Bye Chan

937 171 51
                                    

Gue udah dibandara sama Jungwoo, dan juga anak NCT lainnya. Sesuai ekspetasi gue, Chan kaget liat gue dateng, tapi dia belum berani buat ngomong ke gue begitupun juga gue sendiri yang masih kikuk sama Chan.

"Ekhemmm guys kesana dulu yuk, ada yang mau ngomong berdua" mereka semua liatin gue dan Chan mengerti apa yang dimaksud Bang Johnny, tersisalah gue dan Chan.

"Chan--"

"Y/n--"

Panggil kita barengan, sumpah akward banget.

"Kamu dulu aja" ucap gue ke Chan dan dia anggukin. Chan raih tangan gue dan natap gue intens.

"Gue minta maaf ke lo Y/n, maaf kalo gue egois selama ini. Gue itu sayang sama lo, dan saat gue tau kalau lo pacaran sama Jisung-- gue sakit, sakit banget apalagi tau kalau kalian rahasiain ini semua, kebayang kan sakitnya?" Chan keluarin semua unek- uneknya, mata dia juga berkaca- kaca.

"Chan maafin gue Chan, gue nyesel hikss gu-- gue gak bermaksud--" belum selesai ngomong, Chan peluk gue, erat banget. Gue balas pelukannya dia, bohong kalau gue gak kangen sama Chan, gue kangen banget.

"Udah gak usah minta maaf, gue lega bisa ngomong masalah ini dan nyatain perasaan gue ke lo, sekarang gue bisa belajar di Aussie dengan tenang dan nyaman, tanpa mikirin masalah ini, dan ini buat lo,  buka dirumah aja ya" Chan ngasi gue kotak yang udah dia keluarin sebelum bicara ke gue, gak tau apa isinya.

"Chan baik- baik disana ya, jangan lupain gue. Belajar yang bener di sana, dan lo harus sering pulang ke sini, oh ya lo harus sering Chat gue" Chan ketawa liat gue yang bawel nasehatin dia.

"Iya bawel, ih lucu amat si. Semoga di Aussie gue bisa nemuin cewe kaya lo lagi" Chan uyel- uyel pipi gue gemes.

"Ih sakit tauq, ga bakalan deh kan gue limited edition" jawab gue sambil melet ke Chan, Chan ngelus puncak kepala gue lembut.

"SIAP, UDAH BALIKAN NIH" ucap Kak Johnny dan kawan- kawan yang daritadi ngintip dibalik tembok.

Bagaikan lupa sama semua masalah yang buat kita jadi musuhan, kita cerita dan ketawa. Semua anak NCT juga udah balik, dan kita ngobrol- ngobrol santai nunggu keberangkatan Chan yang tinggal 15 menit lagi.

"Chan!" Gue denger suara Jisung dari kejauhan, tapi gue abaiin mungkin gue terlalu halu. Apa mungkin gue yang terlalu kangen?

"Eh itu kan Jisung" Jungwoo nunjuk seorang cowok kurus yang lari kearah kita. Itu beneran Jisung, iya itu Jisung.

Jisung langsung meluk Chan, begitupun Chan yang membalas pelukannya. Gue tahu, semarah- marahnya mereka, mereka pasti kangen satu sama lain. Bener kata Kak Johnny, persahabatan itu lebih kuat daripada perasaan suka yang semu dan gak tau bakalan kekal apa engga. Sahabat susah carinya, kalau perasaan cinta bisa tumbuh kapan aja seiring waktu. Gue percaya sama Kak Johnny, dan gue juga udah buat keputusan yang tepat untuk memperbaiki persahabatan gue, Chan dan Jisung. Gue gak mau kejadian ini terulang lagi.

"Gaes, pesawat gue udah mau berangkat. Bye semuanya" semua melambaikan tangannya ke arah Chan, tanda perpisahan.

Belum lima langkah, Chan berbalik lagi dan nyamperin gue.

Dia nyium kening gue tiba- tiba, gue dan Chan pejamin mata kita masing- masing menikmati moment bersama sebelum kita berpisah.

Sekitar, sepuluh detik Chan cium kening gue. Setelah itu dia meluk gue, gue lihat Jisung, dia ngangguk tanda kalau dia ngebolehin gue dan Chan pelukan, walaupun status gue dan Jisung gak jelas, tapi kita belum resmi putus jadinya gue gak enak sama Jisung waktu Chan cium dan peluk gue.

"Gue pergi, lo harus bahagia. Jangan sakit- sakitan ya. Oh ya sung jaga Y/n ya. Awas kalo lo nyakitin dia" Jisung mengangguk dan ketawa diselingi air mata yang gak bisa Jisung dan Chan tahan.

"Bye semuanya" Perlahan Chan pergi, hanya terlihat punggunya yang semakin jauh.

"Eh Y/n pulang sama siapa?" Tanya Jungwoo ke gue, "Emm sama--"

"Sama gue, yuk" Jisung langsung narik tangan gue menuju ke parkiran.

Sekarang kita ada didalam mobilnya Jisung. Semuanya hening, tapi daritadi Jisung liatin gue tanpa ngomong sepatah katapun.

"Kenapa?" Tanya gue, karena risih daritadi diliatin Jisung kaya gini.

"Y/n, kamu selama ini kemana aja? Hah?. Aku nyariin kamu, aku khawatir sama kamu" ucap Jisung dengan tangannya yang menangkup pipi gue agar gue liat dia ngomong.

Gue gak langsung jawab, terlalu rumit buat dijelasin. Jisung engga nyerah, dia tetap maksa gue buat jelasin kenapa gue jauhin dia tiba- tiba.

Liat gue yang diem gini, Jisung frustasi gatau mau bujuk gue gimana lagi. Dia pukul- pukul setirnya sampe gue kaget, "Jawab Y/n kamu gatau aku menderita cari kamu selama ini" hati gue perih denger ucapannya Jisung, dan sekarang dia juga lagi nangis, sukses buat gue iba dan akhirnya buka suara.

"Sung, alasan aku menghindar dari kamu itu karena aku gak mau masalah ini jadi lebih rumit. Aku juga udah buat keputusan yang terbaik untuk kita semua, kita putus aja. Itu yang terbaik" setelah gue ngomong, Jisung noleh ke gue dengan tatapan dia seolah gak percaya sama apa yang gue omongin.

Jisung nyalain mesinnya, dan bawa mobil dengan kecepatan tinggi. Matanya merah, rahangnya yang mengeras, gue takut kalo dia lakuin hal diluar nalar dia.

"Sung, stop. Kamu kenapa sih!" Teriak gue menyadarkan Jisung yang sekarang membabi buta.

Jisung engga gubris ucapan gue, dia tetep mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi. Sampai dimana, Jisung kehilangan kontrol, ada truk pasir dari depan, Jisung banting stir supaya gak nabrak truk itu. Tapi--,

"Aaaa Jisungg---"

Bruakkkkkkkkkkkk

Dunia seakan terbalik. Kepala gue ada darah yang terus mengalir, semua badan gue gak bisa digerakin, sakit. Mata gue juga berat banget, samar- samar gue lihat kondisi Jisung yang gak jauh beda dari gue sekarang.

"Jis--" ucap gue lemah ke Jisung yang masih bisa membuka matanya sempurna, "Y/n tahan, aku bakal bawa kamu keluar dari sini" ucapnya, setelah itu mata gue menutup dengan sempurna.

Enaknya gimana ya endingnya?
Sad Or Happy? Kasi komentar kalian dong^^

Mas Ganteng [Imagine Stray Kids X You ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang