Romie atau Boy (mungkinkah . . )

3 0 0
                                    

Episode 6 . .

Masa Putih Abu Abu adalah masa terindah,masa dan masa ini berakhir bagi gue guys,yups betul sekali . . Gue udah lulus dari sini. Dan akhirnya gue kerja di sebuah salon daerah xxx. Sebelum gue lulus, Fidha udah lebih dulu keluar dari sekolah, terlalu rumit pikirannya kalo harus nerusin sekolah ujar Fidha pada gue setahun yang lalu. Dan akhirnya gue ngikutin dia buat kerja di yempat yang sama. Guys gue dan Fidha gak terlalu mementingkan pendidikan (sssttttt jangan ikutin kami ya guys).

"dhe zul ungkapin perasaan ke gue? Curhat gue pada Fidha.

"jangan ka,dia cowo matre, ganteng sih tapi ya begitu deh."

"oh oke gue gak bakal deketin dia,thanks dhe udah kasih tau gue banyak hal tentang kelakuan anak anak sini,termasuk tentang Weis,gue bakalan hati hati milih temen disini."

"you're welcome"

Gatau apa sebenarnya yang terjadi,sampai suatu hari gue slek sama Weis,padahal selama ini hubungan gue dan dia baik baik aja. Entahlah siapa yang ngadu domba antara gue dengannya. Yang pasti usai gue jauh dengan Weis juga Zul, Fidha Dekat dengan mereka berdua,dan gue dapet kabar kalo Fidha dan Zul udah jadian. Guys, gue gak cemburu,gue cuma heran aja, tempo lalu Fidha bilang ke gue banyak hal buruk tentang Zul,tapi sekarang mereka jadian? Lalu, tentang buruknya Weis Fidha juga cerita,tapi sekarang mereka deket. Ah sudahlah, mungkin Fidha masih nyimpen dendam atas kejadian 2 tahun lalu (pothink neiy pothink . . Lapangkan dadamu)

Uhhhfftt sudahlah,

"Woi Nike ardilla Fersi Tomboy . . ngelamun mulu, ciaaaaa nangis . . Cengeng juga ternyata" cowok udik ini selalu ngecengin gue.

"udik banget isshh . . Noh dicariin Ratu . . " sembari usap air mata.

"suek amat nih bocah, gue ga ada hubungan apa apa sama Ratu." jelasnya sembari duduk di samping gue.

"eehhmmm . . Sorry ganggu, duduk jangan di tangga dong, tamu gue mau lewat." ujar Ratu ketus menuju ke lantai 2 dan diikuti seorang tamu yang mau lulur. Gue dan Romie bergegas pergi dari tangga.

"emang dasar udik, gue jadi gak enak sama Ratu kan . . ! !"

"lah emang Ratu siapanya gue? Aneh"

"bodo amat . . "

"Neiy, giliran kerja lu" seru seseorang dari pengeras suara.

"nun, oh iya mbak cintia . . " rada lesu.

Beberapa bulan kemudian gue jadian ama Romie, dari awal gue tau resikonya, gue bakalan di benci sama ka Ratu dan yang lainnya, karena gue bakalan dianggap rebut Romie dari ka Ratu, padahal Romie sama sekali gak pacaran ama ka Ratu, Ya mo gimana lagi, gue dan Romie saling suka. Sampai suatu ketika ada kasir baru namanya Boy. Kawan cewek gue mengidolakannya,tapi bagi gue biasa aja ah, gue gak suka aja karena dia gak masuk dalam kriteria Idaman gue.

*3 bulan kemudian

3 bulan bukan waktu yang singkat buat gue saling curhat sama boy.

"Neng mau gak jadi pacar Aa?"

"A, bukannya gamau, tapi gue pengen bahagiain mamah dulu" jawab gue sekenanya.jujur gue ragu, karena setau gue ka Ratu juga suka ama boy.

"yaudah gapapa" jawabnya lesu

Dia keliatan kesel banget denger jawaban gue. Sampai akhirnya kita pacaran hanya di luar jam kerja aja. Malam kelam itupun terjadi.

"bie,gue pengen ayam bakar" rengek gue

"iya nanti ya sayang" ucapannya lembut

"tapi maunya sekarang . . "Sembari bergelayut pada lengannya.

"sabar dong nun,bie kan lagi selesaiin laporan kasir, bentar lagi kelar kita cus. Oke"sembari ngedipin mata manjanya.

Ah sial gue selalu terhipnotis sama kedipan matanya,terlebih senyunya itu. Gue baru sadar kalo cowok gue itu bener bener patut jadi incaran cewek cewek. Udah mah makannya gampang banget, penyabar, lembut, perhatian, keren, cewek mana sih yang gak klepek klepek kalo tau cowok kaya gini.
Oh ya guys, Bie_Nun itu panggilan sayang kami, awalnya kata nun dari kata pertama yang gue ucapkan saat nama gue di panggil..dan bie itu dari kata biebeh . . Ya rada lebay sih, tapi gue rasa saat usia 18 tahun adalah masa dimana lebay berkembang biak.

"Nun . . Nun . . "

"ah iya bie, lu udah kelar?"

"udah dong, " kiss kening.

"bie . . Kebiasaan deh "

"hehe maaf, "

"nun, akhir akhir ini kamu sering minta yang aneh aneh, udah gitu makannya dikit doang . . Kamu gapapa nun?" ujarnya sembari mengendarai motor matic.

Deg . .

"eh . . Emmm gatau juga, abis kalo lagi bayangin makanan rasanya enak banget, pas dimakan biasa aja." keget, karena gue udah sebulan belom Dapet.
Hari hari gue jalani begini begini aja sampai akhirnya malam takbirpun tiba.

"bie, gue kelur duit buat keluarga loe banyak banget tau . . " menggerutu sembari bawa belanjaan keluar dari mall.

"perhitungan banget lu jadi cewek . . !!" hardiknya seraya merebut belanjaan dari tangan gue dan meninggalkan gue sendirian di jalan.

"Bie . . Tungguin . . Jangan tinggalin gue . . Bie . . Gue takutt . ." gue terisak ketakutan serta menahan sesak saat pertama kalinya boy bentak gue. Dan makin keras isakan ketika dua orang cowo mendekati gue, depan gue persis ada segerombolan cowok liar nongkrong. Sumpah gue cewek tomboy, tapi gue lemah saat gue gak bisa pura pura gantle lagi.

"sorry bang, bini gue bikin ribet di jalan" ujar boy seraya mengulurkan tangannya ke gue yang sedang duduk di trotoar sembari menutup wajah sembab gue.

"sorry bang, dia suami gue . . Maaf gue cuma kecapekan tadi" sembari sesengukan.

"lain kali di jaga bang bininya, jangan di tinggalin.kalo diculik orang gimana?"ujar dua pria tadi sembari bergabung pada segerombolan cowo depan gue.

"iya bang makasih" boy nampak Bete.

Bersambung . . .

Sorry guys, mungkin ini terlalu cepat.tapi aku udah ga tahan buat nguak hehehe

Sorry banyak typo dan ga nyambung sama jalan ceritanya. Terus ikuti episode selanjutnya.

OhaneiyhaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang