Canggung itu yang mereka rasakan Adit hanya diam melihat kelvin sahabatnya itu tepat di dihadapannya sekarang, begitu pun dengan kelvin yang menatap adit heran seakan bertanya sedang apa dia disini.
Salma hanya diam melihat kelvin yang ada di depannya sekarang, Adit sangat paham betul apa arti dari tatapan itu. Salma terlihat sangat membenci kelvin, Kelvin mengerti akan kehadirannya itu sangat menganggu.
Kelvin : maaf*pergi meninggalkan Adit dan Salma*
Kelvin memutuskan untuk pergi.
"Gue ga mood." Ucap salma.
Adit : ok gue balik thanks ya
Salma membalasnya dengan anggukan kemudian Adit pun pergi meninggalkan rumah salma. Sepanjang jalan Adit memikirkan kelvin ntah tindakannya ini benar atau tidak, tetapi Adit merasa sangat kesal ketika sahabatnya itu membuat salma sedih.
"Ahh sialan!" Ucapnya.
Raut wajahnya terlihat sangat kesal dan berantakan tatapan matanya penuh dengan amarah sambil memegang sebatang roko ia terdiam diatas motornya, moodnya sangat buruk hari ini.
Hari demi hari berganti, ujian sekolah pun sudah di depan mata.
Kelvin seperti bukan kelvin, teman dan sahabatnya pun merasakan hal yang sama seperti ada yang berubah dari seorang kelvin. Ia lebih sering diam dan hanya berbicara apa yang menurutnya penting.
Reva : woy cabe bangun ngapa tidur mulu, kantin nyok
Salma : ganggu sih
Reva : lo kenapa sih heran gue
Naya : namanya juga galau rev
Reva : udah lah sal cowo banyak kali ah
Salma : bacot lo! Ayo
Naya : nah gitu dong
Reva : oke caw
Mereka pun menuju kantin.
Kantin
Gilang : woy diem-diem bae lo pada
Zein : kaget anjing biasa aja setan!*mukul lengan kanan gilang*
Gilang : barau sungut merennya pantesan we cararicing sararia teh.
Zein : goblok*ngejitak kepala gilang*
Gilang : sakit sateh!
Zein : bodo ah
Gilang : eh vin apakabar lo sama amanda?
Kelvin : penting ?
Gilang : dih nanya doang kali ah baper banget anak orang
"Gue salah apa ya tu orang sensitif amat dah kek pantat bayi." Gerutu gilang dalam hatinya.
Adit dan Zein yang asik dengan gadgetnya masing-masing pun hanya terdiam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Salma Adreena
Romance"Aku tidak mengerti makna sebenarnya ketulusan saat mencintaimu, jika dengan melepaskanmu dan membiarkanmu bahagia dengan orang lain disebut ketulusan. Sungguh, ketulusan itu ternyata menyedihkan. Lalu, apakah aku mencintaimu dengan cara yang menyed...