The memory of the past

773 103 19
                                    

Hari ini Suho akan membuat robot yang ia inginkan. Ya, robot yang akan ia buat terinspirasi dari mantannya, Irene. Suho mempersiapkan komponen-komponen untuk membuat robotnya. Mulai dari besi untuk kerangkanya, chip sebagai otaknya dan masih banyak lagi. Tapi, ada satu komponen yang membuat robot ini menjadi sangat istimewa bagi Suho. Ia akan menambahkan hati Irene pada robot yang akan ia buat.

Side story
Suho's story

Aku terduduk lemas, saat ku dengar orang tuaku meninggal dalam sebuah kecelakaan. Aku bingung dulu, dengan siapa aku tinggal?? Karena dulu aku masih anak-anak, pamanku yang memberikanku tempat tinggal dan semua kebutuhan yang aku butuhkan. Demi Tuhan, aku sangat sedih ketika orang tuaku pergi meninggalkanku. Hingga pada suatu hari di sekolah, lebih tepatnya usai pulang sekolah. Aku sangat terpukul dengan kepergian orang tuaku, sehingga aku berniat bunuh diri di ruang kelas saat orang orang sudah pulang ke rumahnya masing masing. Tapi ada seorang perempuan yang mencegahku untuk melakukan itu semua. Gadis itu berteriak kepadaku untuk tidak melakukan hal yang bodoh seperti itu.

Awalnya aku tidak peduli dengan perkataannya. Tapi, ia bersikeras untuk menolongku untuk tidak bunuh diri. Lama kelamaan, aku pun luluh dengannya. Aku kemudian mengurungkan niat untuk bunuh diri.

"Mengapa kau melakukan hal bodoh seperti itu??" Tanyanya padaku.
"Apa??" Aku kaget mendengar perkataannya padaku. Benarkah dia bertanya padaku.
Ia lalu mengulang pertanyaan nya kembali.
"Kubilang, kenapa kau melakukan hal seperti tadi??" Katanya sedikit meninggikan suaranya padaku.
"Mmmm... Orang tuaku meninggal karena sebuah kecelakaan. Dan saat ini aku rindu pada mereka. Jadi, aku ingin menyusul mereka ke alam sana. Alam dimana orang tuaku berada." Jelasku padanya sambil ragu ragu mengatakan itu semua.
"Jadi orang tuamu meninggal karena kecelakaan?? Dan kau ingin bunuh diri untuk menyusul mereka??" Tanyanya padaku kembali.
Aku hanya menjawab dengan sebuah anggukan kecil.

Dia melanjutkan. "Apa mereka akan bahagia jika melihat anaknya melakukan hal bodoh untuk mengakhiri hidupnya?? Aku juga sama sepertimu, kehilangan orang tua karena sebuah kecelakaan. Dulu aku persis sepertimu ingin mengakhiri hidup dengan cara bunuh diri. Tapi, aku berpikir kembali, kenapa aku harus terpuruk dengan keadaanku seperti ini?? Mungkin Tuhan ingin menjadikanku seorang yang mandiri."

Aku kaget mendengar ucapannya,sungguh penuturan yang tidak terpikirkan olehku. Dia  sungguh dewasa untuk anak seusianya.

"Jadi kau ingin tetap bunuh diri atau berteman denganku menjalani hidup ini??" Tanyanya tegas padaku.
"Engh,, aku akan berteman saja denganmu menjalani hidup ini walau tanpa adanya peran orang tua." Ucapku padanya dengan malu malu.
"Baiklah, mulai hari ini kau jadi temanku." Tuturnya membuatku sedikit nyaman didekatnya.
Ku anggukan kepala sebagai tanda setuju pada penuturannya.
"Siapa namamu??" Kataku pada gadis didepanku yang memberi sedikit kecerahan dalam hidupku.
"Irene, dan siapa namamu??" Dia bertanya balik padaku.
"Suho." Ucapku sembari tersenyum padanya.

Dari kejadian tersebut, hubungan kami jadi sangat dekat. Aku bisa tersenyum kembali bila aku ada didekatnya. Dia mengajarkan aku arti hidup, arti hidup yang sebenarnya. Hingga pada suatu hari aku menyatakan rasa sukaku padanya.
"Ini untukmu!" Kataku sembari menyodorkan sebuah bunga dan sekotak coklat pada Irene.
"Apa ini???" Dia mengerutkan kening tanda kebingungan dengan apa yang diberikan olehku.
"Aku menyukaimu. Maukah kau menjadi pacarku??" Tanyaku pada Irene. Dengan wajah yang malu malu sambil berharap ia akan membalas cintaku ini.

Dia tidak berkata apa-apa. Hanya sebuah anggukan kecil yang terlihat olehku.
"Jadi???" Tanyaku memastikan.
"Aku menerimamu sebagai kekasihku. Tapi berjanjilah untuk tidak berpaling dariku. " Jawabnya padaku.
Sungguh jawaban yang sangat- sangat ku tunggu.

Cintaku pada Irene dimulai pada hari itu. Hari hari yang indah telah banyak ku lewati bersama Irene. Kelulusan pun datang pada kami dengan nilai yang sangat memuaskan. Kami memutuskan untuk kuliah di Universitas yang sama. Belajar bersama, mengerjakan tugas bersama dan kalian tahu sayangnya jurusan kamu berbeda. Irene mengambil jurusan  arsitektur sedangkan aku mengambil jurusan sains, sangat jauh berbeda bukan??
Kelas kami pun pasti berbeda. Dan rumor yang ku dengar, Irene sangat di sukai oleh dosennya. Awalnya aku tidak cemburu karena mungkin dosen itu suka Irene karena kepintarannya. Tapi semakin ku lihat dosen itu semakin berani untuk selalu berdekatan dengan Irene.

Akankah aku tersisihkan oleh orang yang baru kau kenal?? Kumohon jangan tinggalkan aku, aku hanya ingin selalu bersamamu.

Klik

Error (suho x irene)•completed[TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang