1. Park Chanyeol

38.4K 507 56
                                    

.

Aku Park Chanyeol, umurku 23 tahun. Aku bekerja di kantor papa ku sebagai Direktur Utama.

Dan hari ini, aku pulang ke rumah masa kecilku. Perlu kalian tau, sejak SMA aku sudah tinggal sendiri di apartemen, sampai sekarang.

Aku bekerja di kantor papa ku yang berada di Jakarta. Sedangkan rumah masa kecilku ada di Bogor.

Tentu jaraknya sangat jauh dari Jakarta. Bahkan aku sedikit lupa dengan jalan-jalan di sini.

Baru sampai rumah, mama menyuruhku mengantar barang milik temannya.

"Chan, ini barang punya aunty Chaerin. Kamu ingat kan sama dia?"

"Hadu ma.. Chanyeol ingat.. Tapi rumahnya itu yang nggak ingat."

"Rumahnya dia di komplek sebelah. Kalo ketemu orang, bilang aja 'rumah pak Seunghyun mana ya?' gitu aja."

"Ok. Cuma ini ma?"

"Iyalah.."

"Cuma tupperware doang mama nyuruh Chanyeol yang masih capek buat di anterin?"

"Sekali-kali sayang. Lagian kamu udah lama nggak ketemu sama om Seunghyun sama aunty Chaerin kan?"

"Iyasih.. Yauda.. Chanyeol berangkat ma"

"Hati-hati sayang."

.

Aku memutuskan untuk membawa sepeda motor kesayangan papa. Dulunya, sepeda motor ini sering kupakai saat aku liburan sekolah. Aku sangat bangga memakai sepeda motor papa ini.

Ku tengok jalanan sepi itu. Hingga aku melihat anak kecil seumuran keponakanku, sekitar 8 tahunan, sedang berjalan sambil menenteng plastik hitam kecil.

Aku pun memberhentikan sepeda motor papa di sampingnya pas. Awalnya dia takut. Mungkin, dia mengira aku ini orang jahat.

"Gausah takut dek.. Om mau tanya, rumah pak Seunghyun yang mana ya"

Wajah yang awalnya takut itu berubah menjadi senyuman. Hah.. Dia benar-benar takut padaku.

"Ooh.. Itu om, yang pagarnya warna emas. Di depan pagar ada bunga mawarnya"

"Oke dek.. Makasih ya"

"Sama-sama om"

.

Aku takjub seketika. Rumah ini sangat besar sekali. Sudah sekitar 9 tahun aku tidak kesini.

"Maaf mas.. Mas siapa? Dan mas cari siapa?"

"Saya Chanyeol. Anaknya pak Jiwon dan bu Sandara. Saya kesini mau cari aunty Chaerin"

"Oh.. Nyonya besar sama Tuan besar sekeluarga pergi, mas. Cuma anaknya cewek yang ada di rumah. Masuk aja mas gapapa"

Satpam rumah aunty Chae pun membukakan pagar untukku. Aku segera memasukkan motor papa ke dalam pekarangan rumah besar itu. Lalu kuambil plastik yang berisi beberapa tupperware dan segera aku masuk.

"Permisi"

Ucapku begitu aku masuk ke rumah itu.

"Permisi"

Tidak ada sahutan. Aku masih bersabar sambil memandangi interior rumah ini. Sampai aku mendengar suara-suara ambigu terdengar dari ruang atas (sepertinya).

"Boleh gak ya gue nge-cek. Entar gasopan lagi. Ah, udahlah."

Aku pun segera berjalan ke atas sambil menenteng plastik berisi tupperware tadi. Sampai di koridor atas, aku mendengar suara ambigu-ambigu tadi semakin jelas.

Lisa BLACKPINK NCTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang