, rasanya mata ini memanas ingin menumpahkan cairan bening berupa kesedihan yang terdorong oleh betapa sesak-nya dada ini. Padahal aku belum jatuh cinta padanya tapi kenapa rasa-nya berkedut perih begini.

'Ya.ampun Sakura..... jatuh cinta saja belum tapi sudah sesakit ini apalagi sudah jatuh cinta'

Tapi, bukankah aku sudah merasakan emosi-nya. Apakah itu artinya aku sudah menumbuhkan rasa untuk-nya. Tidak mungkin Sakura kata Hinata saat kau jatuh cinta dadamu akan berdetak kencang dan wajah orang yang kau cintai itu akan bersinar dan dipenuhi oleh bunga-bunga pink disekitar-nya, begitulah ucapan Hinata padaku terkesan berlebihan memang tapi itulah yang dilihat-nya saat bersama dengan suami-nya. Namun, membayangkan Sasuke dipenuhi bunga-bunga pink membuat-ku geli ingin tertawa. Hahaha..!! Seorang Uchiha yang jantan dipenuhi bunga-bunga pink.