ALMIRA SHEZAN

40 2 0
                                    

namaku almira shezan. tidak perlu aku perkenalkan juga siapa ayahku atau siapa ibuku atau bahkan siapa diriku, dimana rumahku, kapan aku lahir dan sebagainya. kalian cukup membaca ceritaku saja. sampai kalian tau siapa aku.
" al.. " ada suara yang terdengar memanggil namaku.
sebentar, aku lihat dulu. nanti aku sambung lagi ceritaku. panggil saja aku almira. kata orang yang memberiku nama, almira itu artinya putri sementara shezan mempunyai arti cantik. jadi almira shezan itu artinya putri cantik. entah apa yang dipikirkan orang itu saat memberiku nama.
"naa.." sapa ku saat melihat rupa gadis yang memanggil namaku tadi. naa adalah sahabatku, saat ini dia sedang mengenakan piyama warna biru. tidak lama setelah kami bertatap muka naa mulai duduk menekuk dagu.
"kenapa..?" tanyaku yang kini sudah duduk disampingnya.
"aku lelah.." balasnya dengan hela nafas yang panjang. aku tidak ingin berbohong pada kalian. naa adalah gadis yang pandai mengeluh. walaupun dia selalu terlihat pecicilan dan arogan tapi sungguh akulah yang paling mengenal naa lebih dalam.
"hey.. apa masalahnya?" tanyaku setelah kuletakan tangan kananku diatas bahunya. sementara naa hanya diam melanjutkan tangisnya. mungkin luka hatinya terlalu perih. sampai naa tidak bisa menceritakan masalahnya kepadaku. Aku sangat menyayangi naa begitu juga seperti naa yang sangat menyayangiku. Aku ingin melihat naa yang berlenggok dengan tawanya. Aku selalu ingin melihat naa bercakap canda dengan kawannya. Aku juga selalu ingin naa bisa dihormati oleh cinta sejatinya. Karna sungguh jika kalian mengenal naa kalian akan membenci dengan sikapnya saat ini. Dia mudah membenci, dia tidak pernah bersikap terbuka dengan kawan ataupun orang terdekatnya yg dia ceritakan hanya serpihannya saja. Tidak semua orang mampu memoleh cerita yang dimaksud oleh naa.
"Naa ada apa" Ku ulang sekali lagi pertanyaanku.
Tidak sepatah katapun keluar dari bibir manisnya. Hanya air mata yang mengalir membasahi lekuk dibawah mata dan pipinya. Aku memeluknya erat, sangat erat. Ringkih sekali tubuh yang kudapat. Aku tau lukanya begitu dalam. Aku juga tahu kisahnya begitu suram. Tp aku percaya naa adalah manusia hebat titipan tuhan. Sebenarnya malam ini aku sedang ingin menulis kisah hidupku. Tentang diriku yang bernama almira shezan. Aku cukup bahagia dengan diriku ini. Menjadi gadis yang hebat dan tangguh semacam sudah takdirku. Tapi sudahlah biar naa yang bercerita lebih dulu.
"Kelak.. aku hanya ingin menghabiskan hidup ku bersamanya al" ucap naa dengan terisak.
"Jika aku kehilanganya, itu berarti aku kehilangan segalanya" lanjutnya.
"dialah sahabatku, dia juga temanku. Dia bisa menjadi beberapa peran yang selalu aku butuhkan" lanjutnya lagi saat aku ingin memotong pembicaraanya. Sudah bisa kusimpulkan permasalahan yang terjadi pada dirinya.

Bersambung

ALMIRA SHEZANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang