[Bagian 4]

198 29 2
                                    

Can You Hear Me?
.

.

.

.

.

.

.

.

.

.
MinYoon
.

.

.

.

.

.

.

.

.

.
-mencari pelakunya-

***

Yoongi terus menatap Jimin dengan pandangan kebingungan. Ia merasa risih ketika melihat Jimin hanya melangkah mondar mandir dihadapannya.

Ingin bertanya,tapi nampaknya si Park terlalu sibuk dengan sekelumit teori yang entah apa itu,membuat Yoongi mengurungkan niatnya untuk sekedar bertanya apa yang ada dipikiran pemuda Park.

Karena bosan melihat Jimin yang berjalan mondar mandir membuat pusing,ditambah rambut berantakan karena sering diacak acak,akhirnya Yoongi buka suara yang setidaknya menghilangkan kegalauan pemuda Park sejenak.

"Heh,kau ini sedang apasih?kalau aku masih hidup,kau akan membuat kepalaku pusing tahu."

"Diamlah hantu cerewet. Tak tahukah dirimu jika aku sedang pusing mencari siapa dalang dibalik pembunuhanmu?" jawab Jimin agak kesal.

Sedang Yoongi  tertegun sesaat,lalu menatap Jimin dengan tatapan intens yang membuat pemuda Park itu gugup seketika.

"Kau...mau…membantuku?"sekilas terdapat nada ragu dari Yoongi tapi matanya tak dapat berbohong jika ada setitik binar bahagia dan berharap disana.

Jimin kembali tertegun ada rasa senang ketika melihat Yoongi bahagia tapi disiai lain ada rasa sedih dan tidak rela ketika membayangkan ia tidak akan bertemu dengan Yoongi lagi.

Yoongi mendengus ketika Jimin kembali terdiam dan mengabaikannya.

"JIMIN!"

"APA?!"

"ah,tidak apa. Tapi…terimakasih. Andai aku bisa membalas kebaikanmu."

Deg!

Senyum itu…senyum bahagia yang membuatnya juga entah mengapa ikut merasa bahagia saat melihatnya.

"kau mau tahu apa balasan yang kuinginkan setelah membantumu?"

Yoongi hanya mengangguk dengan pandangannya yang tak pernah lepas dari Jimin.

"cukup tersenyum,bahagia lalu tenang dialam sana."

Setelah mengatakan hal itu,Jimin keluar dari kamar. Tapi Yoongi tidak mengikutinya. Ia hanya diam sembari melihat punggung tegap Jimin yang tertelan anak tangga dengan pandangan yang sulit diartikan.

***

"Jimin!"

"GYAAAAAA…hantu mesum!aku sedang mandi bodoh keluar kau!!!"

"ish Jiminie kita itu sama-sama lelaki untuk apa mesti malu?"

BLUSH!

"Y-ya,tetap saja-sudah sudah keluar sana!"

"Ne,ne,ne."Yoongipun melayang menembus pintu kamar mandi. Sedangkan Jimin masih berusaha menetralkan degub jantungnya yang berdetak diluar kendali.

Yoongipun berhenti melayang diruang tengah dan mendudukan diri di sofa meski ia tidak bisa merasakan empuknya tekstur sofa yang didudukinya. Dengan kekuatan gaibnya,Yoongi mengangkat remote tv dan menekan tombol on lalu menonton dengan santai.

Film yang ia tonton bercerita tentang keluarga. Yoongi jadi ingat jika Jimin belum pernah bercerita tentang keluarganya. Bahkan foto atau hal hal lain yang berhubungan dengan keluarga lelaki itu tidak ada dirumah ini seolah Jimin sengaja menutup nutupi latar belakangnya pada orang lain. Yoongipun berkeliling rumah siapa tahu ia mendapat sesuatu tentang keluarga Jimin.

"Yoongi!"

Yoongi terpaksa mengurungkan niatnya ketika mendengar panggilan Jimin. Ia segera melayang kekamar Jimin dan melihat lelaki itu telah selesai berpakaian.

"ada apa?"tanyanya langsung.

"apa kau ingat ciri-ciri lain selain bau parfum mereka?"

Yoongi menggeleng pelan. "aku tidak tahu. Semuanya terjadi begitu cepat akan kuusahakan mengingat lebih banyak. Ah iya Jimin…"

"hm?"

"kenapa aku tak pernah melihat keluargamu?"

***
Waaa maafkan daku yeorobun🙏uda upnya pendek ceritanya juga dirasa kurang memuaskan sekali lagi maafff draft ff ini sempet ilang jd j baru bisa updet sekarang:'

Can You Hear Me?[Minyoon•DISCONTINUE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang