CHAPTER 5 "Menghilangnya Kentut"

38 1 0
                                    


Sebelum Subuh

Masjid Varokah mengalunkan sholawatan indah sampai radius bermeter-meter. Bersyukurlah karena kali ini yang bersholawat bukan Suga ataupun Chanyeol, karena trio bagsad dan seluruh penghuni kamar BTS—terkecuali V— telah diberi hukuman untuk tidak mendekati sound system ataupun menyentuh rebana. Mungkin tidak bisa disebut trio bagsad karena salah satu personilnya tidak berhasil terkena jerat hukum. Sehun melarikan diri dan bersembunyi entah kemana sedari magrib.

Teng! Teng! Teng!

Suara bel berbunyi nyaring, memaksa kelopak mata untuk menampakan retina mereka. Yang pertama kali terbangun didalam kamar EXO adalah Xiumin, mata kucingnya ia buka lebar-lebar untuk mencegah jatuhnya kelopak mata dan membuatnya kembali terlena di atas ranjangnya.

"Suho cepat bangun, kau harus sholawatan" Xiumin mengguncang lengan Suho yang ranjangnya berada di atas ranjangnya.

"Eung..." Suho masih memejamkan matanya sambil mengerang, enggan untuk membangunkan tubuhnya.

"Jika kau telat bangun maka Kyungsoo tidak akan menyisahkan makanan untukmu"

"Aku bangun" Suho yang mendengar ancaman Xiumin langsung menegakan tubuhnya lalu dengan tergesa mengambil handuk dan pakaian dan selanjutnya melenggang keluar kamar dengan masih terhuyung.

Sementara itu di kamar mandi. Penuh dengan manusia bagaikan kota yang macet dipenuhi oleh besi beroda dua maupun beroda empat. Antrian kamar mandi sudah sampai keluar bagunan kamar mandi, dan disinilah Kyungsoo.

Pria manis pemilik mata burung hantu tengah mengantre di salah satu bilik kamar mandi, sudah sedari pukul 2.45 pagi dan sekarang sudah pukul 4.40, tapi pintu yang sedaritadi ditungunya enggan untuk membuka-buka juga bagaikan menunggu jawaban atas perasaanmu padahal kau tau kalau seseorang yang kau cintai akan menolakmu dan memberimu alasan 'beri aku waktu'.

Bibirnya sudah mencebik imut, kesal setengah mati melanda. Selain dirinya orang-orang yang ikut mengantre dibelakangnyapun merasakan hal serupa. Entah apa yang dilakukan orang yang berada dibalik pintu bilik itu sampai harus membuat orang-orang mengantre sepanjang ini. Tak aneh jika sebagian orang-orang yang mengantre dibelakang Kyungsoo langsung pergi mengantre di depan bilik kamar mandi lain.

"Kyung, kau belum juga masuk?" tanya Tao salah satu teman sekamarnya yang baru beberapa meit tadi masuk kedalam kamar mandi antreannya. Pria bermata panda itu baru saja keluar dari bilik kamar mandi sebelah kanan bilik kamar mandi yang sedang ditunggunya.

"Belum, aku menunggu sejak pukul 3.45 pagi tapi pintu ini masih belum terbuka" adunya dengan nada kesal.

"Kau sudah coba menggedor pintunya?"

"Belum. Sebenarnya tanganku sudah gatal ingin mendobrak pintu ini, tapi bagaimana jika saat aku mendobraknya orang itu tengah telanjang bulat?" Kyungsoo berucap sambil bergidig ngeri membayangkan apa yang dikatakannya.

"Coba kau ketuk dulu, mungkin dia hampir selesai"

"baiklah, akan ku coba"

Tok Tok Tok

Hening...

Tok Tok Tok

Hening...

Tok Tok Tok

"Cepat keluar! Kami disini mengantre! Jika sudah selesai cepatlah keluar! Kami juga harus bersiap!" Teriak Kyungsoo seraya mengetuk bilik kamar mandi.

Hening...

"Jika kau tidak keluar juga aku tidak akan segan-segan mendob—"

"GYAAAA~!!!" Suara jerit memotong ancaman Kyungsoo. Suara itu berasal dari balik bilik kamar mandi sebelah kiri bilik kamar mandi yang sedang di antre Kyungsoo. Semua orang yang berada didalam bangunan itu langsung saja mengubah arah perhatian mereka ke salah satu bilik yang mengeluarkan jeritan tadi.

Hening melanda seisi gedung, jantung mereka memompa cepat seperti pelari maraton. Tidak ada pergerakan, bahkan suara keran yang mengucurkan air itu berhenti bersuara.

Tiba-tiba bilik kamar mandi yang tadi terdengar suara jeritan terbuka dan menampakan seseorang bertubuh tinggi tegap dengan bahu lebar, pakaian koko putih dengan sedikit ukiran disekitar leher dan bahu, celana kain hitam polos, sarung yang dipakai menyamping seperti orang meronda, sandal jepit berwarna hijau, kopiah yang dipasang dibelakang kepala menyembulkan poni depan, dan tidak lupa bantal putih yang berada di genggaman tangan kirinya—tunggu. Bantal?—setelah sosok tersebut mendongak, mata elang dengan alis menukik turun memancarkan kebingungan, sosok itu adalah...

Oh Sehun.

"Ada apa? Kenapa kalian semua memasang ekspresi seperti itu? Memangnya aku hantu apa?" tanya Sehun tanpa dosa dengan nada datar dan wajah tembok andalannya, lalu melenggang pergi keluar gedung. "Oh iya, sekarang sudah pukul 4.45 pagi, sebentar lagi sholat subuh akan dilaksanakan, kalian tidak mau terkena hukuman kan?" setelahnya sosok tembok itu pergi dengan tenangnya.

Setelah mendengar penuturan Sehun, semua santri yang berada di dalam gedung kamar mandi langsung heboh, pasalnya sholat subuh akan segera dilaksanakan tapi mereka belum bersiap-siap.

.

.

.

.

.

TBC

Santri Salah Gaul (EXO x Another Boyband)Where stories live. Discover now