05

23.7K 2.1K 29
                                    

Oh Sehun dikenal dengan julukan Mr. Perfect, bukan tanpa alasan ia mendapat gelar tersebut, selain dari fisiknya yang tidak bisa diganggu gugat kesempurnaannya Sehun juga mempunyai otak yang bisa dibilang jenius.

Dia hanya menghabiskan waktu 2 tahun dimasa SMP begitupun saat ditingkat SMA sehingga ia lulus diusia 16 tahun. Tak perlu waktu lama Sehun pun meraih gelar sarjana diusia 19 tahun dan langsung bekerja di perusahaan ayahnya dibagian keuangan.

Mengelola keuangan perusahaan tidak semudah yang Sehun kira, bahkan ia manimbulkan kerugian yang cukup besar bagi perusahaan ditahun pertamanya ia bekerja, banyak kritik pedas yang melayang ke telinga Sehun dan tak jarang ia memergoki beberapa karyawan menggunjingnya, gunjingan tersebut tak jauh dari olokan bahwa Sehun memang payah dan mendapat posisi yang bagus hanya karena koneksi Ayahnya.

Ditahun kedua ia bekerja, Sehun mulai terbiasa dengan pekerjaannya dan tidak menimbulkan kesalahan yang sama lagi, performa Sehun mulai terlihat dan perusahaan juga semakin berkembang, mulai dari situ semua orang mengakui kemampuan Sehun yang sangat kompeten.

Selain berbuah manis kerja keras Sehun juga ada sisi negatifnya, ia mulai mengalami gangguan tidur karena terlalu memikirkan opini orang lain tentangnya dan dia juga harus bekerja ekstra agar dia bisa memperbaiki namanya dan harga dirinya, sampai sekarang Sehun masih saja bergantung dengan obat tidur walaupun obat tidur tersebut tidak terlalu berefek padanya, setiap dua jam sekali Sehun terbangun dari tidurnya tapi itu lebih baik dari pada dia tidak tidur sama sekali.

Diusia 21 tahun tepatnya tahun ketiga ia bekerja, mau tidak mau Sehun harus menggantikan posisi ayahnya sebagai CEO OH Company karena ayahnya harus 'berpulang' karena serangan jantung, tentu saja itu menambah beban yang harus Sehun sangga dan dosis obat tidur Sehun pun semakin banyak, kalau biasanya mungkin ia akan mengonsumsi 2 sampai 3 butir untuk membantunya terlelap tapi semenjak ia menjadi CEO ia harus menelan lebih dari 10 butir obat tidur untuk membangkitkan kantuknya.

Sudah 4 tahun semenjak ia diangkat menjadi CEO tapi dia masih saja tidak bisa bersantai barang sekali saja, contohnya sekarang ini, sudah dua malam Sehun tidak bisa tidur tapi dia masih tetap bekerja disaat kondisinya kurang sehat.

Lingkaran hitam dimatanya sangat kelihatan kentara sekali, sesekali ia menguap tak tahan dengan rasa kantuknya tapi apa boleh buat seberapa pun besar kantuknya ia tak pernah bisa tidur, semuanya sangat terasa melelahkan kepala Sehun sangat pusing dan pandangannya juga berkunang-kunang, sampai akhirnya Sehun kehilangan kesadarannya.

...

Sehun membuka matanya perlahan dan menemukan tiga sahabatnya tengah asyik dengan ponsel pintar mereka masing-masing, bahkan tak satupun dari mereka yang sadar kalau Sehun sudah siuman.

"Ambilin gue air" titah Sehun yang membuat mereka menengok bebarengan dengan ekspresi absurd mereka.

"Eh bego lo udah sadar kenapa nggak bilang-bilang" Sehun bingung harus bereaksi apa ketika mendengar ocehan Kai.

"Nih, minum" Tao membantu Sehun untuk bangun dari posisi tidurannya.

"Berapa lama gue disini?" tanya Sehun setelah menandaskan minumannya

"Tiga hari" jawab Chanyeol yang masih asyik dengan ponselnya.

"Kenapa lama banget?" panik Sehun

"Sengaja biar lo bisa istirahat, lagian nyokap lo juga yang nyuruh buat bius lo tiga hari" jelas Chanyeol lagi yang masih saja fokus dengan ponselnya bahkan sekarang dia tengah tersenyum merekah

Sehun menghela nafas berat, pekerjaannya pasti akan menumpuk.

"Kenapa lo senyum-senyum? Udah gila?" tanya Sehun keteman paling jangkungnya itu

"Udah dari kemaren-kemaren dia kaya gitu" sahut Tao

"Coba tebak deh, gue abis ketemu cewek cantik banget" curhat Chanyeol

"Dih tadi suruh nebak sekarang diceritain, maunya apa ini orang" sindir Kai

"Kalo cantik pepet terus lah" tanggap Tao tidak kaget, toh Chanyeol memang begitu mudah jatuh cinta.

"Nggak bisa" erang Chanyeol dengan muka melasnya

"Kenapa nggak bisa, udah punya suami emang?" tebak Kai yang sebenarnya asal tebak itu tapi malah diangguki Chanyeol.

"Udah hamil juga dia" imbuh Chanyeol yang membuat semua temannya tidak habis pikir.

"Jangan bilang sekarang lo lagi chatan sama cewek itu" panik Tao yang diangguki polos oleh Chanyeol.

"Yeol, mending lo jauhin tuh cewek, citra lo bakal jelek kalo ketahuan punya hubungan sama perempuan bersuami" nasihat Tao

"Selera lo makin unik aja, Yeol" kekeh Sehun

"Shit!! Kayanya gue di blokir" umpat Chanyeol begitu dia tidak bisa menghubungi wanita itu lagi.

"Wah siap-siap dipenggal suaminya lo" kata Kai dengan muka horornya

***

"Kamu gila!! Ngapain kamu chat-chatan sama orang kaya gini?!" marah Bu Miran begitu mengetahui aku bertukar pesan dengan pewaris Park Group itu

"Tera juga nggak tahu kalo dia orang sepenting itu" ucapku membela diri, bagaimana mungkin aku bisa langsung tahu jika Chanyeol saja terlihat sangat bodoh apalagi jika dia tersenyum semakin idiot mukanya.

"Mulai hari ini handphone kamu Ibu sita, dirumah aja jangan kemana-mana" Bu Miran memang tega sekali

"Terus Tera harus ngapain kalo nggak boleh kemana-mana, hp juga disita" rajuk ku. Percayalah ini bukan bawaan bayi.

"Masih ada TV, sana siram bunga udah pada layu itu" titah Bu Miran yang langsung ku kerjakan

Bu Miran memang pecinta bunga, terlihat dari koleksi bunganya yang sangat banyak bahkan halaman belakang ini sudah hampir penuh dengan bunga.

Aku tidak tahu banyak mengenai bunga hanya beberapa saja nama bunga yang aku ketahui disini selain bunga mawar dan bougenvil tidak ada yang ku ketahui lagi identitas dari setiap jenis bunga yang Bu Miran miliki disini.

Setelah menyirami bunga Bu Miran yang tidak bisa dibilang sedikit itu, aku berjalan menuju teras depan rumah Bu Miran, banyak anak-anak yang bermain dijalanan komplek aku tersenyum melihatnya, suatu hari nanti anakku juga akan sebesar anak-anak itu dan bermain dengan teman-temannya.

Pandanganku teralihkan kearah surat kabar yang tergelatak disalah satu kursi teras, pikiranku melayang kemasa dimana aku selalu mengantar koran setiap pagi.

Sudah lama aku tidak mengantar koran lagi, Bu Miran melarangku bekerja lagi beliau hanya membolehkanku membantu butiknya saja, Bu Miran memang sangat protective.

Pandanganku menegang begitu menemukan tulisan di berita utama "OH SEHUN CEO OH COMPANY TUMBANG DITENGAH PEKERJAANNYA"

Aku membaca setiap kata dengan teliti, ternyata Sehun hanya kelelahan dan pingsan saat bekerja dan dia segera dilarikan kerumah sakit, ah berita ini sudah tiga hari yang lalu ternyata.

"Nak, ayah kamu ternyata sakit, nggak papa kan kalo kita nggak jenguk dia" monolog ku sembari mengelus perutku, jujur aku sedikit khawatir.

"Kira-kira Ayah kamu sudah sembuh atau belum ya?" anakku menendang sebagai respon.


Terima kasih sudah membaca 🤗
Jangan lupa vote ⭐️ dan komennya 🗨
❤❤❤❤❤❤❤❤❤

I Married With Mr. Perfect (Beralih Ke Dreame)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang