Part III

6 1 0
                                    

Satu bulan sebelumnya.
 
Sabtu pagi dan rapat guru adalah kombinasi yang baik. Menyenangkan bisa terbebas dari cengkeraman matematika yang mengerikan dan siksaan tak berdarah dari fisika. Semoga jagat raya memberkati Pak Kepsek karena memilih akhir minggu ini sebagai hari rapat besar sekolah. Dan terima kasih atas aturan diam di dalam kelasnya, itu sangat membantu dalam menambah rasa bosan secara signifikan. Bukan maksud tak menghargai kebebasan ini, but i have nothing to do in this freeclass.

Well, lebih baik keliling sekolah siapa tahu ada hal menarik bukan? Keliling sekolah lumayan juga, tapi bosan tetaplah bosan. Butuh tindakan atau hal menarik untuk dihilangkan. Ah bodohnya aku, lupa pada halaman depan. Biasanya sepi sekali kalau ada rapat besar dan itu adalah sebuah peluang besar untuk murid yang hampir mati kebosanan seperti aku. Bolos adalah jalan satu - satunya demi menegakkan kebebasan yang sesungguhnya. Benar saja tebakanku, halaman dan gerbang depan sunyi seraya sepi. Toh pagi ini aku lupa membawa tas jadi akan aman sepertinya.

Setelah mengamati beberapa saat, operasi pelarian dari kebosanan kulaksanakan. Butuh kemampuan berpura - pura tingkat dewa demi kelancaran pelarian ini. Jalan secara santai mendekati gerbang dan setelah lewat beberapa meter larilah sekencang mungkin untuk menghindari terjadinya hal yang tidak diinginkan, ketahuan satpam dan diseret keruang BP.

Kebebasan yang luar biasa dan membingungkan. Tempat mana yang kutuju setelah ini? Warkop, rental ps, atau warnet? Opsi pertama sedikit mengerikan karena jam segini pasti ada banyak anak STM disana. Opsi kedua lumayan, tapi bukan berarti lebih baik. Can be sure there is a lot of noise from a small demon there. Opsi ketiga yang paling baik. Aman, tenang, bebas bocah resek, damai, dan sejahtera. Warnet pagi hari dan baru buka, salah satu firdaus orang bolos.

Ada satu masalah untuk sampai kesana. Untuk sampai kesana harus melewati halaman belakang rumah bunda. Dan pagi hari adalah waktu yang tepat bagi bunda untuk bersantai dan menikmati matahari disana. Baik untuk bunda dan buruk untukku karena pasti ketahuan kalau aku menerjang kebebasan. Dulu saja waktu ketahuan bolos bunda marah besar tapi itu mungkin karena aku mengajak anaknya juga. Let's see what happens next? Angkara murka atau firdaus.

Jalan santai dan pura - pura gak liat halaman bunda ucapku dalam hati. Semoga bunda tidak disana. Debaran tak kunjung reda selama belum melewati halaman itu.

"De!!" Panggil bunda.

Oh shit!, double shit!!, triple shit!!!. Bunda disana dengan cangkir teh ditangannya. Angkara murka yang sepertinya akan kudapat. Untung mamah pergi hari ini jadi ada kemungkinan aku selamat dari angkara murka level dua dirumah nanti.

"De! ngapain kamu diem disana? Cepet kesini?" Perintah bunda.

"Iya bunda" sautku.

"Biar bunda tebak, pasti bolos lagikan? "

"Enggak bun, gurunya rapat hari ini" Jawabku seraya menghampiri dan mencium tangannya.

Bunda menatap dengan pandangan yang menusuk. Detektor kebohongan bunda mulai bekerja. Nasib baik untukku karena tidak refleks berbohong. Agak risih ditatap seperti itu, panas dingin dan degup jantung akan bertambah cepat akan datang secepat matamu saling bertatap dengan mata bunda.

"Oke bunda percaya, tapi apa gurumu menyuruh pulang?" Tanya bunda.

Aku hanya menggaruk kepala yang tak gatal sebagai respon. Berbohong juga percuma dalam duel psikis dengan bunda.

"Kamu itu ya! udah bunda nasehatin jangan bolos, masih aja tetep bolos!!" Ucap bunda tegas.

"Ini udah yang keberapa?! Lima, sepuluh ?!" Tanya bunda masih tegas dan melotot.

Karena aku dan anaknya sangat dekat dari kecil, bunda menganggap aku sebagai anaknya juga. Banyak keuntungan yang kudapat mulai dari kadang ada uang jajan tambahan, makan gratis, bebas datang kerumahnya seenak jidat dan yang lain. Tapi ada juga hal kurang baik yang kudapat, seperti sekarang contohnya. Bunda akan memarahiku selayaknya dia memarahi anaknya. Itu kalau aku berbuat salah sih, overall bunda selalu sangat baik.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 18, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

We will meet again in 31536000 seconds. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang