Prolog

77 10 7
                                    

Hari-hari yang dijalani Delonix Regia Lazy dengan penuh kemalasan. Baik ada Ceiba atau tidak. Tidy Ceiba Pentandra merupakan teman sejak kecil Delonix sekaligus pacar dan calon suami Delonix. Mereka berniat untuk menikah setelah mereka sudah bekerja.

Namun, bagaimana Delonix mendapatkan pekerjaan kalau dia melangkah keluar kamarnya saja malas apalagi keluar rumah untuk mencari sebuah pekerjaan.

Bagaimana mungkin orang setampan, sebersih dan serapih Ceiba bisa menjadi calon suami bagi Delonix. Yang notabenenya bos di perusahan swasta terbesar. Dia sebagai bos perusahaan kapuk terbesar di Indonesia dan termuda.

Semua wanita ditolak secara halus oleh Ceiba. Hanya untuk setia terhadap Delonix.

Bukan salah bunda mengandung. Namanya sudah melekat sejak dia bayi. Nama Lazy yang sudah berada di empat ijazah Delonix. Memang membuat gadis itu terpengaruh sifatnya yang pemalas.

Delonix lebih muda dua tahun dari Ceiba. Walaupun dia orang pemalas bukan berarti otaknya juga malas. Dia cukup pintar untuk dapat mengingat sesuatu yang baru saja dia temui. Dia juga mengikuti kelas akselerasi. SMA dan SMP untuk dapat kuliah berbarengan dengan Ceiba. Ceiba adalah laki-laki yang dia cintai. Hati Ceiba yang begitu tulus dan lembut membuat Delonix luluh.

Delonix bukan wanita yang jelek, gemuk, dan jorok. Walaupun Delonix malas namun dia juga suka bebersih. Walaupun sangat jarang dia akan bebersih. Dia mempunyai bobot yang ideal. Tidak gemuk dan tidak kurus. Dia memiliki pipi yang cabi. Dengan warna kulit yang putih. Karena dia selalu dirumah. Tidak bisa dikatakan putih. Kulit Delonix sangat pucat karena tidak disinari matahari.

Suatu hari Delonix sangat menyesalkan namanya terdapat kata Lazy didalamnya. Hari itu Delonix tidak menyadari kedatangan Ceiba sebelum berpisah dengannya.

"Delonix bangun, udah mau jam 10. Kamu beneran ngga mau liat kak Ceiba pergi. Dia pasti sudah menunggumu. Ayo bangun Nak. Jangan sampai kau menyesalinya." Ucap ibu Delonix mengelus rambut anaknya.

Delonix mulai menggeliat di atas kasurnya. Dia perlahan membuka matanya.

"Ada apa Bu kenapa aku akan menyesalinya?" Ucap Delonix penasaran.

"Kau baca surat yang di atas mejamu itu kau akan paham." Ucap ibu Delonix melihat meja yang berada di dalam kamar anaknya.

Ibu Delonix meninggalkan kamar itu. Dengan tangan Delonix yang panjang mengambil surat yang terletak di atas mejanya dari atas kasurnya.

"Delonix sayang. Kau mungkin akan jijik jika aku memanggilmu dengan sayang. Tapi aku sangat ingin memanggilmu dengan sayang jadi jangan protes ya?

Delonix sayang, mungkin jika kau membaca ini aku sedang mengantri memasuki pesawat yang akan segera lepas landas menuju Sumatera."

Delonix menghentikan membaca suratnya dan tidak percaya. Dia menutup mulutnya dengan satu tangannya dan mulai membaca lagi.

"Sekarang pasti jam di kamarmu sudah menunjukkan pukul sepuluh kurang lima belas menit bukan? Lihatlah sebentar."

Delonix menatap jam yang tepat di hadapannya ternyata dugaan Ceiba benar.

"Mungkin sekarang aku sedang mencari tempat duduk dalam pesawat. Oh iya aku datang ke Sumatra akan mencari pohon kapuk dan membuat cabang dari perusahaanku sekarang. Jangan salah paham jika aku lebih mementingkan kapuk daripada kamu. Walaupun namaku kapuk, aku lebih suka bunga kertas. Itu nama latin dari namamu kan? Kau tidak usah datang kemari untuk menemuiku ya? Tapi sepertinya percuma saja melarangnya pasti kau akan tetap pergi kesini bukan. Hati-hati saat kau turun dari tempat tidur jangan sampai terjatuh. Jadi aku sudahi dulu ya tulisanku ini. Aku akan segera mengemas bajuku. Aku menulis ini malam hari loh. Dan menatap rumahmu dari jendela kamarku yang terbuka. Kau pasti sedang tidur. Apalagi yang dapat kau lakukan selain tidur dan ngemil. Awas loh kalau kamu tambah cabi jika aku pergi. Aku akan tinggal disini selama dua tahun. Kau pasti berpikir kenapa lama. Membuat bangunan itu akan memerlukan waktu yang lama. Walau aku sudah menemukan atau membuat bangunan dan juga butuh ijin ini dan itu bukan. Jika tebakanku benar, kau akan tetap datang ke Bandara bukan walaupun aku sudah melarangmu. Jangan menangisi orang seperti aku ya? Jika aku balik nanti kau harus menghilangkan kemalasanmu itu. Aku harap kau sudah bekerja jadi aku bisa menikahimu dengan cepat. Oke aku pasti akan sangat merindukanmu. Sekarang saja saat aku sedang melihat rumahmu aku sangat merindukanmu. Aku akan memfotomu saat kau sedang tidur. Aku tak akan menghapusnya.

Lazy Girl and Tidy Boy (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang