1

100 8 0
                                    

Mobil yang ditumpangi oleh Jaehyun telah sampai di depan sebuah gerbang tinggi yang menjali jalan masuk kesekolah barunya. Jaehyun keluar dari mobil setelah Kwon Ahjussi membukakan pintu mobil untuknya.

Jaehyun memandangi halaman sekolah tersebut, begitu banyak murid-murid dengan seragam persis seperti yang ia kenakan saat ini. Sekolah ini begitu berbeda dengan sekolahnya sebelum ia memutuskan untuk pindah. Awalnya Jaehyun bersekolah di sebuah sekolah khusus yang diperuntukan bagi anak-anak calon pewaris sebuah kerajaan bisnis besar, atau lebih sederhananya kita dapat menyebutnya sebagai sekolah bisnis.

Bagi Jaehyun sekolahnya sebelumnya begitu membosankan, ia hanya meiliki sekitar lima orang teman didalam kelasnya dan mereka semua begitu kaku, sangat membosankan. Jaehyun ini memiliki banyak teman dikelas, membuat keributan atau bahkan kenakalan bersama teman-teman sekolahnya. Ah pasti itu sangar menyenangkan, pikirnya.

Dengan kepercayaan diri yang memang telah melekat pada dirinya Jaehyun melangkahkan kaki mamasuki halaman sekolah.

Dan kisah remaja penuh warna seorang Jung Jaehyun akan segera dimulai.

***

Setelah menuntaskan segala urusan diruang guru, Jaehyun diantar oleh seorang guru menuju kelas barunya. Sesekali Jaehyun memperhatikan lingkungan sekitarnya, masih banyak murid-murid yang berlalu-lalang disekitar koridor padahal bel sekolah telah berbunyi daritadi. Tanpa disadari Jaehyun tersenyum entah untuk alasan apa.

"Permisi, Song Seongsaeng-Nim." Entah karena terlalu asik memperhatikan sekitar Jaehyun sampai tidak menyadari bahwa ia telah sampai di kelasnya.

Seorang guru lainnya yang sedang menjelaskan materi pembelajaran membalas sapaan guru yang datang bersama Jaehyun, "ah ne, ada yang saya bantu Kim Seongsaeng-Nim?"

"Saya mengantar murid baru untuk kelas anda," Jaehyun membungkukkan badan sekilas pada seseorang yang dipanggil Pak guru Song.

"Ah terima kasih banyak Kim Seongsaeng-Nim," setalah itu Pak guru Kim berlalu untuk melanjutkan tugasnya diruang guru.

"Anak-anak tolong perhatiannya sebentar, hari ini kalian kedatangan teman baru," seketika suasana kelas yang sebelumnya begitu gaduh menjadi lebih tenang, "nah silahkan perkenalkan dirimu." Pak guru Kim mempersilahkan Jaehyun untuk memperkanalkan diri.

"Annyeonghaseyo, Jung Jaehyun Imnida." Jaehyun membungkuk sopan setalah memperkenalkan diri.

Terdengar suara-suara rendah yang memuji betapa sempurnanya visual seorang Jung Jaehyun,

'ah lihatlah dia, dia seperti seorang pangeran dari negeri dongeng,'

'apakah dia benar-benar seorang manusia?'

'bagaimana bisa ada seseorang yang begitu tampan seperti dirinya,'

'aku akan menjadikannya pacarku, oh dia begitu tampan.'

Jaehyun hanya bisa meringis salah tingkah mendengar ucapan-ucapan teman wanita dikelasnya itu.

"Baiklah Jaehyun, kau bisa mengisi kursi kosong diujung sana." Pak guru Song mempersilahkan Jaehyun untuk duduk di satu-satunya kursi kosong dikelas tersebut. Sebuah kursi yang berada disudut kelas tepat samping jendela yang menghadap kelapangan upacara.

Jaehyun melangkah menuju tempat duduknya, bisik-bisik siswi masih saja terdengar seiring langkah kaki Jaehyun. Saat tiba ditempat duduknya, Jaehyun menoleh pada satu kursi tepat disamping kursinya, ia menyerngit bingung mendapat seorang siswi yang duduk sambil menenggelamkan kepala pada lipatan tagan diatas meja, Jaehyun awalnya berpikir bangku itu kosong.

***

Bel berakhirnya pelajaran telah berbunnyi, murid-murid begitu antusias meningkan kelas tapi tidak dengan Jaehyun. Jaehyun tidak mengenal siapapun disini, ia bahkan tidak tahu dimana letak kantin sekolah.

Jaehyun melirik pada bangku disebalahnya, siswi itu masih dengan posisi yang sama saat Jaehyun pertama kali melihatya. Mungkin dia tertidur, pikirnya.

Karena bosan Jaehyun mengeluarkan sebuah novel dari dalam tasnya, lalu mulai membuka halaman terakhir yang dibacanya semala,.

Saat tengah asik dengan bacaanya dua orang siswa memasuki kelasnya, Jaehyun memandang bingung karena seingatnya mereka bukan murid dari kelasnya.

"Tidur lagi tidur lagi, benar-benar anak ini. Nara, bangun woii!" ujar salah seorang dari kedua siswa yang datang tadi sambil menyenggol siswi yang Jaehyun dengar bernama Nara.

Karena merasa terganggu Nara terbangun dari tidur nyenyaknya, "ah apa-apaan kalian, menggangu saja." Ujarnya kesal. Jaehyun melirik sekilas seperti apa rupa teman sekelasnya itu.

Rambut acak-acakkan khas orang baru bangun tidur, belum lagi dengan matanya yang membengkak. Uh sungguh penampilan tidak mencermikan seseorang yang ingin kesekolah.

"Yang kau lakukan daritadi hanya tidur ha, yang lain sudah mengunggu ditempat biasa, cepatlah," kata seorang siswa yang memiliki rambut berwarna kecoklatan.

"Ya.. Ya.. kalian duluan saja, sebentar lagi aku menyusul" Balas Nara sambil meguap begitu lebar tanpa peduli sekitarnya.

"Iyaks Nara jorok! Awas saja kalau kau tidak segera menyusul, aku akan menyeretmu!"

"Iya.. Iya.. Doyoung bawel." Akhirnya kedua murid itu berjalan keluar kelas meninggalkan Nara yang belum menyadari keberadaan Jaehyun di samping bangkunya.

Setelah berhasil mengumpulkan nyawa yang entah terbang kemana sehabis tidur tadi, Nara yang hendak melangkah meninggalkan bangku terkejut mendapati sosok Jaehyun dibangku yang setahu Nara sebelumnya kosong.

"Eh? Siapa kau?" tanya Nara sambil menunjuk Jaehyun dengan tamapang bingungnya.

"Jaehyun. Jung Jaehyun Imnida." Jaehyun dengan refleks berdiri lalu membungkuk sopan sambil memperkenalkan dirinya.

Nara yang terkejut dengan gerakan tiba-tiba Jaehyun sampai memundurkan sedikit tubuhnya, "ah tidak perlu seformal," Nara berujur sambil mengibaskan tangan, "Kim Nara, kau bisa memanggilku Nara." Ujarnya sambil mengedipkan sebelah mata kemudian berlalu meninggalkan Jaehyun seorang diri dikelas itu.

***

Spoiled Prince • Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang