Part I

24 4 0
                                    

  Kami teman sejak masih dalam gendongan dan sering main bersama. Kami bertetangga, sering berkunjung seenaknya tanpa peduli malu atau tidak. Sejak kecil selalu bermain, tertawa, lari dikejar anjing, lempar petasan ke toilet orang dan segala kenakalan lain bersama.

  Dia selalu ceria, setiap hari apapun yang dia hadapi, dia selalu seperti itu. Anak perempuan berponi aneh yang tetap bilang bahwa itu adalah gaya rambut paling keren sejagat raya. Tidak peduli ejekan orang lain tentang itu dia tetap percaya diri dengan apa yang dia punya. Lucu sekali dia saat memotong poninya sendiri dengan gunting punya ayahnya. Ya, walaupun setelah itu pasti dimarahi karena membuat poninya makin aneh dan miring disana - sini. She's crazy since childhood.

  Aku lebih sering main kerumahnya dari pada dia kerumahku. Alasannya sederhana, dia pun nya konsol game (punya kakaknya) yang selalu didamba semua anak saat itu. Bisa dari pagi habis mandi sampai jam tidur anak kecil normal aku berada dirumahnya. Seperti punya rumah kedua dan game center pribadi. Yap, aku memang bermuka tebal sejak kecil. Dirumahnya bukan hanya banyak konsol game tapi juga DVD Tokusatsu, Powe ranger, Super hero, dan komik yang memenuhi rak bukunya. Ini seperti firdaus yang diimpikan anak - anak kala itu.

  Masa kecil memang luar biasa, kita selalu senang dengan hal yang sederhana sekalipun. Bisa main game baru sudah kegirangan, membaca komik baru (atau baru tahu) sudah bahagia, menonton aksi lima pahlawan warna-warni dan pada akhirnya selalu berebut siapa yang jadi renger merah sudah perkara biasa. Itu masa yang luar biasa jika dipikir lagi. Tanpa beban, bebas, selalu riang, tanpa stres, tertawa pada hal konyol yang bahkan tidak lucu sama sekali dan hal yang lainnya. Berlaku juga untuk kami berdua, bersama dalam suka dan riang.

  Kami satu taman kanak-kanak, satu sekolah dasar dan punya pilihan sendiri soal sekolah menengah. Dia lebih tertarik pada sekolah kakaknya dulu. Sekolah menengah memiliki pengaruh pada kami berdua. Masa kanak-kanak tertinggal dibelakang. Tidak ada lagi kejar - kejaran sampai petang atau teriak riang saat mendapat jajanan gratis. Yeah, no more hide-and-seek until mom calls to bathe and recite. Frekuensi kunjungan kerumah dia juga sedikit berkurang tidak hampir setiap hari seperti dulu. I'm shy for no reason. Butuh dua belas tahun menjalani kehidupan untuk tahu kata malu.

  Sedikit aneh awalnya saat tahu bahwa kami berdua mulai berubah, kalian tahu maksudkukan. Puberty, we're different now, not two kids with cute ceeks but being boys and girls. Ada batas diantara kami. Interaksi fisik secara langsung pasti menimbulkan kecanggungan yang luar biasa. Tapi tidak merubah kedekatan kami. We still stick like Mr. Star and Mr. Squarepants. Diantara keduanya aku memilih Mr. Star. Why?  Coz i love pink. Damn! a masculine boy who loves pink very much. That's me.

  Aku mulai punya kehidupan baru diapun juga. Tapi diantara segala hal baru yang kami jalani, kami masih suka dengan game. Mau itu Game boy, PS, Nintendo dan yang lain we love it. Dan ada hal baru yang datang dikehidupan kami, game online. Awalnya cukup sulit karena kami lebih terbiasa dengan Joystick dari pada Keyboard. But with more and more flying hours, you have become a great player. Ekspektasinya seperti itu tapi realita selalu berkata jujur. Dia yang hebat aku yang tak lepas dari gelar noob player.

  Game online adalah hal baik yang terjadi. Tapi seperti kebanyakan remaja pada umumnya, kami berdua selalu penasaran akan hal baru yang terlihat keren. Aku tidak akan terlalu banyak cerita tentang yang terjadi dengan kami yang dipenuhi rasa penasaran. Karena itu terlalu gelap, we try everthing we wan't. Just it. Smoke, drugs, alcohol and thankgod we didn't have sex then.

We will meet again in 31536000 seconds. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang