BAB IV - Play with Hard Soul

14.3K 222 0
                                    

Tangan mereka mulai mempermainkan tiang yang telah mengajung kelangit. Dipantulkan hingga mengeluarkan lendir bening. Bukannya berhenti, mereka semakin menggiras saat melihat lendir tersebut keluar perlahan. Satu persatu dari mereka mulai meludahi dan seseorang dari mereka meratakan lendir tersebut bercampur ludah preman. Tampak tiang itu kini semakin mengkilat dengan tonjolan urat yang berdenyut nyata. Jordan hanya diam menahan malu dan berusaha agar tidak masuk dalam permainan mereka. Meski ia sadar, bahwa otak dan tiang miliknya kini sudah tidak senada.
" kau diam karena menikmatinya ya?" Ujar salah seorang penculik tersebut.
" kau tau? Milikku bisa tegang karena paksaan kalian. Bukan atas keinginanku. Apa yang kalian harapkan? Lagipula, aku tidak pernah merasa terangsang melihat kalian" jawab jordan dengan nada sombong.
Melihat hal itu, mereka semakin menggila. Mereka mengeluarkan sebuah perkakas yang dirombak oleh mereka. Bibir alat itu diberi sex toy dan bisa mengocok dengan sendirinya ketika dinyalakan. Tombak jordanpun dimasukkan kedalamnya. Sementara itu, mereka saling mencumbu dan bercinta didepan jordan. Pemandangan menjijikan yang tak pernah terbayangkan olehnya harus ia lihat dan terima. 20 menit tontonan dan kocokan itu berlangsung menyakitkan. Mereka mulai saling menyemburkan satu sama lain. Jordan berusahan menahan dengan segenap tenaga, mengatur nafas. Salah seorang dari mereka melihat buah benih milik jordan yang semua menggantung mulai naik kepangkal dan nafas jordan yang menginsyaratkan akan keluar, dengan sigap penculik itu langsung mematikan alat tersebut dan mencabut batang kejantanan milik jordan.
"Aahhh" nafas jordan yang mulai tak beraturan. Ia merasa legah karena mesin gila itu telah dimatikan. Namun disisilain, ia merasa kesal karena gagal ejakulasi. Kini ia berada dalam kondisi yang sangat horni. Batinnya mulai berhelat, antara menolak namun ingin merasakan ejakulasi. Melihat mereka saling menyebutkan dengan bebas membuatnya frustasi. Dirinya yang normal merasa jijik namun karena gairahnya yang sedang memuncak membuatnya juga ingin ikut menikmati bisa menyemburkan cairan kental putih miliknya.
      Boss penculik itu tersenyum licik. Ia mengetahui pasti dari geliat tubuh dan raut wajah jordan. Bahwa kini ia berada dalam keadaan yang sudah sulit ia kendalikan. Dihampirilah jordan yang mulai sedikit lelah, teler dan terangsang tersebut. Dibelai lembut kejantanannya dengan sedikit kocokan lembut membuatnya semakin berdenyut bergelonjatan keatas dengan sendirinya. Seakan mengacung ingin dan memohon untuk dipuaskan. Dengan senyum licik, ia mulai mengikat buah zakar jordan dengan cukup kencang. Sedikit menarik kulit kejantananya membuatnya semakin terasa kencang dan menyiksa. Kini jordan telah pasrah

PRIDETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang