INILAH AKHIRNYA

597 81 4
                                    

"Chan bangun sayang~"

"Eummphh ahh ngantuk"

"Bangun ih, udah aku buatin sarapan tuh"

Rumah baru, status baru dan tentunya kehidupan baru. Sekarang gue udah sah jadi istrinya Chan. Udah seminggu gue dan Chan menjalani aktivitas layaknya kehidupan rumah tangga. Gue udah resign dari perusahaan dan akan membuka butik sendiri, kalau gue tetap kerja di kantor, rumah pasti gak keurus-- sekarang status gue sebagai ibu rumah tangga harus pinter- pinter bagi waktu antara urus rumah sama kerja.

"Masak apa yang?" Chan keluar dari kamar dengan keadaan telanjang dada, cuma pakai celana pendek kesukaannya. Emang udah kebiasaannya Chan dipagi hari dan gue udah lumayan terbiasa dengan kebiasaannya itu. Untung aja udah sah yekan? Kalo khilap tiba- tiba kan berabe, untung udah halal. Hehehe

"Ayam goreng sama tumis kangkung yang, eh hari ini kan libur kita belanja bulanan ya" Chan mengangguk menyetujui permintaan gue.

.
.
.

Gue dan Chan belanja di supermarket deket rumah, seperti biasa gue yang milih barang dan Chan yang ngekorin gue sambil bawa keranjang belanja.

"Y/n aku ke bagian camilan ya" gue anggukin dan kembali baca list belanja gue.

"Sabun detergen udah, apa lagi ya-- oh iya kecap manis-- loh--eh" gak sengaja gue nabrak orang didepan gue karena keasikan baca list belanja.

"Sorry" Orang yang gue tabrak langsung minta maaf dan beresin belanjaan gue yang jatuh, gue mendongakkan kepala gue-- dan, waktu seakan berhenti, badan gue lemes gak percaya kalau orang yang selama ini gue cari ada didepan gue.

"Jis-- Jisung"

"Maaf, Jisung siapa?" Tanya lelaki yang gue yakin dia Jisung, dari wajahnya, badannya, dan cara bicaranya, gue yakin dia Jisung.

"Jisung aku Y/n kamu gak inget aku?" Gue meyakinkan Jisung, tapi dia masih keliatan bingung dan kikuk liatin gue.

"Honey, ayo pulang aku udah selesai" ucap seorang cewe bule cantik berambut ombre hijau merangkul lengan Jisung mesra tanpa mempedulikan kehadiran gue.

"Maaf saya bukan Jisung" ucap lelaki itu lalu pergi dengan perempuan yang gue yakin dia itu pasti pacarnya.

Apa gue terlalu halu? Apa gue masih belum bisa melupakan Jisung sampai gue ngira orang itu Jisung. Tapi mata gue masih normal kok, gue yakin kalau itu Jisung.

Chan nyolek pundak gue, "Sayang, ayo. Ada lagi yang mau dibeli?" Gue menggeleng dan bergegas ke kasir. Padahal masih banyak belanjaan yang belum gue masukin ke keranjang, gue udah gak mood buat belanja lagi-- gue mau pulang.

Setelah dari supermarket gue diem aja, setiap Chan ngajak gue ngobrol cuma gue tanggepin seadanya. Kejadian di supermarket tadi terus terlintas di pikiran gue, itu tadi Jisung-- tapi kenapa di ada di Aussie?

"Kamu kenapa sih bengong aja dari tadi?"

Apa gue cerita aja soal Jisung? Tapi, gimana kalau gue tadi salah. Bisa jadi orang tadi cuma kebetulan mirip Jisung.

"Sayangg~" ucap Chan yang menunggu jawaban gue dari tadi dan mulai dusel di leher gue.

"Hmmm, gak papa kok. Oh ya aku mau cuci baju dulu yah" ngeles gue ke Chan dan untungnya dia percaya.

🍉🍉🍉

Hari senin memang super repot bagi gue, repot nyiapin sarapan, repot nyiapin keperluannya Chan dan masih banyak lagi. Kayaknya ni tubuh gue belah dua aja biar urusan rumah cepet selesai.

Mas Ganteng [Imagine Stray Kids X You ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang