day xxxx

236 31 7
                                    

Sudah hampir seminggu ini jaehwan di istana, ia benar-benar sangat populer dikalangan orang dalam istana. Keahliannya yang membuat semua orang kagum, ya walaupun tidak sedikit juga yang tidak menyukainya tapi jaehwan tak peduli. Keterampilannya dalam segala hal menjadi pusat perhatian mulai dari memasak,berkuda,memanah, berburu dan meracik obat herbal. Kurang apalagi jaehwan di mata semua orang?

Hari ini jaehwan tidak ada jadwal jadi ia hanya bermalas2an didalam kamar , pandangan jaehwan pada atapnya berubah sendu saat mengingat beberapa malam lalu ia bertemu dengan oppa tercintanya.

~
Flashback

Jaehwan sedang mencari tanaman-tanaman beracun karena ia ingin membunuh tikus yang berkeliaran di kediamannya.

"Heol! Narsha , lihat ini jamur beracun" hanya menoleh senang dan kembali memetiknya.

"Nona, hati-hati aku takut nona terkena pecahan kaca" khawatir narsha.

"Kalaupun terkena pecahan kaca hanya berdarah narsha bukan koma. Hahaha" ujar jaehwan bercanda senang malam ini . Tanpa ia sadari narsha didekati oleh rombongan raja yang melewati dan tak sengaja melihat jaehwan yang bergelut ditengah tanaman liar yang panjang, hampir tak terlihat karena tubuh jaehwan yang kecil terselundup dalam tanaman liar tersebut.

Narsha hanya menunduk melihat wajah dingin minhyun memandang nonanya dengan tatapan heran.

"Apa yang kau lakukan?" Ujar minhyun.

Jaehwan kaget, dan melihat yang mulia raja ada didepannya.

"Yang mulia?"
"Semoga panjang umur yang mulia raja" jaehwan membungkuk.

"Hm.. aku tanya kau sedang apa?" Minhyu n mendekati jaehwan yang terlihat kacau karena skrng baju jaehwan kotor dan rambutnya sudah tak tertata rapih, mungkin karena rambutnya sering tersangkut di tanaman liar dan tinggi itu.

"A-aku hanya.. mencari tanaman beracun yang mulia" ucap jaehwan sambil menunduk karena sekali lagi minhyun menatapnya dingin sama seperti setiap mereka bertemu, membuat jaehwan tak sanggup menatapnya.

"Untuk apa?" Minhyun celinguk melihat tangan jaehwan yang memerah karena sengatan atau tusukam tanaman liar

"Ada banyak tikus dikediaman ku yang mulia, jadi aku akan membuat racun yang akan ku taruh di setiap pelosok kediaman ku" melihat minhyun, Jaehwan sekarang bisa menatap minhyun.

Jaehwan sebenarnya juga bersikap dingin kepada minhyun tapi ia harus membutuhkan beberapa menit untuk membuatnya bisa dingin didepan pria tercintanya. Tapi knp ia justru seperti gadis kecil yang terlihat manja pada saat ingin diomeli oleh ayahnya? Ah jaehwan sudah tak bisa berpura-pura dingin pada minhyun.

"Kenapa tidak bilang pada pengawal? Kenapa kau mengerjakannya sendiri? Mereka itu ada untuk kau gunakan, jaga sikap mu kau itu calon ratu" kata pedas minhyun terlepas begitu saja walaupun minhyun tidak ingin berkata seperti itu.

Jaehwan menunduk, ia mendongak. Menarik nafas dan memandang pria didepannya ini

"Selama saya masih bernafas dan memiliki tangan serta kaki saya akan melakukan hal kecil sendiri. Dan lagi, saya akan mulai menjaga sikap seperti yang mulia katakan. Terimakasih, saya pamit undur diri" ucap jaehwan bergetar dengan mata berkaca meninggalkan minhyun yang terpaku.

Minhyun tau dia menyakiti hati gadisnya, tapi ia hanya kesal apa yang dikerjakan para pengawal di kediaman jaehwan samapi membiarkan jaehwan malam-malam mencari tanaman liar?

Minhyun menghampiri kediaman jaehwan.

"RAJA TIBA" itulah teriakan lantang pelayan di kamar jaehwan.

The Queen - Fr 24 HoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang