Aku tidak akan memaksamu untuk tetap tinggal , aku tidak akan menuntutmu untuk terus bersamaku. Terserah apa maumu. Aku memang tidak ada hak apapun disaat kamu dan aku belum menjadi satu. Walaupun terkadang aku takut. Walaupun terkadang ego sering beradu.
Aku hanya memaksamu untuk bisa menerimaku sebagai mana mestinya untuk saat ini, tidak harus memaksa manaruh hati padaku. Terserah kau mau menaruh hati pada siapapun. Walaupun kata terserah yang aku lontarkan menghasilkan ketakutan yang luar biasa. Aku takut kehilanganmu karena menyuruhmu memilih yang lain, tak bisa aku pungkiri. Tapi, aku bisa apa selain mendukungmu dalam sebuah pilihan yang menurutmu baik untukmu. Aku tidak ingin memaksamu, seperti awal aku bilang. Perasaan ini bukan perihal memaksa agar dia menang tetapi perasaan ini tentang mengikhlaskan sesuatu yang dianggapnya berharga.
Jakarta, 13/07/2018
Terimakasih yang telah membaca🌚
KAMU SEDANG MEMBACA
Words
PoetryIntinya ini tentang sebuah perasaan yang dirangkai menjadi beberapa kata yang di tulis dengan random dan mungkin pernah dialami dari sebagian orang. Selamat membaca kawan-kawan!