6 : Handphone Problems

777 79 27
                                    

Malam harinya...

Irene yang baru selesai mandi melempar handuk ke sembarang tempat.

"Yak eonnie!"Pekik Seulgi, lemparan handuk Irene mengenai wajah Seulgi.

"Hehehe, mian Seul!"Irene hanya menyengir.

"Eonnie menyebalkan sekali persis seperti namja hitam tadi!"Ujar Seulgi.

"Sejak kapan Seulgi banyak bicara seperti ini?"Irene bertanya dalam hati.

"Namja siapa yang kau maksud?"Tanya Irene penasaran.

"Aku tidak tau siapa dia, tapi dia sangat percaya diri dan dia memiliki kulit yang gelap."Seulgi mendeskripsikan sosok Kai, Irene hanya ber-oh ria.

"Ini benar-benar sebuah keajaiban, Seulgi menjadi gadis yang banyak bicara karena seorang namja!"Irene tersenyum jahil.

"Apa kau membenci namja itu? Atau hanya sekedar tidak menyukainya?"Irene menekankan kata benci dan tidak menyukai.

"Tidak keduanya."Jawab Seulgi.

"Berarti kau menyukainya?"Tanya Irene tersenyum nakal.

"Bukan begitu, aku sangat-sangat membencinya, bukan hanya benci biasa!"Jawab Seulgi yakin.

"Berhati-hatilah Seul, cinta dan benci itu beda tipis, jika kau sangat membenci seseorang bisa saja orang itu akan menjadi orang yang paling kau cintai."Ujar Irene.

"Heol~ Aku? Menyukai namja hitam itu? Tidak mungkin!"Sahut Seulgi.

"Kita lihat saja nanti!"Ucap Irene, Irene melihat kaki Seulgi terluka.

"Seul, kakimu kenapa?"Tanya Irene, Seulgi melihat kakinya yang terluka.

"Entahlah, mungkin terluka saat aku bertabrakan dengan namja hitam tadi. Akh!"Seulgi mendesah kesakitan.

"Aku akan mengambil salep, kau tunggu disini!"Irene lalu pergi.

Beberapa menit kemudian...

Irene datang membawa salep.

"Kau duduklah, aku akan mengoleskan salep ini ke kakimu."Ucap Irene.

"Tidak perlu eonnie, aku bisa sendiri, akh!"Seulgi merasa kesakitan.

"Tidak ada penolakan, cepat duduk!"Seulgi hanya mengangguk.

Drrrrrtttt...

Seulgi mengambil handphone yang berada di atas nakas.

"Byuncabe? No.siapa ini?"Gumam Seulgi.

"Waeyo Seul? Siapa yang menelpon?"Tanya Irene.

"Entahlah, tapi disini kontaknya tersimpan dengan nama Byuncabe."Jawab Seulgi.

"Angkat saja, siapa tau itu penting, Yoona eonnie tidak mungkin menyimpan nomor yang tidak kita butuhkan. Angkat saja!"Ujar Irene sambil membuka penutup salep.

"Arraseo."Seulgi lalu menggeser tombol hijau, sedangkan Irene mulai mengoleskan salep ke kaki Seulgi.

"Yeoboseyo! Akh!"

'...'

"Ani, siapa itu Kai? Akh!"

"Pelan-pelan saja!"Bisik Seulgi pada Irene, Irene mengangguk.

'.....'

"Sepertinya anda salah sambung."Seulgi langsung memutuskan sambungan telepon secara sepihak.

"Siapa Seul?"Tanya Irene.

"Entahlah, dia tadi menyebutkan nama Ka.. Kai, iya Kai, tadi dia bertanya tentang Kai."Jawab Seulgi, Irene hanya ber-oh ria.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 30, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love Is MagicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang