1.Perasaan Aneh Gadis Pemalas

31 6 0
                                    

#Playist chapter one

🎵 Colbie Caillat - Fallin' For You

💞💞💞

Langit masih petang adzan subuh sudah berkumandang. Namun, mata Delonix tidak dapat terbuka. Hal yang sudah biasa terjadi pada Delonix.

"Nak, bangun sudah adzan subuh." Ucap ibu Delonix mengusap lengan anaknya dengan lembut.

"Iya Bu, ibu solat dulu juga ngga papa nanti Delonix bangun kok." Ucap Delonix yang masih memejamkan matanya.

Ibunya meninggalkan kamar Delonix. Delonix duduk di atas tempat tidurnya. Dia masih memejamkan matanya sambil memeluk gulingnya sambil membungkukkan punggungnya. Ibunya kembali ke kamar Delonix.

"Delonix udah jam lima, solat subuh dulu sana." Ucap ibu Delonix.

"Hmmm." Suara Delonix yang turun dari kasur dan masih pelit untuk membuka matanya.

Dia segera wudhu dan baru dapat membuka matanya. Dia segera solat subuh. Setelah berwudhu dia tidak mengantuk lagi. Tapi selesai solat dia sepertinya sangat lemas. Dia lalu merebahkan tubuhnya di tempat tidurnya dengan masih mengenakan rukuhnya.

"Delonix, udah pagi mau ibu bangunkan berapa kali lagi sih." Ucap ibu Delonix dengan gemas.

"Udah pagi ya Bu." Ucap Delonix dengan yang membuka sedikit matanya.

"Iya Delonix sayang." Ucap Ceiba yang mendekatkan mukanya ke muka Delonix. Dia membungkukkan badannya untuk melakukan hal itu.

Mata Delonix langsung membuka lebar tanpa penghalang. Melihat Ceiba yang sudah berada di samping tempat tidurnya. Muka mereka sangat berdekatan. Delonix langsung menggeser kepalanya ke samping sisi bantalnya.

"Aku tidak mau kau panggil sayang." Ucap Delonix sebal dan kenapa mukamu terlalu dekat denganku.

"Oke, kalau kau tidak mau dipanggil sayang, aku harus memanggilmu apa, sweet heart." Ucap Ceiba menggoda.

Delonix bergidik mendengar Ceiba mengatakan Sweet heart.

"Lalu apa pemalas, cepat mandi dan lepas dulu rukuhnya. Ngga kasian apa sama ibumu yang harus mencucinya tiga kali sehari jika caramu memperlakukan rukuhmu seperti itu." Ucap Ceiba yang menarik tangan Delonix supaya duduk.

"Apa hubungannya dengan aku mengenakannya untuk tidur?" Tanya Delonix pada Ceiba.

"Ya karena kamu kan bau. Udah cepat sana mandi." Ucap Ceiba dengan membantu Delonix melepaskan rukuhnya.

Delonix langsung bergegas ke kamar mandi dengan berjalan lunglai. Dia akan berangkat ke sekolah dengan Ceiba. Sekarang mereka sama-sama kelas tiga. Tidak bisa dikatakan sama-sama kelas tiga. Tapi karena progam akselerasi yang diikuti oleh Delonix dia bisa satu angkatan dengan Ceiba. Ceiba berbincang dengan ayah Delonix.

"Bapak ngga pergi untuk melakukan penelitian dan membuat ekstrak bunga?" Tanya Ceiba penasaran.

Ayah Delonix memang seorang peneliti dan pemilik perusahaan parfum terkenal dengan ekstrak aroma bunganya.

"Soal itu, sebenarnya saya ingin mengekstrak bunga kopi namun, belum sempat saya lakukan." Ucap ayah Delonix.

"Mengapa harus bunga kopi pak? Bukan kopi saja. Bapak bisa inovasi buah kalau begitu pak untuk dijadikan parfum." Ucap Ceiba memberi saran.

"Mungkin idemu cukup menarik. Aku akan mencobanya lain waktu." Ucap ayah Delonix yang menepuk pundak Ceiba. Dan melanjutkan dengan meminum kopi.

Delonix keluar dari kamar mandi. Dan melihat Ceiba dan ayahnya yang sedang berbincang.

Lazy Girl and Tidy Boy (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang