BAB I - Remember me?

10.5K 145 0
                                    

Bagi mereka yang terbiasah hidup enak dan tiba-tiba drop adalah sebuah moment kehancuran. Dan itulah yang dialami oleh Dev, anak jenius dari keluarga penemu yang bangkrut setelah ayahnya tersandung kasus korupsi. Kehidupannya semakin hancur setelah ibunya meninggal karena tak tahan dengan tekanan kehidupan. Bahkan, disaat kehancurannya itu Jess dan sahabat-sahabat lainnya ikut menjauhinya. Bahkan, sesekali mereka membulinya.

10 tahun berlalu setelah masa SMA. Jess yang mulai memasuki usia 28 tahun mulai menjalani kehidupan barunya sebagai CEO perusahaan ayahnya. Ya, jess memang anak tunggal. Sang ayah kini hanya mengawasi keputusan-keputusan perusahaan dan jalannya keuangan perusahaan. Semua dipercayakan untuk dikelolah jess. Kehidupannya memang jauh dari kata menyedihkan. Kondominium, mobil sport, uang dan segalanya terasa selalu mencukupi semua keinginan jess. Banyak yang memuji keahlian jess dalam sudut pandang berbisnis. Karena beberapa kali ia sukses meningkatkan nilai saham perusahaan, namun tidak sedikit pula yang meremehkannya karena ia dianggap terlalu muda dan manja.

Tiap hari jumat, ia selalu pergi ke club bersama pacar dan teman-tamannya untuk bersenang-senang. Beberapa kali ia harus diantarkan pulang karena terlalu mabuk. Tidak berbeda dengan hari ini. Meski tidak sampai mabuk parah, ia harus diantarkan pulang bersama pacarnya.
" Jessie dan Juliana, nama kita ini pas banget loh. Kalau kita menikah nanti, kita akan menorehkan sejarah. Ayahmu pemiliki mall dan ayahku pengembang technologi. Dan kita akan menjadi pasangan terkaya." Geritu tak jelas jess sedangkan sang kekasih sudah tertidur. Usia menurunkan juliana, mereka langsung menuju kondo jess.

"Pak supir. Tolong ya, kalau kamu harus bertugas sampai malam. Tolong biasakan memakai parfum yang lebih banyak. Kau tau, aroma tubuhmu membuatku mabuk dan mual." Sahut jess sambil meminum isotonik untuk menghilangkan mabuk minumanya.
"Maaf tuan. Akan saya ingat pesan anda. Jendela mobil akan saya buka untuk menyegarkan anda" jawab sang sopir dengan nada menyesal. Setibanya di kondo, ia dibopong oleh sang supir menuju kamarnya. Karena memang jalannya sedikit sempoyongan. Setibanya jess langsung direbahkan di atas ranjang. Dan tiba-tiba jess terkejut sampai mabuknya hilang. Karena ada sengatan pada leher belakang bawah kepalanya. "Aarrhhh" teriak jess yang langsung terduduk diatas kasur.

" kok bapak masih disini sih, ud pulang sana. Saya mau tidur." Bentak jess yang mengelus lehernya dan mencari tahu apa yang menyengatnya.
" em, saya lelah harus menjadi bawahanmu. Aku dulu juga punya kondominium seperti ini. Harusnya mungkin ini kondominiumku." Jawab sang supir. " sekarang aku perintahkan berdiri" lanjutnya.
Dan keanehan terjadi. Tiba-tiba jess berdiri dan kebingungan. Karena tubuhnya terasa kaku dan ia kehilangan kontrol atas tubuhnya sendiri.
"Apa-apaan ini? Apa yang kamu lakukan? Siapa kamu? Bagaimana bisa supir berpikir seperti itu" jawab jess dengan suara yang sangat pelan.
" heemm..., ingatanmu payah atau mungkin karena wajahku mengalami penuaan yang sangat cepet. Aku rasa karena memang wajahku sekarang menjadi jauh lebih tua dari seharusnya.

ANOTHER CRIMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang