Mereka pun masuk kelas masing-masing. Delonix merasa sangat kecewa dengan pembagian kelas itu. Kelas akselerasi memang terpisah agak jauh dengan kelas 12. Kelas Ceiba berada di lantai dua sebelah kiri lapangan upacara. Namun Delonix berada di bawah sebelah kanan lapangan upacara.
"Sekarang kalian harus mendengarkan bapak baik-baik, saya tidak akan mengulangi dua kali tentang pelajaran ini. Pelajaran tentang hukum Mendel. Karena bab ini akan menyambung sampai bab berikutnya apa kalian paham?" Tanya Guru Biologi pada semua siswa di kelas.
"Paham pak." Seru seluruh siswa di kelas itu.
Ramai anak kelas 12 akan berolah raga. Walau dari kelas yang berada di lantai dua seberang lapangan. Namun, suara lari mereka cukup kuat. Delonix pun terfokuskan untuk mencari Ceiba. Matanya menemukan Ceiba. Ceiba tersenyum pada teman di sebelahnya itu membuat Delonix juga ikut tersenyum.
"Delonix!" Teriak guru biologi kepada Delonix, matanya menatap dengan tajam.
"Iya pak." Ucap Delonix menatap ke papan tulis.
Ternyata pak Guru sedang menulis soal tentang hukum Mendel.
"Silahkan kau kerjakan soal di depan." Ucap guru biologi mendekat kepadanya dan memberikan Delonix spidol.
"Anak-anak perlu kalian tau. Bahwa kalian itu harus fokus sama pelajaran biologi bab ini saja. Jika kalian sudah paham tentang bab ini kalian boleh sebebasnya melakukan apapun yang kalian mau, seperti mencuri pandang anak lelaki yang akan berolah raga paham." Ucap guru itu menyindir Delonix.
"Baik pak saya tidak akan mencuri pandang lagi tapi akan benar-benar melihatnya pak. Dan soal di depan saya sudah saya kerjakan pak." Ucap Delonix tampak lesu.
"Baik jika kau sudah mengerjakan, coba jelaskan kepada murid-murid lain." Ucap guru itu dengan mengetuk-ngetuk papan tulis dengan spidolnya.
"Baik, pak guru sedang mengerjai saya. Ini pelajaran setelah hukum dasar Mendel. Soal yang saya kerjakan ini merupakan kelanjutan hukum dasar Mendel tentang talasemia. Jadi soal di depan ini talasemia minor dipasangkan dengan talasemia minor maka hasilnya 25% talasemia mayor, 50% talasemia minor dan 25% selebihnya adalah normal. Perlu kalian tahu talasemia merupakan penyakit yang berbahaya. Jadi talasemia itu." Ucap Delonix terhenti saat pak guru menghentikannya.
"Sudah cukup, jika berbicara talasemia maka tidak akan ada hentinya. Kembali ke hukum Mendel dasar. Apakah kau bisa menjelaskannya?" Ucap sang guru menatap Delonix.
"Hukum mendel atau hukum perwarisan Mendel merupakan hukum mengenai pewarisan sifat pada organisme, misalnya persilangan tanaman tentang warna bunga atau persilangan yang lainnya seperti hewan juga bisa." Ucap Delonix yang menatap pak guru kemudian memandang seluruh teman-temannya.
Suara kelas dari Ceiba pun terdengar masuk hingga kelas Delonix. Pintu kelas Delonix sedikit terbuka sembari menjelaskan dia mengintip dari balik pintu.
"Pak jika saya yang menjelaskan bapak kapan kerja. Pak saya mau ke belakang dulu ya?" Ucap Delonix yang balik menyindir.
"Kamu ini, baiklah bapak izinkan kamu." Ucap Pak guru kesal.
Delonix tersenyum dan pergi meninggalkan kelas. Dia bukan untuk ke kamar mandi. Namun, melihat Ceiba yang sedang berolahraga. Ceiba pun tersadar saat ada seseorang yang sedang mengawasinya. Ceiba lari mendekati Delonix.
"Mengapa kau keluar?" Tanya Ceiba.
"Hanya ingin melihatmu. Aku malas di dalam. Siapa gurunya? Siapa yang digaji? Aku yang disuruh menjelaskan." Ucap Delonix kesal.
Ceiba mendengarkan dengan mengatur napasnya yang terengah-engah karena habis berlari.
"Sudahlah sabar, kan pak guru coba mengujimu bisa atau tidak." Ucap Ceiba berusaha mengatur napasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lazy Girl and Tidy Boy (Hiatus)
Lãng mạn(Hiatus untuk waktu yang cukup lama) Memang benar nama itu adalah sebuah doa. Walau percaya tidak percaya ini terjadi pada dua orang anak yang sangat berbeda sifatnya. Mereka memiliki sifat yang sama dengan namanya. Seorang perempuan bernama Delonix...