Part 2

30 6 0
                                    

"Aldito Nugroho balikin bolpen gue" teriak Sarah.

"Lu pelit banget si jadi orang, udah pelit,jutek,bau ketek lagi"

Dito mengusap betisnya karna terkena pukulan sapu oleh Sarah.

"Sarah bego" teriak dito.

"Lo yang bego bukan gue" balasnya.

"Kalian berdua ribut mulu, engga cape apa?" tanya Nia.

"Engga" ucap Dito dan Sarah bersama.

"Cie barengan, kita tinggal tunggu pajak jadian nya ya temen-temen" ceplos iwan.

"Heh upil unta,seenak jidat amat lo kalo ngomong" teriak Sarah.

Dito menonyor kening Sarah.
"Jadi cewe jangan suka teriak-teriak"

Sarah menggembulkan pipinya. Secepat kilat Dito mencium pipi Sarah membuat si empunya terkejut. Dito segera berlari keluar kelas karna bentar lagi pasti Sarah akan sadar atas apanya telah di lakukan Dito kepada Sarah.

"Dito kampret" teriak Sarah membuat teman sekelasnya menutup telinga mereka masing-masing.

*******

Andin baru sampai di sekolah pukul 07.00,padahal dulu Andin tidak suka berangkat siang ke sekolah. Mungkin sekarang sudah tidak ada orang spesial yang setiap saat ia rindu kan.

"Andin" panggil seorang lelaki tampan. Andin menoleh ke belakang melihat siapa yang memanggilnya. Ternyata dia kaka dari kekasihnya.

"Ada apa ka?" tanya Andin.

"Mamah pengen ketemu elo" katanya.

"Mau ngapain ka?"

"Gue gatau,mamah cuman bilang pengen ketemu elo" katanya lagi.

"Yaudah nanti gue ke rumah"

"Nanti elo pulang bareng gue aja" titahnya.

"Oke, yaudah ka gue mau ke kelas dulu" pamit Andin.

"Iya"

Andin sebenarnya tidak ingin bertemu dengan mamah dari kekasihnya. Bukanya tidak ingin, pasti ia akan kembali mengingat kekasihnya yang sudah dulu pergi meninggalkan nya. Bagaimana pun di rumah kekasihnya pun banyak kenangan indah nya dengan kekasihnya.

Andin berjalan menuju kelas dengan tatapan kosong. Dia sebeneranya belum menerima kenyataan pahit yang baru saja ia terima. Kehilangan seseorang yang berharga di kehidupan kita sangat lah menyakitkan.

"Andin" panggil Nia.

"Iya" singkat Andin. Sarah yang mendengar suara Andin pun kaget,selama 1 minggu belakangan ini Andin tidak pernah mau berbicara. Tapi hari ini dia mau berbicara walaupun cuman "iya".

"Tumben lo ngerespon panggilan kita?" tanya Sarah.

"Gue mau jadi Andin yang dulu. Gue udah ikhlasin Fero,tapi gue engga bakal lupain kenangan gue sama Fero. Kenangan yang pernah gue alami sama Fero akan selalu gue simpan di dalam ingatan gue. Cinta yang pernah gue rasain dengan Fero akan gue simpan di dalam hati gue" tuturnya.

Sarah melongo,sedangkan Nia menampilkan seulas senyum tulus. Nia merasa lega karena sahabatnya ini sudah mau menerima kenyataan.

"Gue sama Sarah akan selalu ada buat elo. Dan elo jangan pernah sungkan-sungkan untuk mencrita kan semua masalah elo. Karna tugas kita sebagai sahabat elo adalah selalu ad buat elo disaaat elo sendiri,terpuruk dan sedih." Kata Nia. Andin memeluk Nia disusul dengan Sarah. Mereka bertiga berpelukan selama 5 menit.

Andin menangis di pelukan sahabat nya, jujur sebenarnya dia belum terlalu bisa mengikhlaskan kepergian kekasihnya. Rasa sakit yang pernah kekasih nya rasakan masih mengiang-ngiang di kepalanya.

"Kenapa elo nangis hmm" tanya Sarah.

"Makasih"

"Sama-sama" balas Sarah dan Nia.

" Terima kasih untuk kesempatan mengenalmu, itu adalah salah satu anugrah terbesar di dalam hidupku. Cinta memang tidak perlu di temukan, cintalah yang akan menemukan kita. Terima kasih, nasihat lama itu benar sekali, aku tak akan menangis karena sesuatu telah berakhir, Tapi aku akan tersenyum karena sesuatu itu pernah terjadi.

Masa lalu canda, tawa, tangis, rasa sakit mimpi-mimpi dan harapan. Semua pernah terucap dan terjadi kini akan menjadi kenangan, seperti sungai yang mengalir menuju lautan. Maka lautan itulah hatiku yang akan selalu menyimpan kenangan bersamamu hingga akhir nafasku, nanti." Ucap Andin dalam hati.


🎀🎀🎀🎀🎀

Gue update lage nih wkwkwk






Istri Bambam💙

Remember With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang