Miyumi Pov
aku termenung melihat orang-orang yang berbincang-bincang dan bercanda di depanku.
"Huh apa aku terlihat seperti hantu sampai mereka tidak melirikku sama sekali"ucapku dalam hati
Aku beranjak dari bangku yang kududuki dengan malas dan pergi ke luar kelas yang begitu ramai dan berisik padahal sudah jam istirahat.
Kulihat diluar hanya tampak sedikit siswa yang berlalu lalang mungkin mereka sedang ke kantin,tapi kenapa kelasku terlihat ramai sekali ya.
"Izu!!"teriakku saat melihat sosok gadis berambut coklat yang sedang berbicara dengan temannya.
Tapi tidak ada respon sama sekali darinya'apa dia masih marah padaku'
Merasa diabaikan aku pun kembali berjalan, dan sampai di sebuah lorong yang tampak em..sedikit suram mungkin.
"Hoaam kenapa sepi sekali sih"ucapku sambil menutup mulutku dan menguap
"Pagi-pagi kau sudah mengantuk saja"ucap seseorang di sampingku
Aku menolehkan kepalaku dan mendapati seorang laki-laki yang sedang bersandar di dinding.
'Eh kapan dia ada disini' 😨
"Sejak tadi"ucapnya seakan membaca pikiranku
'Hem apa dia bisa baca pikiran' 😕
"Tentu saja tidak"balasnya lagi
'Tuh kan memang bisa baca pikiran' 😱
Laki-laki itu menghela nafas jengah lalu berjalan sambil memasukkan tangan kirinya ke kantong celananya.
"aku memang tidak bisa membaca pikiranmu"ucapnya tegas
"Lalu kenapa kau tahu isi pikiranku"tanyaku
"Dari ekspreksimu"jawabnya singkat
"Ekspresi?" 😕
"Oh ya kenapa kau ada di sekolah?"
'Kenapa dia mengalihkan pembicaraan!!! ' 😤
"Hey kenapa kau tiba-tiba cemberut?"
"Kenapa kau mengalihkan pembicaraan dan apa kau buta apa lagi yang ku lakukan disekolah selain belajar!!"
"Hantu... Belajar? "
Suasana menjadi hening seketika.
"kau benar-benar membuatku marah dan apa maksudmu dengan hantu"😬
"Haha kau tidak sadar ya"😝
"Kau malah tertawa jawab pertanyaanku!"😠
"Kau yakin?"tanya laki-laki itu
"Tentu saja,cepatlah!"bentakku padanya
"Benarkah?"😏
"Huh kau hanya membuang waktuku saja"ucapku sebal😤
"Haha baiklah,sebenarnya kau itu adalah hantu"ucapnya santai😗
Aku hanya menatapnya heran tidak dapat berkata apa-apa.
'Dia perlu di bawa kerumah sakit jiwa' batinku😒
"Ada apa denganmu"
"Hahaha aku hantu yang benar saja"
"Kau tidak percaya kalau begitu akan kubuktikan"
"Haha aku tahu ini hanya akal-akalan kau saja kan?"
"Kalau begitu cobalah pegang tanganku"ucapnya lalu mengulurkan tangannya
"Kesempatan dalam kesempitan kau hanya ingin menyentuh tubuhku sajakan!"
"Jangan ge'er cepat sentuh tanganku"
Aku pasrah dan memegang tangannya, tapi tunggu dulu ada apa dengan tanganku.
Beberapa kali aku mangayunkan tanganku dan itu hanya menembus tangannya saja.
"Kau percayakan?"ucapnya dengan senyum penuh kemenangan
"I...ini pasti bohongkan"
"Tapi ini adalah kebenarannya loh"ucapnya jahil
Aku menatapnya tidak percaya
"Apa aku benar-benar hantu"ucapku gemetar
.
.
.
.
'aku sudah mati?'