Chapter 3 : Promise

757 80 7
                                    

Enam bulan sudah Kise menjalani perawatan rutin. Tapi kondisi tubuhnya bukannya berkembang, malah semakin memburuk.

Sampai suatu hari, pulang dari rumah sakit, ia menerima pesan dari pemuda biru dongker itu.

Aomine memintanya untuk bertemu di lapangan basket jalanan. Dan saat sudah bertemu, ia tak akan menyangka mendapat tatapan serius dari pemuda itu.

"Kise, Aku ingin putus"

"Ma-Maksud Aominecchi apa-ssu? Soal yang waktu itu ya? Aku tidak marah kok! Sungguh-ssu!"

Kise masih mencintai Aomine. Ia tak mau hubungan mereka putus begitu saja. Aomine kemudian mengambil bola basketnya.

"Kita one-on-one. Satu kali. Kalau aku menang, kau harus sepakati itu"

"Ka-Kalau aku menang-ssu?"

Aomine menatap Kise sebentar, lalu tertawa keras. "Kise, memangnya kau pernah menang melawanku?" Ejeknya.

Benar juga. Dari pertama kali mereka bertemu, tidak pernah Kise menang melawan Aomine. Tapi ia tak boleh menyerah begitu saja.

"Ba-Baiklah.. Ka-kalau aku menang.. Aku ingin Aominecchi membahagiakan Kagamicchi-ssu!"

Aomine menaikkan sebelah alisnya. "Kenapa-"

"Memangnya aku tak sadar-ssu? Kalian berdua begitu cocok di mataku. Bahkan sampai akhirpun.."

Kise tak sanggup menahan air matanya. Dadanya sesak karena mencoba menahan emosinya kali ini. Menghela nafas panjang, ia mengusap air matanya.

"Ayo kita mulai-ssu!"

Aomine mendribble bola, dihadapannya Kise berdiri menghadang. Namun siapa sangka Kise akan memakai perfect copy nya dan langsung merebut bola dari Aomine kemudian memasukkannya ke dalam ring.

"Aku uhuk menang hh ssu hhh"

Aomine terdiam sambil mengepalkan tangannya. Kise tersenyum, masih dengan nafas tersengal ia mengambil obatnya dan meminumnya.

"Kau harus menepati janjimu, Aominecchi" Kata Kise. Kepalanya sangat sakit sekarang. Gawat, pandangannya bahkan memburam. Ia segera merapihkan tasnya dan pergi menjauhi Aomine yang masih terdiam.

"Sialan.."

Harusnya Aomine senang. Tapi kenapa rasanya sesak saat Kise berkata seperti itu? Dan lagi akhir-akhir ini Kise juga aneh. Ia memikirkannya. Saat ingin mengambil tasnya, matanya menangkap sebuah handphone touchscreen berwarna hitam.

"Ini miliknya..."

Aomine pun akhirnya pergi menyusul Kise. Tapi pemuda pirang itu menghilang. Tanpa pikir panjang, ia berlari mencarinya.

___

Kise berjongkok di sebuah gang sempit. Kepalanya terasa sangat sakit. Padahal sudah minum obat tapi tetap saja rasa sakit itu masih menyerangnya.

"Oya? Siapa kau?"

Kise mendongak, melihat beberapa preman berdiri di hadapannya. "Berani sekali kau disini. Ini kekuasaan kami, tau!" Bentak preman itu.

"Maaf-ukhh!!"

Rambut Kise dicengkram oleh salah satu preman disana. "Sepertinya aku pernah melihatmu" Kata pria itu. "Dia Kise Ryouta. Model majalah yang saat ini sedang naik daun" Sahut pria satunya. "Kalau begitu pas sekali. Aku sudah lama tak punya mainan" Sepertinya pria yang mencengkram rambut Kise adalah bosnya.

Love You [AoKise] Kurobas FanficTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang