Chapter 1 : Be Mine

1.5K 100 6
                                    

Kise Ryouta, model yang saat ini bermain basket di Kaijou itu datang ke Maji-Ba dengan nafas terengah. Hanya ia yang telat datang. Alarmnya tak berbunyi jadi ia bangun kesiangan.

"Hh Maaf hh aku telat-ssu" Katanya. Ia masih mengatur nafasnya yang tak beraturan.

"Ingatkan aku memberitau Kasamatsu-san untuk melipat-gandakan latihanmu, Kise" Kata pemuda berambut merah, Akashi Seijuuro. "Hidoi-ssu!! Lagipula tumben Aominecchi datang duluan, kan biasanya dia juga telat-ssu!!" Protes Kise. Ia kemudian duduk disamping Kuroko.

"Mau protes?"

Glek

Kise menelan ludahnya paksa. Ia menggeleng. "Bodoh! Aku tak telat karena sudah dewasa!" Kata Aomine Daiki, pemuda berkulit tan dengan rambut biru dongker. "Tadi kulihat kau bareng dengan Kagami nodayo" Kata pemuda berambut hijau yang memakai kalung berbentuk kepala kelinci yang lucu, Midorima Shintarou.

"Y-Ya karena dia memintaku untuk melatihnya"

Akashi menghela nafas. "Karena aku sedang berbaik hati. Akan kubayarkan makanan dan minuman kalian..." Katanya. Sontak mereka menengok dengan kompak.

"Terima kasih, Akashi-sama!"

"Akashicchi baik sekali-ssu"

Mereka senang, ya senang. Senyum Akashi semakin melengkung, lebih tepatnya menyeringai.

"...Tentu dengan uang orang yang datang terlambat" Lanjutnya.

"Yes! Aku beruntung tidak terlambat" Kata Aomine. Yang lain juga menghela nafas kecuali Kise. Ia yang datang terlambat mau tak mau harus merelakan uangnya.

Mereka memesan makanan, Akashi yang membayarnya dengan uang Kise.. Setelah ia mengancam pemuda itu.

___

Akibat uangnya yang tiris, akhirnya Akashi menyuruh Aomine mengantar Kise pulang.

"Aominecchi!! Ayo one-on-one denganku-ssu!!" Ajak Kise. Aomine mengeluarkan bola basket dari tasnya. Lalu mereka pun bermain bakset.

Tak terasa sudah sore. Mereka berdua berkeringat. Aomine menatap Kise yang sedang mengelap keringatnya. Matanya tak bisa berpaling dari pemuda itu.

"Eh? Aominecchi kenapa melihatku seperti itu-ssu?"

Tangan Kise dipegang oleh Aomine, tubuhnya dihimpit dengan tembok. Wajah Aomine perlahan mendekat.

"A-Aominecchi..."

"Kise, jadilah kekasihku!"

"Eh?"

Kise mengerjapkan matanya. Sedangkan Aomine masih menatap matanya.

"Kau berharap aku menciummu bukan?"

"Mou!! Aominecchi hido-mnh"

Bibir itu saling bersentuhan. Aomine memaksa Kise untuk membuka mulutnya, membiarkan lidahnya masuk. Mereka tetap seperti itu sampai Kise mendorong tubuh Aomine.

"Kau berniat membunuhku ya?" Katanya kesal. Wajahnya semakin memanas. "Apa jawabanmu?" Tanya Aomine tanpa mempedulikan Kise yang masih mengatur nafasnya.

"Ka-kau harusnya sudah tau-ssu" Jawab Kise, wajahnya semakin memerah. Aomine kemudian mengacak-acak rambut Kise. Ia mengambil bola basket itu dan memasukkannya ke dalam tas.

"Ayo pulang. Aku mau menginap di rumahmu" Kata pemuda tan itu. Kise mengangguk. Setidaknya ia tak sendiri di apartemen.

Mereka sampai di apartemen Kise. Tidak terlalu sempit dan juga tidak terlalu besar. Cukup untuk tinggal sendiri atau berdua. Kadang ibu atau kakak perempuannya menjenguknya.

Love You [AoKise] Kurobas FanficTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang