Naruto milik Masashi Kishimoto
.
Sound of Death
.
Rate: M (18+)
.
Genre : Fantasy, Hurt, Romance
.
Cerita ini hanya fiksi, semua karakter dan kondisi didalamnya hanya rekayasa author
...
Happy Reading
...Ini sudah jauh melampaui "suka" meroket melewati "nyaman" dan menuju ambang "kejatuhan"
Sudah empat hari Hinata terkurung dalam kamar Naruto. Ia sudah hampir mati bosan. Naruto memang menyediakan semua kebutuhannya, makanan, pakaian bahkan hiburan, tapi semuanya tetap membuat Hinata jengah.Dihari kedua Hinata diculik, Naruto membawakan setumpuk kaset film dengan berbagai macam genre. Dikamar ini memang terdapat tv layar datar 42 inci serta dvd lengkap dengan sound systemnya. Hari ketiga, Naruto membawakannya berbagai macam buku. Dari buku fiksi hingga biografi.
Dan hari ini, Hinata serius akan melaksanakan aksi mogok makannya. Ia sudah tidak tahan lagi. Naruto bahkan tidak mengizinkannya keluar dari pintu kamar satu langkah pun, semakin membuat Hinata gila.
Hinata sudah memprotes ratusan kali, namun tidak ada respon sama sekali dari Naruto. Pria itu hanya mengabaikannya, menggeretaknya dan yang paling membuat Hinata tidak berkutik adalah jika Naruto melancarkan aksi rayuannya. Dan kemudian Hinata akan membenci dirinya sendiri yang tidak berdaya.
Pagi ini Hinata duduk di sofa sambil bersedekap dan memandang makanan yang tersedia di hadapannya. Sudah satu jam Hinata hanya memandangi tanpa menyentuhnya sedikitpun.
Naruto yang masuk saat itu hanya bisa menghela napas. Sejak bangun tidur Hinata hanya diam seperti itu, tidak bicara, tidak makan bahkan tidak bergerak.
Naruto duduk disamping Hinata. "Hinata..."
Hinata tidak bergeming, mulutnya tertutup rapat.
"Hinata, kau harus makan."
"..."
"Hinata, makan. Atau aku akan menyuapimu."
"..."
"Hina–"
"Aku tidak mau!" Bentak Hinata. Ia menoleh dan melotot pada Naruto. Namun makian yang sudah berada diujung lidahnya tertelan kembali ketika melihat wajah pria itu pucat.
Raut garangnya berubah menjadi sorot khawatir. Dilihatnya keringat dingin terus mengalir dari kening dan pelipisnya.
"Naruto? Kau baik-baik saja?"
Hinata mengangkat tangan berniat menyentuh kening Naruto, namun tangan Hinata langsung ditangkap oleh Naruto.
"Aku baik-baik saja. Kau makan saja sarapanmu."
Hinata tersentak ketika Naruto menggenggam tangannya. Kulit Naruto terasa sangat dingin.
"Tidak, kau tidak baik-baik saja." Hinata melepaskan genggaman Naruto. "Kau pucat dan tangan mu dingin."
"Aku–" Ucapan Naruto terhenti ketika denyut di kepalanya semakin kuat. Naruto menggeram rendah menahan sakit.
Rasa sakit sialan. Naruto tidak tau mengapa ia merasa begitu lemah hari ini. Rasanya iblis dalam dirinya sedang memberontak untuk keluar dari tubuhnya. Padahal beberapa hari ini ia sudah menjemput banyak arwah.
Melihat Naruto yang kesakitan dan mencengkram kepalanya dengan kuat membuat Hinata panik.
'Tenang Hinata, tenang. Kau seorang dokter. Kau tidak boleh panik.' batin Hinata, mencoba menguasai dirinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sound of Death
Fanfiction[Complate] Special for #NHTD9-2018 #Death #Sound of Broken Heart . . Ketika satu sosok menyuarakan kepuasan atas kematian, sementara yang satu lagi mengusahakan napas akan kehidupan. Pertemuan mereka adalah takdir yang manis, menyingkap segala kesa...