Aku sulit mencerna semua perasaan yang bergumul dalam diri. Kejutan itu bagai durian runtuh yang tak diharapkan, parahnya duri durian itu tepat mengenai wajahku. Oh man, it hurts my face! Paham bahwa aku tidak bisa satu tempat dengan kejutan itu, maka aku memilih kabur menuju bookstore yang menyediakan kafe mini 24 jam, tempat itu berjarak sekitar tiga puluh menit dari penthouse. Aku butuh kafein sesegera mungkin setelah menjadi saksi tepat di depan kamar Dad. Mengenai pria itu, ia pasti akan marah besar aku pergi tanpa izin hingga larut malam. Tidak juga meninggalkannya pesan kemana pergi dan kapan pulang. Rasanya aku ingin tidur dimana saja asalkan tidak kembali ke penthouse. Dad seharusnya paham bahwa wajahku sudah pindah ke bokong dan sulit sekali untuk menengok atau sekedar menyapa face to face dengannya. Yes, after you peeped out your dad while he was f*cking your best friend, and you got busted, all you need to do is move your ass.
Aku bisa merasakan setebal apa wajahku sekarang. I mean, bukan aku bermuka tebal. Alasan-alasan seperti awalnya aku dibuat sangat ingin tahu, darahku kemudian mendesir, lalu aku mengintip, menonton adegan panas yang tanpa sadar membangkitkan gairah dan fantasi liarku, dan tiba-tiba saja bom Nagasaki meledak lagi. BOOM! Dad menyetubuhi sahabatku! Aku sebal, marah, dan kecewa. Tebal sekali wajahku melewati beragam cobaan-cobaan itu. Ada rencana yang tersusun untuk Dad bahwa aku ingin meminta maaf sekaligus memintanya memaafkan dan tidak mengacuhkanku. But here I am, sibuk mengontrol emosi. Aku merasa sendiri dan kesepian tanpa tahu harus mengadu pada siapa. Aku tidak bisa mengandalkan sahabatku. Tidak lagi. Dad juga rupanya tidak mau ambil andil untuk memperdulikanku lagi—buktinya ia sibuk bercinta dan mengabaikan anaknya, dan pemahaman ini menohok tepat ke perasaanku. Sulit dilukiskan bagaimana keadaan perasaanku sekarang, apa bisa sembelit juga ada dalam hal 'perasaan'?
Ya Tuhan! Perasaanku seperti dililitkan oleh benang yang biasa kulihat saat aku mendapatkan bentuk utuh dari baju-baju rancanganku. Aku mengusap wajah, tidak sudi mengambil kaca mini yang sering kubawa kemana-mana. Di keadaan seperti ini minum kaffein akan membuatku terlihat seperti habis menenggak satu tong minuman keras.
Sekilas aku melirik jam tangan yang menunjukkan waktu hampir tengah malam. Di jam seperti ini aku berakhir meratapi perpaduan dan percampuran perasaanku: tidak bergelung di bawah selimut kamar atau diam-diam masih bisa merasakan lembab di pipi dan keningku untuk ciuman selamat malam dari Dad, membuatku nyeri di dada. Aku memejamkan mata beberapa saat, memohon agar tidak ada rasa seperti 'sembelit' aneh pada dadaku.
Kafe mini ini adalah tempat pelarianku di luar siapapun. Waktu menyendiriku disini. Sudah hampir enam bulan kehadiranku absen, tapi masih saja interior di dalamnya memiliki kesan menyatu dengan alam. Go green. Lucunya di setiap meja disediakan dua kaktus mini berikut dengan potnya. Ah, membuatku ingin melemparkan itu pada wajah seseorang. Satu dilemparkan ke wajah Dad, satu lagi pada wajah cantik sahabatku. Biar mereka tahu bagaimana sakitnya dikhianati.
Dikhianati? Ada yang salah dengan pemilihan kata itu. Lebih dari semua sakit yang ada, logika masih berjalan untuk merenungkan sikapku yang mungkin aneh. Mungkin. Aku tidak perlu marah jika Hannah maupun Dad bercinta dengan siapapun. Siapapun termasuk akhirnya mereka berdua bercinta bersama. Bukan hak aku melarang mereka. Tidak pernah ada kesepakatan soal larangan itu. Namun nyatanya aku sakit hati dan marah besar. Bahkan aku tidak pernah melibatkan emosi diri untuk bergabung bersama project apapun yang sedang kubuat. Kali ini sepertinya aku akan menodai disiplin diri itu. Siapa sangka kejadian barusan berefek besar pada gadis malang ini. Mataku sulit bergerak normal dan kini berusaha menghalau air mata sampai...
"Sketsa yang bagus."
Oh Tuhan! Akan kumaki-maki siapapun yang merusak waktu sendiriku. Aku menarik napas, ajaibnya air mata bisa menghilang seketika.
KAMU SEDANG MEMBACA
DADDY IS MINE
Romance"Berdosa bersamamu adalah hal yang memabukkan." . . . . NOTE: Dikarenakan sistem PRIVATE di Wattpad telah dihapus, maka penulis ini membuat ketentuan sendiri untuk karyanya. Untuk lebih jelas, baca bagian DADDY'S NOTE dalam cerita ini. Thank you. . ...